Meta Siapkan Mesin Pencari AI, Rival Baru Google
- Pabila Syaftahan
- •
- 31 Okt 2024 08.50 WIB
Meta, perusahaan teknologi yang dikenal dengan platform seperti Facebook dan Instagram, sedang mempersiapkan peluncuran mesin pencari berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dikembangkan secara mandiri. Langkah ini diperkirakan bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Meta pada mesin pencari seperti Google dan Microsoft Bing yang selama ini digunakan chatbot AI di platform Meta untuk menjawab pertanyaan seputar berita terbaru. Dengan mesin pencari baru ini, Meta berpotensi mengancam dominasi Google di industri pencarian online.
Menurut laporan dari The Verge, Meta telah memulai pengembangan mesin pencarinya selama kurang lebih delapan bulan terakhir. Prosesnya melibatkan pengumpulan informasi menggunakan web crawler yang berfungsi membangun basis data internal, menjadikan chatbot AI Meta mampu memberikan ringkasan otomatis tentang berita terbaru. Dengan teknologi ini, Meta berharap dapat meningkatkan pengalaman pengguna tanpa harus membawa mereka keluar dari platform yang dimiliki.
Sebagai bagian dari strategi konten berita, Meta telah menandatangani perjanjian jangka panjang dengan Reuters untuk menggunakan artikel-artikel mereka sebagai bahan referensi bagi chatbot AI. Hal ini memperkuat komitmen Meta untuk menghadirkan informasi yang tepercaya dan akurat kepada penggunanya, sekaligus meningkatkan kapasitas chatbot mereka sebagai sumber informasi.
Langkah Meta ini bukan hanya mengenai mesin pencari. Perusahaan juga sedang mengeksplorasi pengembangan data lokasi yang bisa menyaingi Google Maps, menunjukkan ambisi besar Meta dalam menawarkan alternatif bagi layanan-layanan yang telah menjadi raksasa di dunia teknologi. Jika Meta berhasil merancang layanan peta digital yang andal, ini akan menambah tekanan bagi Google, yang selama ini mendominasi sektor tersebut.
Industri mesin pencari memang sedang menyaksikan perubahan signifikan dengan masuknya teknologi AI generatif yang menjadikan pencarian semakin cerdas dan personal. Google, yang selama ini menjadi pemimpin di bidang ini, kini menghadapi tantangan dari para pesaing baru. Selain Meta, Microsoft telah memperkenalkan versi baru Bing yang menggunakan teknologi AI generatif, menambah persaingan di industri ini. Bing generatif ini menawarkan fitur pencarian lebih interaktif dan mirip dengan Google Search, yang juga telah mulai menggunakan AI generatif.
Di luar Meta dan Microsoft, OpenAI, pengembang ChatGPT, juga dikabarkan tengah bekerja pada mesin pencari AI bernama SearchGPT. Mesin pencari ini diharapkan menggabungkan kemampuan chatbot ChatGPT dalam merangkai jawaban kompleks yang lebih kontekstual dan mendalam, sehingga dapat menjadi alternatif yang menarik bagi pengguna internet.
Ketiga pemain besar ini, Meta, Microsoft, dan OpenAI, menciptakan kompetisi yang semakin sengit di ranah mesin pencari, menghadirkan alternatif baru bagi pengguna yang mencari informasi secara lebih personal dan efisien. Dengan semakin banyaknya mesin pencari yang menggunakan teknologi AI, pengguna bisa mendapatkan pengalaman pencarian yang lebih kaya dan terpersonalisasi, serta konten yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Bagi Meta, peluncuran mesin pencari AI ini menjadi langkah besar yang berpotensi membuka peluang baru di industri teknologi, dan mungkin mengubah pola perilaku pengguna yang telah lama bergantung pada Google. Apabila proyek ini berhasil, Meta akan menjadi pesaing tangguh yang dapat mengguncang pasar pencarian yang sudah mapan selama bertahun-tahun.
Kehadiran mesin pencari baru yang didukung AI ini mencerminkan perubahan besar dalam industri pencarian informasi, dengan potensi untuk memberikan lebih banyak pilihan dan inovasi bagi pengguna di seluruh dunia. Teknologi AI yang semakin canggih membuka jalan bagi pencarian informasi yang lebih efisien dan intuitif, dan Meta, dengan langkah-langkah strategisnya, mungkin akan memainkan peran penting dalam transformasi ini.