Mendikdasmen Tambah AI dan Coding dalam Kurikulum Pendidikan
- Pabila Syaftahan
- •
- 12 Nov 2024 18.17 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengungkapkan rencana untuk menambah mata pelajaran Artificial Intelligence (AI) dan coding pada kurikulum Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendigitalisasi dunia pendidikan dan mempersiapkan generasi muda Indonesia agar lebih siap bersaing di era teknologi global.
Abdul Mu'ti menyampaikan hal tersebut dalam sebuah konferensi yang berlangsung di Jakarta Selatan pada Senin (11/11/2024), tepat setelah pembukaan Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah. Menurutnya, ide untuk memperkenalkan AI dan coding dalam pendidikan datang setelah diskusi dengan Wakil Presiden Indonesia, yang juga menekankan pentingnya pembelajaran coding sejak dini.
"Ini saya sekalian sampaikan bocoran resmi. Jadi waktu kami bertemu dengan Bapak Wakil Presiden, beliau menyampaikan pentingnya coding ini diajarkan. Hal ini tentunya untuk mendukung program digitalisasi yang menjadi salah satu fokus utama dalam pembaruan kurikulum pendidikan kita," ujar Mu'ti.
Dalam rencananya, Mu'ti menjelaskan bahwa mata pelajaran AI dan coding akan diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan, artinya siswa bisa memilih untuk mempelajarinya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Ini memberikan kebebasan bagi peserta didik untuk memilih apakah mereka ingin mendalami kedua mata pelajaran tersebut atau fokus pada bidang lainnya yang mereka anggap lebih relevan dengan masa depan mereka.
"Mata pelajaran ini akan jadi pilihan bagi peserta didik. Kami ingin memberi kebebasan bagi mereka untuk memilih pelajaran mana yang mereka ingin pelajari, dan bagi sekolah yang memiliki fasilitas memadai, AI dan coding akan menjadi pilihan yang dapat mereka ambil," terang Mu'ti.
Namun, Mu'ti juga menekankan bahwa tidak semua sekolah di Indonesia memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk mendukung pembelajaran AI dan coding. Hal ini dikarenakan kedua mata pelajaran ini membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yang canggih serta akses internet yang stabil. Oleh karena itu, mata pelajaran tersebut akan diterapkan secara bertahap, dimulai dari sekolah-sekolah yang sudah memiliki fasilitas yang memadai.
"Kenapa ini jadi pilihan? Karena pengajaran AI dan coding memang membutuhkan alat-alat canggih, dan tentunya fasilitas internet yang baik. Sayangnya, belum semua sekolah kita memiliki fasilitas tersebut," lanjut Mu'ti. Ia juga berharap, meskipun saat ini belum semua sekolah memiliki fasilitas tersebut, langkah ini akan mendorong sekolah-sekolah untuk lebih mengembangkan sarana dan prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar siap mendukung pembelajaran berbasis teknologi.
Lebih lanjut, Mu'ti mengatakan bahwa penambahan mata pelajaran AI dan coding merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan generasi muda agar dapat bersaing di tingkat global, khususnya di bidang teknologi yang semakin berkembang pesat.
"Dalam dunia yang semakin terhubung dengan teknologi, penting bagi kita untuk membekali anak-anak kita dengan keterampilan yang relevan dan dibutuhkan di masa depan. Kami ingin agar generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga bisa menguasai teknologi tersebut," ungkapnya.
Program ini diharapkan dapat membuka peluang bagi siswa untuk belajar hal-hal yang lebih teknis dan aplikatif, serta mendorong mereka untuk berinovasi dalam dunia digital. Dalam waktu dekat, pemerintah akan mengadakan pelatihan bagi guru-guru di sekolah yang akan mengimplementasikan mata pelajaran AI dan coding. Pelatihan ini diharapkan bisa mempercepat penyebaran pengetahuan tentang teknologi kepada para pendidik, sehingga mereka dapat dengan efektif mengajarkan siswa tentang coding dan AI.
Ke depan, jika program ini sukses diterapkan, diharapkan akan muncul lebih banyak talenta-talenta muda Indonesia yang terampil di bidang teknologi, yang siap berkontribusi dalam membangun ekosistem digital yang lebih maju di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat mencetak generasi yang tidak hanya mampu menguasai teknologi, tetapi juga menciptakan inovasi baru yang dapat bersaing di kancah global.