Blue Screen Of Death Windows Lumpuhkan Layanan Penting di Dunia
- Pabila Syaftahan
- •
- 19 Jul 2024 18.13 WIB
Hari ini, ribuan komputer Windows di seluruh dunia mengalami masalah Blue Screen of Death (BSOD) saat booting, yang berdampak besar pada berbagai industri, termasuk bank, maskapai penerbangan, penyiar TV, supermarket, dan banyak bisnis lainnya. Penyebab masalah ini adalah pembaruan yang salah dari penyedia keamanan siberĀ CrowdStrike, yang membuat PC dan server yang terdampak tidak dapat berfungsi dengan baik. CrowdStrike, solusi keamanan yang banyak digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia untuk mengamankan PC dan server Windows, kini menjadi sumber dari masalah besar ini.
Dampak yang Luas di Berbagai Negara
Alarm pertama kali dibunyikan oleh bank, maskapai penerbangan, dan penyiar TV di Australia, ketika ribuan mesin mulai mengalami masalah dan offline. Masalah ini kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, termasuk Eropa, seiring dimulainya hari kerja di berbagai negara. Di Inggris, penyiar Sky News melaporkan bahwa mereka tidak dapat menyiarkan buletin berita pagi mereka dan hanya menampilkan pesan permintaan maaf kepada penonton atas gangguan siaran tersebut. Ryanair, salah satu maskapai penerbangan terbesar di Eropa, juga melaporkan bahwa mereka mengalami masalah IT "pihak ketiga" yang mempengaruhi keberangkatan penerbangan mereka.
Di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) melaporkan bahwa semua penerbangan dari maskapai Delta, United, dan American Airlines dihentikan sementara akibat "communication issue." Bandara Berlin juga memperingatkan para penumpang tentang kemungkinan penundaan perjalanan karena adanya "technical issues." Selain itu, banyak pusat panggilan darurat 911 di Alaska juga terdampak oleh masalah ini, menghambat layanan darurat yang sangat penting.
Respons dan Upaya Perbaikan dari CrowdStrike
CrowdStrike segera merespons masalah ini dengan mengeluarkan catatan dukungan pada pukul 1:20AM ET, yang mengakui adanya laporan luas tentang BSOD yang terjadi pada berbagai versi sensor Windows. Mereka berhasil mengidentifikasi masalah dan membalikkan pembaruan yang salah tersebut. Namun, langkah ini tampaknya tidak banyak membantu bagi mesin yang sudah terkena dampak sebelumnya.
Respon cepat dan Upaya Pemecahan Masalah oleh IT Admin
Dalam sebuah thread di Reddit, ratusan admin IT melaporkan berbagai masalah yang mereka hadapi dan mendiskusikan langkah-langkah pemecahan masalah. Sebagian besar langkah yang diambil melibatkan booting mesin Windows yang terdampak ke mode aman, kemudian menavigasi ke direktori CrowdStrike untuk menghapus file sistem tertentu. Namun, langkah ini cukup merepotkan, terutama untuk server berbasis cloud atau laptop Windows yang digunakan dari jarak jauh.
Seorang poster di Reddit melaporkan bahwa "entire company is offline," sementara poster lainnya menyatakan bahwa 70 persen laptop mereka tidak dapat digunakan dan terjebak dalam boot loop. "Happy Friday," kata salah satu poster dengan nada sarkastik, menunjukkan betapa frustasinya situasi yang mereka hadapi. Jelas, ini akan menjadi hari yang panjang dan penuh tantangan bagi para admin IT di seluruh dunia.
Masalah Lainnya di Microsoft 365
Di samping masalah BSOD ini, Microsoft juga tengah berjuang memulihkan beberapa layanan dan aplikasi Microsoft 365 yang mengalami gangguan. Penyebab utama dari masalah ini adalah "configuration change in a portion of our Azure backend workloads," demikian pernyataan resmi dari Microsoft. Meskipun masalah ini tidak terkait langsung dengan insiden BSOD yang disebabkan oleh CrowdStrike, namun menambah kerumitan situasi yang dihadapi oleh banyak perusahaan pada hari ini.
Insiden ini menyoroti betapa rentannya infrastruktur IT global terhadap masalah teknis dan pembaruan yang salah. Perusahaan-perusahaan yang terdampak harus bekerja keras untuk memulihkan layanan mereka dan memastikan bahwa sistem mereka aman dan dapat diandalkan kembali. Di tengah krisis ini, komunikasi yang efektif dan koordinasi antar departemen IT menjadi sangat penting untuk meminimalkan dampak lebih lanjut dan memastikan pemulihan yang cepat. CrowdStrike dan Microsoft, sebagai penyedia layanan penting, juga harus memastikan bahwa masalah serupa tidak terulang di masa mendatang dengan meningkatkan proses pengujian dan validasi sebelum merilis pembaruan ke lingkungan produksi.