Lindungi Data Pelanggan dari Ancaman Orang Dalam di Call Center

Pernah dengar istilah “insider threat”? Ini bukan soal hacker dari luar—tapi ancaman dari orang dalam perusahaan sendiri. Di dunia call center, ini bukan teori konspirasi. Faktanya, agen call center punya akses ke data sensitif setiap hari. Tanpa kontrol yang ketat, kebocoran bisa terjadi dalam hitungan detik.

Risiko Nyata di Call Center

Call center adalah ujung tombak layanan pelanggan. Setiap harinya, agen call center berinteraksi langsung dengan data pelanggan—mulai dari nama lengkap, alamat, nomor kartu identitas, hingga informasi finansial. Akses luas ke data sensitif ini seharusnya disertai dengan sistem keamanan yang ketat.

Namun, bagaimana jika ada satu celah yang terbuka?

Bayangkan skenario ini: seorang agen call center iseng memotret layar komputer pakai HP pribadi, lalu membocorkan data pelanggan ke luar. Bisa jadi ke tangan kompetitor, bahkan sindikat kejahatan siber. Lebih parahnya, semua itu bisa terjadi tanpa jejak. Tanpa sistem pengawasan yang andal, hal seperti ini sulit dilacak dan dicegah.

Risiko seperti ini nyata, dan sayangnya sering diabaikan.

Solusi Cerdas: AgileMark dari Dymar

PT Dymar Jaya Indonesia menghadirkan solusi bernama AgileMark, teknologi keamanan berbasis dynamic watermarking untuk melindungi data di lingkungan kerja seperti call center.

Apa itu dynamic watermarking?

Dynamic watermarking adalah teknologi yang menyematkan tanda unik (misalnya nama user, waktu, lokasi) secara otomatis ke layar atau dokumen yang ditampilkan. 

Jadi kalau ada yang iseng jepret layar, langsung ketahuan siapa pelakunya.

Manfaat AgileMark:

✅ Mencegah kebocoran data oleh staf internal
✅ Memberi efek jera: siapa pun tahu aksinya akan bisa dilacak
✅ Tidak mengganggu workflow agen call center
✅ Bisa diintegrasikan ke sistem yang sudah ada

Dengan AgileMark, perusahaan tidak hanya menambah lapisan keamanan, tapi juga membangun budaya kerja yang lebih bertanggung jawab.

Saatnya Bertindak

Data pelanggan adalah aset paling berharga. Jangan tunggu sampai kebocoran terjadi dan reputasi perusahaan hancur. Lindungi sistem Anda dari dalam—karena ancaman terbesar bisa datang dari orang yang Anda percaya.