Deteksi Cepat Kanker Kulit dan Kemajuan AI dalam Kesehatan
- Rita Puspita Sari
- •
- 03 Feb 2024 10.58 WIB
Badan FDA Amerika Serikat (AS) baru-baru ini memberikan persetujuan untuk perangkat kesehatan AI yang inovatif, memungkinkan deteksi cepat tiga jenis utama kanker kulit. DermaSensor, perusahaan produsen perangkat ini, mencatat prestasi signifikan ini sebagai hasil dari investasi riset dan pengembangan selama 12 tahun.
"Persetujuan ini sebagai pencapaian medis yang menandai investasi perusahaan dalam riset dan pengembangan selama 12 tahun," kata Dr. Maurice Ferre, salah satu pendiri dan ketua DermaSensor.
Perangkat Deteksi Kanker Kulit dengan Teknologi AI
Perangkat ini, yang memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), memberikan dukungan kepada dokter untuk mengenali melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa, tiga jenis utama kanker kulit. FDA menyetujui penggunaan perangkat ini oleh 300.000 dokter umum di AS, dengan pembatasan usia pengguna di atas 40 tahun.
Meskipun perangkat ini dapat membantu dalam kasus pasien yang mencurigakan, FDA menekankan bahwa ini tidak boleh menjadi satu-satunya dasar diagnosis. DermaSensor diharapkan untuk melakukan pengujian klinis tambahan untuk memvalidasi kinerja perangkat ini di kelompok demografis lain.
Tingkat Sensitivitas dan Potensi Manfaat
Persetujuan FDA datang setelah studi menunjukkan tingkat sensitivitas perangkat sebesar 96 persen dalam mendeteksi 224 kasus kanker kulit. Dengan hasil negatif memiliki peluang 97 persen untuk bersifat jinak, perangkat ini menjanjikan peningkatan dalam deteksi dini dan potensi pengurangan risiko kematian akibat kanker kulit.
Kanker kulit merupakan salah satu jenis kanker paling umum di AS, khususnya pada orang di atas 60 tahun. Melanoma, bentuk kanker kulit yang serius, menyebabkan sekitar 9.000 kematian setiap tahun di AS.
DermaSensor akan tersedia melalui layanan berlangganan dengan biaya mulai dari 199 dolar AS per bulan untuk lima pasien hingga 399 dolar AS per bulan untuk penggunaan tanpa batas. Meskipun menawarkan kemudahan dan aksesibilitas, perangkat ini tetap harus diintegrasikan dengan pendekatan holistik dan profesionalisme dalam penanganan kasus kanker kulit.
Insilico Medicine dan Terobosan AI di Pengembangan Obat Kanker
Insilico Medicine, perusahaan AI yang berbasis di Hong Kong, telah mencapai kesepakatan besar dengan Menarini Group dari Italia terkait kandidat obat kanker payudara. Kesepakatan tersebut memiliki potensi senilai lebih dari USD500 juta, menyoroti peran revolusioner kecerdasan buatan (AI) dalam penemuan obat.
Kemitraan ini menandai langkah penting dalam mengintegrasikan teknologi AI terbaru ke dalam penelitian dan pengembangan farmasi. Pasar penemuan obat berbasis AI diproyeksikan mencapai USD7,1 miliar pada 2030 seperti yang dikutip dari Gizmochina. Kesepakatan ini fokus pada pengembangan penghambat KAT6A, molekul kecil baru yang ditujukan untuk mengobati kanker payudara yang sensitif terhadap hormon. Dengan kanker payudara menjadi kanker paling umum dan mematikan di kalangan wanita global, dampak potensial pengobatan ini sangat besar.
Menarini, yang merupakan pemain kunci di bidang farmasi dan diagnostik, melihat kolaborasi ini sebagai peluang untuk memimpin pengobatan baru dan mengubah paradigma terapi kanker. Insilico, dipimpin oleh Dr. Alex Zhavoronkov sejak pendiriannya pada 2014, memiliki jaringan yang luas, menekankan peran AI dalam kemajuan layanan kesehatan di masa depan.
Dengan ekspansi global Insilico dan pendanaan baru, termasuk pembiayaan seri D senilai $95 juta pada 2022, perusahaan ini menunjukkan kesiapan untuk pertumbuhan yang signifikan. Kesepakatan ini tidak hanya mencerminkan kekuatan AI dalam inovasi layanan kesehatan, tetapi juga menandai masa depan yang menjanjikan bagi terobosan AI lebih lanjut di bidang kedokteran.
Revolusi AI di Dunia Kesehatan: Diagnosis, Pengobatan, dan Penemuan Obat
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa revolusi dalam sektor kesehatan. Berikut beberapa poin utama yang mencerminkan dampak positif AI dalam dunia medis:
- Diagnosis Medis yang Lebih Akurat
AI menjadi alat bantu berharga bagi profesional medis, membantu mendiagnosis penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan neurologis dengan tingkat akurasi yang tinggi. Kecepatan dan efisiensi dalam membuat keputusan medis dapat ditingkatkan melalui teknologi ini.
- Pengobatan yang Dipersonalisasi
Pemanfaatan data genetik, riwayat medis, dan faktor gaya hidup oleh AI memungkinkan pengembangan rencana pengobatan yang dipersonalisasi. Ini membuka peluang untuk pengobatan yang lebih efektif dan mengurangi risiko efek samping yang tidak perlu.
- Penemuan Obat yang Lebih Cepat
Proses penelitian obat yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun dapat dipercepat melalui algoritma pembelajaran mesin. Identifikasi molekul-molekul potensial untuk pengembangan obat dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien, membawa harapan untuk pengembangan obat-obatan baru.
- Pengawasan Kesehatan Berbasis Wearable
Perangkat wearable yang dilengkapi dengan AI dapat memberikan informasi real-time tentang kesehatan pengguna, termasuk tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, kadar glukosa, dan parameter kesehatan lainnya. Ini memberikan individu kontrol lebih besar terhadap kesehatan mereka sendiri.
- Robotik Medis dengan AI
Robot yang dilengkapi dengan AI menjadi rekan berharga dalam prosedur pembedahan, memberikan presisi tinggi dan mengurangi risiko kesalahan manusia. Ini tidak hanya mempercepat proses pembedahan tetapi juga meningkatkan tingkat keberhasilan dan pemulihan pasien.
Tantangan Etika dan Privasi
Meskipun berbagai manfaat yang ditawarkan oleh AI dalam kesehatan, masih ada tantangan etika dan privasi yang harus diatasi. Perlindungan data medis sensitif dan penggunaan yang etis dari teknologi AI menjadi perhatian utama dalam pengembangan teknologi ini.
Dengan terus mengikuti perkembangan AI di bidang kesehatan, diharapkan teknologi ini dapat diterapkan secara bijak dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Revolusi AI dalam kesehatan menjanjikan masa depan yang cerah, dengan terobosan yang akan terus mengubah cara kita melihat dan mengelola kesehatan kita.