PLN Ganti Meteran Listrik Manual dengan 'AMR' Modem Canggih


Meteran Listrik

Meteran Listrik

PT PLN (Persero) kini telah meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan kelas atas melalui penerapan sistem Automatic Meter Reading (AMR). Teknologi ini memungkinkan pelanggan untuk mengakses data penggunaan listrik secara real-time, yang sangat bermanfaat untuk memantau dan mengelola konsumsi energi. Sistem AMR ini khusus diterapkan untuk pelanggan dengan daya listrik mulai dari 6.600 Volt Ampere (VA) dan lebih tinggi.

Gregorius Adi Trianto, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) PLN, mengungkapkan bahwa perusahaan sedang fokus untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan melalui pemasangan AMR. Teknologi ini mampu membaca penggunaan listrik dengan memanfaatkan saluran komunikasi tertentu yang terintegrasi. Dengan demikian, pemantauan dan pengelolaan penggunaan listrik dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Menurut Gregorius, "AMR adalah sistem otomatis yang melakukan pembacaan meter energi listrik menggunakan perangkat lunak khusus melalui saluran komunikasi Global System for Mobile Communication (GSM) secara terpusat dan terintegrasi. Hal ini memungkinkan kami untuk mendapatkan data beban energi listrik secara real-time." Dengan sistem ini, pelanggan tidak perlu lagi menunggu kedatangan petugas untuk melakukan pengecekan. Mereka dapat memantau penggunaan listrik mereka secara langsung dan bahkan melakukan penyesuaian penggunaan energi agar lebih efisien.

Hingga saat ini, PLN telah berhasil menerapkan layanan AMR kepada 514.324 pelanggan, yang merupakan sekitar 63% dari total pelanggan dengan daya 6.600 VA ke atas, yang jumlahnya mencapai 819.565. Gregorius menekankan bahwa dari total 819.565 pelanggan 3 fasa di seluruh Indonesia, 63 persen di antaranya sudah memanfaatkan sistem AMR ini. Ini menunjukkan komitmen PLN dalam memberikan layanan yang lebih baik dan modern kepada pelanggannya.

Sistem AMR ini berlaku untuk pelanggan PLN yang menggunakan kWh Meter 3 Fasa, mencakup daya dari 6.600 VA, 10.600 VA, 13.200 VA, 16.500 VA, hingga 23.000 VA. Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, teknologi AMR tidak hanya memudahkan proses monitoring tetapi juga meningkatkan efisiensi penggunaan energi. 

Satu hal yang menarik untuk dicatat adalah bahwa AMR merupakan bagian dari Internet of Things (IoT), yang menunjukkan bagaimana teknologi terkini dapat diterapkan untuk meningkatkan layanan publik. Dengan mengintegrasikan sistem AMR dalam ekosistem IoT, PLN dapat mengumpulkan data lebih efisien dan memberikan analisis yang lebih mendalam kepada pelanggan. Hal ini membuka peluang untuk inovasi lebih lanjut dalam manajemen energi, seperti penerapan algoritma analitik yang dapat memberikan rekomendasi bagi pelanggan untuk mengoptimalkan penggunaan energi mereka.

Keberadaan teknologi IoT dalam sistem AMR juga mendukung upaya PLN dalam mencapai tujuan keberlanjutan. Dengan akses ke data real-time, pelanggan dapat lebih mudah mengidentifikasi pola konsumsi energi mereka dan pelanggan dapat melihat di mana saja energi listrik paling banyak digunakan, yang mendorong mereka untuk melakukan penyesuaian konsumsi listrik yang diperlukan dengan lebih bijak. Ini adalah langkah yang sangat positif, terutama dalam konteks keberlanjutan dan penghematan energi, karena ini bukan hanya tentang efisiensi biaya tetapi juga tentang mengurangi jejak karbon dan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.

Secara keseluruhan, pengenalan sistem AMR oleh PT PLN (Persero) adalah langkah yang progresif dalam memodernisasi layanan pelanggan. Dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang canggih dan integrasi IoT, PLN tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberdayakan pelanggan untuk mengelola penggunaan energi mereka dengan lebih baik. Inovasi ini berpotensi memberikan dampak positif jangka panjang, baik bagi perusahaan maupun bagi lingkungan secara keseluruhan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait