Chatbot Meta AI Akan Tersedia di Indonesia dan 42 Negara Lain
- Pabila Syaftahan
- •
- 12 Okt 2024 23.05 WIB
Meta AI, chatbot besutan Meta, akan segera tersedia di Indonesia. Setelah lebih dulu dirilis di beberapa negara awal tahun ini, kehadiran asisten cerdas ini disambut dengan antusiasme yang besar. CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan melalui akun WhatsApp pribadinya bahwa Meta AI kini tersedia di enam negara tambahan, yaitu Brasil, Inggris, Filipina, Bolivia, Guatemala, dan Paraguay. Dengan langkah ini, ekspansi global Meta AI terus berlanjut, dan Indonesia akan segera menjadi salah satu negara yang mendapatkan akses dalam waktu dekat.
Menurut Zuckerberg, Meta AI akan diluncurkan di berbagai negara secara bertahap. Setelah proses peluncuran ini selesai, chatbot ini akan tersedia di 43 negara dan mendukung lebih dari selusin bahasa. Beberapa negara yang akan segera mendapat akses ke Meta AI dalam beberapa pekan mendatang termasuk Algeria, Mesir, Irak, Yordania, Libya, Malaysia, Maroko, Arab Saudi, Sudan, Thailand, Tunisia, Uni Emirat Arab, Vietnam, Yaman, dan tentu saja, Indonesia. Meski demikian, belum ada kepastian mengenai tanggal pasti peluncuran di masing-masing negara.
Dalam perluasan layanannya ini, Meta AI juga akan mendukung lebih banyak bahasa. Saat ini, bahasa Tagalog sudah bisa digunakan, dan segera setelah peluncuran di berbagai negara tambahan, chatbot ini akan mendukung bahasa Indonesia, Arab, Thailand, dan Vietnam. Langkah ini jelas menjadi bagian dari strategi Meta untuk memperluas cakupan global serta meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyediakan layanan yang lebih relevan secara lokal.
Pengguna Meta AI dapat mengakses layanan ini melalui beberapa aplikasi utama yang dimiliki Meta, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger. Selain itu, pengguna juga dapat menggunakan Meta AI melalui situs web Meta.ai. Chatbot ini menawarkan fungsionalitas yang mirip dengan chatbot populer lainnya, seperti ChatGPT dan Gemini. Pengguna bisa memanfaatkan Meta AI untuk berbagai hal, mulai dari menjawab pertanyaan umum, memberikan rekomendasi tempat untuk dikunjungi, hingga menciptakan gambar berbasis AI.
Pada acara Meta Connect yang berlangsung bulan lalu, Zuckerberg menyebutkan bahwa Meta AI kini memiliki hampir 500 juta pengguna di seluruh dunia. Ia optimis bahwa dengan ekspansi besar-besaran yang sedang dilakukan, chatbot ini akan menjadi asisten pintar yang paling banyak digunakan secara global sebelum akhir tahun 2024. Ini adalah target ambisius yang menunjukkan komitmen Meta untuk terus berkembang di bidang kecerdasan buatan.
Tidak hanya Zuckerberg yang optimis dengan pertumbuhan Meta AI, CFO Meta, Susan Li, juga menyebutkan bahwa pasar terbesar untuk layanan ini saat ini adalah India. Hal ini tidak mengherankan mengingat besarnya pengguna WhatsApp di negara tersebut, yang mencapai sekitar 500 juta orang. India telah menjadi salah satu pasar penting bagi Meta, dan penetrasi layanan Meta AI di negara itu menjadi indikasi pentingnya wilayah tersebut dalam strategi global Meta.
Meta AI juga memiliki sejumlah fitur menarik yang membuatnya lebih dari sekadar chatbot biasa. Salah satunya adalah kemampuan untuk memahami perintah bahasa alami yang semakin baik, memungkinkan pengguna memberikan instruksi atau pertanyaan dengan cara yang lebih santai dan tidak formal. Selain itu, Meta AI dapat membuat dan mengedit gambar berdasarkan permintaan pengguna, menjadikannya alat yang serba guna untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Pengguna juga bisa mengakses fitur-fitur ini untuk membantu dalam berbagai aspek, mulai dari pekerjaan hingga hiburan.
Baru-baru ini, Meta juga menggandeng sejumlah selebriti untuk meningkatkan daya tarik layanannya. Beberapa di antaranya adalah aktor terkenal seperti John Cena dan Judi Dench, yang akan menjadi suara Meta AI. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih personal dan menarik bagi para pengguna. Meta AI juga terus meningkatkan kemampuan teknologinya, termasuk dalam hal pemrosesan bahasa alami dan kemampuan mengedit foto, membuatnya lebih intuitif dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan segera diluncurkannya Meta AI di Indonesia dan beberapa negara lain, Meta tampaknya berada di jalur yang tepat untuk memperkuat posisinya dalam industri kecerdasan buatan. Kehadiran asisten pintar ini di berbagai platform populer seperti WhatsApp dan Instagram akan memudahkan pengguna untuk berinteraksi dengan teknologi AI dalam berbagai situasi, dari yang bersifat produktif hingga sekadar untuk hiburan. Peluncuran Meta AI di Indonesia tentu akan disambut dengan baik oleh para pengguna teknologi yang terus berkembang pesat di tanah air.