Penerapan IoT di Masa Pandemi Dalam Industri Manufaktur
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 14 Nov 2020 14.25 WIB
Pandemi CoVID-19 tidak menyurutkan penetrasi internet di Indonesia. berdasarkan Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi Internet di Indonesia sebesar 73 persen dengan 196 juta pengguna internet.
Ketua asosiasi IoT Indonesia, Teguh Prasetya menjelaskan pandemi COVID-19 menghadirkan banyak tantangan dan perubahan bisnis di Indonesia. Indonesia sudah siap melakukan digitalisasi dengan penggunaan internet tembus 196 juta.
Teguh mengungkapkan implementasi Internet of Things (IoT) memegang peranan penting di industri manufaktur di masa depan. Kesuksesan adoposi IoT terletak pada information value chain loop, sensor IoT uang terintegrasi satu sama lain, kemampuan data-data itu dianalisa supaya bisa memberikan hasil yang baik untuk perusahaan.
Riset McKinsey menyatakan digitalisasi dapat mendorong pendapatan sebanyak USD 120 miliar atas hasil ekonomi Indonesia pada 2025. Sekitar seperempat dari angka ini, atau senilai USD 34 miliar, akan dihasilkaan oleh sektor manufaktur. Hal tersebut menjadikan percepatan penerapan teknologi digital IoT terbaru pada sektor manufaktur.
Dengan penerapan IoT, dampak keuntungan bagi perusahaan semakin besar dengan waktu produksi yang singkat. Dalam penerapan IoT juga,perusahaan harus melakukan transformasi digital, membuat roadmap strategy, membuat kebijakan perusahaan yang mendukung transformasi digital, dan melatih sumber daya manusia.
“Perusahaan haru smenyentuh pelanggan secara digital dan memenuhi permintaan secaara digital termasuk supply chain, business dan product development,” ujar Teguh.
Teguh memperhitungkan smart manufacturing harus ditunjang dengan ekosistem smart machine, logitis, tools, dan karyawan yang cerdas serta smart energy management sehingga energi bisa semakin efisien dan menggunakan energi terbarukan.
“IoT Smart Manufacturing harus menjawab perubahan teknologi dan bisnis. Perusahaan juga harus melakukan kolaborasi dan memperkuat sinergi untuk menciptakan ekosistem. Perubahan mindset juga sangat penting dan meningkatkan skill sehingga muncul pekerjaan baru,” tutupnya.