Huawei Beri Dukungan E-Learning Berbasis Cloud ke 500 Kampus
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 10 Jan 2022 12.17 WIB
Perusahaan teknologi ternama asal Cina, Huawei dalam rangka memberikan dukungan bagi pendidikan di Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).
Melalui kerja sama ini, Huawei menyediakan 1.000 akun Huawei CLoud E-Learning Service bagi 500 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Menurut President Huawei Cloud & AI Indonesia Jason Zhang, langkah ini diambil dengan tujuan untuk membantu memperkuat pondasi pendidikan melalui transfer teknologi Huawei pada Indonesia, serta mempermudah pembelajaran jarak jauh bagi mahasiswa.
“Memahami pentingnya pendidikan sebagai pondasi kemajuan masa depan, berkolaborasi dengan pemerintah, akademisi, dan komunitas, kami akan terus melakukan alih pengetahuan dan teknologi sebagai wujud dari komitmen berkelanjutan kami untuk Indonesia,” jelas Jason.
Sementara Pakar TIK APTIKOM Richardus Eko Indrajit menyampaikan bahwa penyediaan Huawei Cloud E-Learning Service ini bisa mendukung peningkatan pemahaman mengenai teknologi dan informasi di sektor perguruan tinggi Indonesia.
Richardus menuturkan, bahwa dukungan e-learning berbasis cloud ini memiliki makna yang sangat fundamental. Hal ini mengingat kegiatan pembelajaran tatap muka secara daring antara dosen dan mahasiswa merupakan aktivitas perkuliahan yang paling disarankan untuk mengantisipasi pandemi. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa kontribusi Huawei bagi Indonesia patut diapresiasi.
Selain itu, Direktur Jenderal Dikti Nizam juga mengakui bahwa kolaborasi dengan Huawei ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk melakukan transformasi pendidikan digital di Indonesia. Terutama dengan upaya Kemendikbudristek sejak tahun 2000 untuk mewujudkan pendidikan digital.
“Kehadiran teknologi digital sudah lama. Kemdikbud terus berupaya sejak tahun 2000 untuk mewujudkan transformasi pendidikan digital, dan perlu disadari transformasi pendidikan digital hadir bukan untuk menggantikan proses belajar tatap muka, namun melengkapi serta memperkuat,” jelas Nizam.
Lalu dari sisi manfaat sendiri, Wakil Rektor IV BIdang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Mahmudin Sudin menyampaikan bahwa e-learning yang dihadirkan Huawei sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan.
Pasalnya, e-learning berbasis cloud dari Huawei ini lebih mudah untuk dipahami dalam penggunaannya, praktis, serta kaya dengan berbagai fitur. Mahmudin pun menilai bahwa teknologi ini juga mampu mendorong kreativitas dosen dan mahasiswa menjadi lebih aktif.
Huawei pun tidak hanya memberikan dukungan berupa 1.000 akun Huawei Cloud E-Learning saja, tetapi juga memberikan dukungan untuk adaptasi pembelajaran mengenai teknologi 5G serta artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia menyampaikan bahwa berbagai langkah ini diambil oleh Huawei untuk membantu Indonesia melahirkan banyak talenta digital baru. Hal ini dikarenakan talenta digital sangat dibutuhkan untuk menjawab berbagai tantangan di masa mendatang.
“Pada titik ini, kami sedang mempersiapkan landasan terpenting untuk ekosistem baru talenta TIK yang memiliki kemampuan tinggi untuk beradaptasi dengan teknologi baru, termasuk 5G. Bakat TIK tersebut akan menjadi mesin ekosistem Indonesia untuk maju dan sejahtera,” pungkas Jacky Chen.
Langkah ini juga merupakan salah satu upaya Huawei untuk membantu Indonesia dalam mencetak talenta digital yang terampil, dengan target sebanyak 100.000 talenta digital pada lima tahun mendatang di Indonesia. Sementara terhitung sejak November 2020 hingga akhir 2021, Huawei telah berhasil mencetak lebih dari 52.000 talenta digital.