Indonesia Berpotensi Menjadi Episentrum Teknologi AI di ASEAN
- Rita Puspita Sari
- •
- 08 Feb 2024 10.48 WIB
Dalam sebuah pertemuan yang diadakan baru-baru ini di Brdo Congress Centre, Slovenia, 06 Februari 2024 Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Indonesia, Nezar Patria, mengungkapkan pernyataan yang menarik terkait potensi Indonesia sebagai episentrum dalam pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) di wilayah ASEAN. Pernyataan tersebut muncul setelah Indonesia mendapat pengakuan dari Sekretariat Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Wakil Sekretaris Jenderal dan Utusan Teknologi UNSG, Amandeep Singh Gill.
Menurut Wamenkominfo, Indonesia dilihat sebagai negara yang memiliki kemampuan maju dalam pengembangan teknologi AI. Dengan populasi sekitar 280 juta jiwa, Indonesia dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi episentrum teknologi AI di kawasan ASEAN. Pujian ini merupakan bagian dari pengakuan dunia terhadap konsistensi Indonesia dalam menyuarakan kesenjangan digital di ASEAN dan skala global.
“Indonesia dipandang cukup penting oleh UN bahwa dengan 280 juta jiwa ini advance dalam soal pengembangan teknologi AI di kawasan. Potensinya cukup besar juga sebagai episentrum emerging technology yang ada di kawasan ASEAN,” ungkap Wamenkominfo di Brdo Congress Centre, Slovenia, Selasa (06/02/2024) waktu setempat dikutip dari infokomputer.
Wamenkominfo menyatakan pengakuan dunia terhadap Indonesia khususnya di bidang teknologi merupakan kebanggaan tersendiri. Menurutnya, pengakuan tersebut diberikan karena konsistensi Indonesia dalam menyuarakan kesenjangan digital di kawasan ASEAN dan global.
“Kita mengusulkan untuk mengatasi digital divide dengan konsolidasi. Kita menyarankan untuk Global South-South Conference on AI Governance agar suara Asia, Afrika, serta Amerika Latin bisa terwadahi dengan lebih komprehensif. Karena itu, duta khusus untuk teknologi dari PBB ini memandang Indonesia cukup strategis dan menginginkan ada partisipasi yang lebih aktif,” jelasnya.
Salah satu momentum penting yang disorot adalah keterlibatan Indonesia dalam Forum Global UNESCO tentang Etika AI di Slovenia. Menurut Nezar Patria, pertemuan ini menjadi kesempatan yang tepat untuk berbagi nilai-nilai di masing-masing wilayah, sesuai dengan semangat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyatakan bahwa dalam pengembangan AI, tidak seorang pun, tidak satu negara pun, tidak satu bangsa pun ditinggalkan.
“Tentu kita melakukan sharing values di masing-masing region sehingga apa yang menjadi slogan dari UN bahwa dalam perkembangan penerapan kecerdasan artifisial ini no one left behind, no country’s left behind, no nation left behind,” papar Wamenkominfo.
Lebih lanjut, Indonesia menganggap penting adanya kesamaan pandangan dalam mengatasi kesenjangan digital, atau yang dikenal dengan istilah digital divide, dalam tata kelola AI global. Untuk mencapai inklusivitas yang diinginkan, Indonesia memperjuangkan dialog Global South-South. Indonesia juga siap memfasilitasi dialog ini jika disetujui oleh PBB.
“Sehingga untuk memenuhi aspek inklusivitas ini, kita juga menginginkan adanya dialog Global South-South dan Indonesia siap untuk memfasilitasi jika memang disetujui oleh UN,” pungkasnya.
Keterlibatan Indonesia dalam pengembangan AI bukan hanya menjadi kebanggaan bagi negara ini, tetapi juga menandai langkah signifikan dalam arah pembangunan teknologi di kawasan ASEAN. Dengan dukungan dari PBB dan komunitas internasional lainnya, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam menentukan arah perkembangan teknologi AI di masa mendatang.
Perkembangan ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi Indonesia secara ekonomi, tetapi juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat ASEAN secara keseluruhan. Dengan fokus pada inklusi dan kesetaraan dalam akses terhadap teknologi, Indonesia memperlihatkan komitmennya untuk memastikan bahwa evolusi teknologi tidak meninggalkan siapapun di belakang, sejalan dengan semangat keadilan sosial yang menjadi landasan negara ini.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil Indonesia dalam mengembangkan teknologi AI tidak hanya merupakan inovasi dalam sektor teknologi, tetapi juga mencerminkan komitmen untuk membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan di ASEAN dan di seluruh dunia. Sebagai negara yang berkembang dengan potensi besar, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam mendorong kemajuan teknologi untuk kepentingan bersama.
Pengakuan dari PBB tentang potensi Indonesia sebagai episentrum dalam pengembangan AI di ASEAN menunjukkan penghargaan atas upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam mengatasi kesenjangan digital dan mendorong inklusi teknologi di kawasan ini. Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia siap mengemban tanggung jawabnya sebagai pemimpin dalam mengarahkan perkembangan teknologi AI menuju masa depan yang lebih terang bagi ASEAN dan dunia.