Huawei Bangun Kepercayaan Digital dalam Keamanan Siber
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 03 Nov 2022 10.51 WIB
Keamanan siber bukan hanya berfokus pada pengelolaan risiko namun juga membutuhkan kolaborasi bersama segenap pemangku kepentingan dalam membangun kepercayaan digital (digital trust).
Pesan tersebut digaungkan pada ajang National Cyber Security Connect 2022, salah satu acara terbesar dan kolaboratif di tahun 2022 yang melibatkan para pemangku kepentingan di bidang TIK dan keamanan siber.
Dalam gelaran National Cybersecurity Connect 2022 tersebut, Huawei meraih penghargaan yang diserahkan secara langsung oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letnan Jend (Purn.) Hinsa Siburian atas kontribusinya dalam memperkuat ekosistem keamanan siber di Indonesia, terutama dalam aspek sumber daya manusia. Mewakili Huawei menerima penghargaan tersebut Syarbeni selaku Cyber Security and Privacy Protection Officer, Huawei Indonesia.
Dalam kata sambutannya, Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia menegaskan,"Kolaborasi mendorong kemajuan; dan dasar kolaborasi adalah kepercayaan.
Interaksi dunia kita pada akhirnya didasarkan pada kepercayaan. Membangun kepercayaan digital telah menjadi salah satu tujuan strategis terpenting bagi organisasi.
"Di Huawei, kami menempatkan keamanan siber sebagai prioritas utama dan bagian integral dari bisnis dan layanan kami. Ekosistem kepercayaan digital yang kuat membutuhkan kerja sama seluruh pemangku kepentingan. Kami berharap semua pemangku kepentingan utama keamanan siber dapat lebih berkolaborasi untuk mendukung BSSN pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya, di garis depan keamanan siber. Bekerja sama, kita dapat membangun dunia yang cerdas dengan kepercayaan digital," kata Jacky Chen melansir dari pressrelease.kontan.co.id, Kamis (3/11).
Jacky menambahkan bahwa Huawei melihat aspek manusia sebagai faktor yang menentukan dalam ekosistem digital, sehingga penting untuk meningkatkan literasi dan kapabilitas keamanan siber agar lebih tangguh dan tahan terhadap ancaman siber dan serangan siber. Masa depan Indonesia berada di tangan para talenta digital sebagai penjaga masa depan ruang siber Indonesia, sehingga semakin kuat para penjaga dapat menciptakan dunia masa depan yang lebih aman.
Selama beberapa tahun terakhir, Huawei telah menandatangani beberapa MoU dan perjanjian dengan BSSN, Poltek SSN, IT Del dan berbagai pemangku kepentingan, untuk membangun kapasitas talenta digital Indonesia, di bidang keamanan siber.
Dalam kata sambutannya, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyampaikan apresiasi kepada segenap pemangku kepentingan termasuk Huawei atas perhatian seriusnya terhadap aspek keamanan siber.
“Perkembangan teknologi yang dipercepat oleh digitalisasi sebagai titik balik aktivitas pemanfaatan ruang siber oleh masyarakat pasca pandemi membutuhkan sinergi berbagai pihak untuk menjaga ruang siber sebagai dimensi baru di samping matra laut, darat dan udara. BSSN mendorong penguatan kedaulatan ruang siber Indonesia sejalan dengan peta jalan keamanan siber 2019-2045 yang melibatkan segenap ekosistem digital,” kata Hinsa Siburian
Ajang NCC 2022 yang menghubungkan ekosistem cybersecurity Indonesia ini juga didukung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS).
Ir. Soegiharto Santoso alias Hoky, Pendiri & Ketua Umum Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) yang hingga saat ini memiliki 29 DPD APTIKNAS dari Aceh hingga Papua, mengapresiasi upaya berkelanjutan Huawei dalam mengembangkan kompetensi digital talenta digital Indonesia, khususnya dalam hal keamanan siber.
“Setiap pemangku kepentingan harus mengambil bagian dalam persiapan talenta masa depan dan memastikan bahwa mereka dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan. Inisiatif persiapan talenta digital Huawei dapat menjadi contoh bagi pemain industri lainnya. Tidak diragukan lagi, Indonesia akan berada di jalur yang benar menuju kemajuan negara yang diberdayakan oleh teknologi,” kata Hoky.
Syarbeni, Cyber Security & Privacy Protection Officer di Huawei Indonesia, mengatakan bahwa keamanan siber adalah tantangan yang kompleks dan selalu berubah. Tantangan-tantangan ini membutuhkan kolaborasi yang erat dan pertukaran informasi yang intensif dari semua bagian ekosistem.
“Kita perlu memperkuat koalisi, menetapkan tujuan bersama, berbagi peran dan tanggung jawab, serta bekerja bersama-sama membangun lingkungan digital yang terpercaya untuk menjawab tantangan hari ini dan masa depan,” ujar Syarbeni.