Esri Indonesia Umumkan Kemitraan dengan Dittopad
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 12 Apr 2021 13.30 WIB
Esri Indonesia mengumumkan secara resmi pelaksanaan kemitraan strategis dengan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) sebagai badan pelaksana penyedia informasi geospasial bagi TNI AD. Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi Esri-Dittopad dalam memanfaatkan teknologi Geographic Information System (GIS), analisa big data, dan Artificial Intelligence (AI).
Pemanfaatan teknologi pun disebut dapat membantu memberikan ketepatan informasi, kecepatan, kemutakhiran, serta integrasi data penginderaan jarak jauh yang kemudian akan disajikan dalam sistem pengambilan keputusan untuk mendukung kegiatan operasional di lingkungan TNI AD.
Dr. Achmad Istamar, CEO Esri Indonesia menuturkan bahwa teknologi digital berbasis industri 4.0 sudah melakukan disrupsi pula di dunia militer dan pertahanan. Ia mencontohkan, teknologi AI telah digunakan untuk melakukan deteksi dan klasifikasi objek penginderaan jauh dari sensor, satelit, dan drone.
Achmad melanjutkan, data tersebut kemudian akan disinergikan dengan hasil dari intelijen lapangan untuk diolah menjadi produk strategis perencanaan dan operasi militer. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi juga mendorong transformasi di dunia militer dan pertahanan.
“Pada era digital ini, efektivitas dari pemanfaatan data sangat tergantung pada kemampuan manajemen ketersediaan data, interpretasi data secara cepat, dan penggabungan unsur dinamika lapangan yang semakin kompleks,” kata Achmad dalam siaran pers, Minggu (11/4/2021).
Achmad kemudian mengatakan bahwa operasi militer di era modern saat ini melibatkan berbagai unsur kesatuan dan lembaga yang membutuhkan kemampuan pemahaman, perencanaan, dan koordinasi yang berbasiskan sistem digital.
Menurut hasil studi, lebih dari 80 persen data yang dihasilkan oleh pergerakan aset seperti sensor IoT (Internet of Things), satelit penginderaan jauh, serta drone militer memiliki informasi geospasial atau keruangan. Maka aspek ini sangat berpotensi menjadi benang merah dalam integrasi pengolaan data menyeluruh.
“Alhasil geospasial sangat berpotensi digunakan, tidak hanya sebagai platform modern pemetaan, namun juga sebagai platform integrasi data, sintesa pemahaman, koordinasi antar kesatuan dan lembaga, juga sebagai platform geo-intelligence,” tutur Achmad.
Dittopad sendiri ditengah pesatnya perkembangan teknologi militer terus melakukan modernisasi teknologi pemetaan dan geospasial guna meningkatkan peran sebagai pendukung kebutuhan geospasial intelijen TNI AD. Peran ini pun sangat penting untuk dapat menghadapi tantangan keamanan nasional yang semakin kompleks.
“Sejalan dengan agenda inovasi dan transformasi digital, juga dalam mendukung Kebijakan Satu Peta, Dittopad telah mencanangkan modernisasi bertajuk ‘Dittopad 4.0’. Kemitraan strategis dengan Esri Indonesia dalam implementasi teknologi geospasial diharapkan membawa pembaharuan bagi kemajuan Dittopad di era digital,” ujar Direktur Topografi Angkatan Darat (Dirtopad) Brigjen TNI Ir. Asep Edi Rosidin, MDA.
Asep juga berujar bahwa kemitraan strategis dengan Esri Indonesia kemudian mengingatkan bahwa pemetaan memiliki fungsi yang penting, peran informasi geospasial pun juga penting untuk membantu pertahanan dan keamanan negara.
Asep menambahkan pula bahwa Dittopad berperan secara strategis dan sentral dalam mendukung informasi geospasial bagi kegiatan-kegiatan TNI AD. Teknologi membuka pintu bagi Dittopad untuk lebih efektif dalam merencanakan, membuat keputusan, serta mendukung informasi geospasial TNI AD dengan lebih baik melalui analisa data dengan AI.
“Dittopad ke depannya dapat lebih banyak memproses dan mengolah berbagai jenis data menjadi informasi yang strategis dalam mendukung kegiatan ataupun operasi TNI AD dalam menjaga kedaulatan NKRI. Kemitraan dengan Esri Indonesia diharapkan dapat memperkuat kami sebagai penyedia informasi strategis bagi TNI AD dalam menjaga kedaulatan NKRI,” pungkas Asep.