Google Investasikan $20 Juta Dukung Penelitian AI


google chrome

google chrome

Google.org, lembaga filantropi milik Google, mengumumkan pendanaan sebesar $20 juta dalam bentuk dana tunai dan $2 juta dalam kredit cloud untuk mendukung ilmuwan dan peneliti yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam penemuan ilmiah terobosan. Komitmen ini bertujuan membantu mempercepat riset di berbagai bidang ilmiah, seperti penyakit langka, biologi eksperimen, ilmu material, dan keberlanjutan, dengan mengandalkan AI untuk menyelesaikan masalah yang semakin kompleks.

Pengumuman ini dilakukan oleh Demis Hassabis, CEO Google DeepMind, dalam acara tertutup di Forum AI for Science yang diadakan di London. Dana ini akan diberikan dalam bentuk pendanaan non-ekuitas kepada lembaga akademik dan organisasi non-profit di seluruh dunia, yang tidak perlu memberikan saham atau imbalan finansial kepada Google. Sebaliknya, dana ini akan digunakan untuk menyediakan infrastruktur dan teknologi AI yang dibutuhkan peneliti untuk mendukung proyek mereka.

Pendanaan ini merupakan bagian dari strategi Google untuk lebih mendekatkan diri dengan komunitas ilmiah dan memperluas pengaruhnya di kalangan para peneliti yang sedang mengembangkan solusi berbasis AI. Selain itu, Google berharap dapat menarik lebih banyak pelanggan di masa depan, terutama mereka yang sedang bekerja pada proyek-proyek yang membutuhkan alat AI dan komputasi tingkat tinggi yang dapat disediakan oleh Google Cloud.

Google bukan satu-satunya perusahaan teknologi besar yang mengalokasikan dana untuk riset AI. Amazon Web Services (AWS) baru saja mengumumkan hibah senilai $110 juta untuk menarik peneliti AI ke ekosistem mereka. Google juga telah melakukan komitmen serupa dengan mendanai lembaga pemikir dan institusi akademik yang mengembangkan keahlian AI, serta menjalankan program akselerator AI untuk organisasi non-profit.

Maggie Johnson, Wakil Presiden Google dan kepala global Google.org, menyatakan bahwa penerima dana ini diharapkan dapat menggunakan AI untuk memecahkan masalah besar yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Ia menambahkan bahwa bidang-bidang seperti penelitian penyakit langka, biologi eksperimen, dan keberlanjutan menunjukkan potensi besar untuk memberikan dampak positif.

Google.org berfokus pada pendanaan yang cukup signifikan untuk mendorong terobosan ilmiah, dan dana ini akan diberikan kepada sekitar 15 organisasi terpilih hingga tahun 2026. Pendanaan ini tidak akan diberikan kepada banyak proyek kecil, tetapi akan difokuskan pada penerima yang memiliki potensi besar untuk mengubah dunia.

Tahun ini juga merupakan tahun penting bagi Google DeepMind. Pada bulan Maret, Demis Hassabis dianugerahi gelar kebangsawanan atas kontribusinya dalam bidang AI. Selain itu, ia bersama dengan John Jumper, Direktur DeepMind, meraih setengah dari Hadiah Nobel Kimia pada bulan Oktober atas pekerjaan mereka dalam mengembangkan AlphaFold, sistem AI yang telah membantu mempercepat penelitian dalam penemuan obat dan diagnosa penyakit.

Komitmen Google ini muncul setelah tahun yang cukup bersejarah bagi DeepMind, unit AI milik Google. Pada bulan Maret lalu, Demis Hassabis dianugerahi gelar kebangsawanan oleh pemerintah Inggris atas kontribusinya dalam bidang AI. Selain itu, pada bulan Oktober, ia bersama dengan John Jumper, Direktur DeepMind, meraih setengah dari Hadiah Nobel Kimia atas kerja mereka dalam mengembangkan AlphaFold, sebuah sistem AI yang telah membantu mempercepat penelitian di bidang penemuan obat, diagnosa penyakit, dan rekayasa biologi.

Dengan dana $20 juta yang baru ini, Google berupaya untuk melanjutkan momentum yang telah dibangun oleh DeepMind, memperkuat hubungan antara sektor swasta dan publik, serta mendorong kolaborasi lebih lanjut dalam riset ilmiah dan penerapan AI untuk menyelesaikan masalah besar yang dihadapi umat manusia. Hassabis mengungkapkan harapannya bahwa pendanaan ini akan menginspirasi lebih banyak pihak untuk bergabung dalam mendanai penelitian yang berpotensi mengubah dunia.

"AI memiliki potensi untuk membantu para ilmuwan dan peneliti meraih beberapa terobosan terbesar dalam sejarah kita. Kami berharap dana ini dapat mempercepat kolaborasi antara sektor swasta dan publik, serta memunculkan semangat baru untuk kekuatan AI dalam ilmu pengetahuan," ujar Hassabis.


Bagikan artikel ini

Video Terkait