Rekam Medis AI Pertama di Dunia Resmi Hadir di Indonesia
- Rita Puspita Sari
- •
- 09 Nov 2025 21.50 WIB
Ilustrasi Medical Records
Indonesia resmi mencatat sejarah baru di dunia kesehatan digital. Negara ini menjadi yang pertama di dunia yang menerapkan sistem rekam medis elektronik berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk layanan kesehatan. Langkah ini menandai tonggak besar dalam perjalanan transformasi sistem kesehatan nasional menuju era digital yang lebih efisien, terintegrasi, dan berpusat pada pasien.
Sistem yang diberi nama IntelliCare merupakan inovasi buatan perusahaan teknologi kesehatan global, InterSystems. Platform ini dirancang khusus untuk mengurangi beban administrasi dokter dan tenaga medis, sehingga mereka dapat fokus memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Teknologi ini mulai digunakan secara resmi di jaringan rumah sakit EMC Healthcare, yang juga menjadi institusi pertama di dunia mengadopsi sistem ini.
Revolusi Baru dalam Pengelolaan Rekam Medis
Rekam medis merupakan elemen penting dalam dunia kesehatan karena mencatat seluruh riwayat perawatan pasien. Namun, proses pencatatan manual sering kali menyita waktu tenaga medis dan rawan kesalahan input data. Kehadiran IntelliCare menjadi solusi atas masalah tersebut.
Sistem ini mengotomatiskan proses pencatatan medis, mempercepat akses terhadap data klinis, dan menyederhanakan alur kerja di rumah sakit. Dengan kemampuan AI-nya, IntelliCare mampu menganalisis dan menata data pasien secara cerdas, sehingga informasi kesehatan dapat diakses dengan cepat dan akurat kapan pun dibutuhkan.
Luciano Brustia, Regional Managing Director Asia Pacific InterSystems, menjelaskan bahwa keunggulan utama sistem ini terletak pada kemampuannya untuk menghemat waktu tenaga medis.
“Dengan AI sebagai inti, IntelliCare membantu tenaga medis menghabiskan lebih banyak waktu bersama pasien dan lebih sedikit waktu mengerjakan dokumen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).
Didukung Platform Data Canggih dan Mitra Lokal
IntelliCare dibangun di atas platform data InterSystems IRIS for Health, yang menjadi mesin utama dalam pengelolaan dan pertukaran data medis. Platform ini mendukung interoperabilitas, yaitu kemampuan berbagi data antar rumah sakit, laboratorium, perusahaan asuransi, hingga instansi pemerintah dengan aman.
InterSystems tidak bekerja sendiri. Untuk memastikan sistem ini sesuai dengan kebutuhan sistem kesehatan di Indonesia, mereka menggandeng sejumlah mitra lokal seperti Zi.Care, ICS Compute, dan BitHealth. Kolaborasi ini memungkinkan integrasi yang lebih baik antara teknologi global dan konteks operasional lokal.
Selain EMC Healthcare, teknologi IntelliCare juga mulai diadopsi oleh berbagai institusi kesehatan besar di Indonesia, seperti Prodia, EKA Hospital, Pondok Indah Group, Tzu Chi Hospital, Asia One Healthcare, dan Bali International Hospital. Hal ini menunjukkan bahwa sektor kesehatan Indonesia semakin siap untuk memasuki era digital yang lebih terintegrasi dan efisien.
Dampak Nyata dan Pengakuan Internasional
Sejak implementasinya, EMC Healthcare melaporkan sejumlah hasil positif. Tingkat kelengkapan data rekam medis meningkat dari 68% menjadi 98%, sementara penerapan sistem RME di tujuh rumah sakit hanya memerlukan waktu 18 bulan, menjadikannya salah satu implementasi tercepat di dunia.
Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat reputasi EMC Healthcare dan InterSystems di tingkat nasional, tetapi juga menempatkan Indonesia di peta global sebagai pionir inovasi kesehatan berbasis AI.
Atas pencapaiannya, InterSystems dianugerahi “Indonesia Technology Innovation of the Year, Healthcare Technology” dalam ajang Asian Innovation Excellence Awards 2025. Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan internasional atas keberhasilan Indonesia dalam memimpin transformasi digital sektor kesehatan.
Menuju Masa Depan Kesehatan Digital Indonesia
Penerapan sistem rekam medis berbasis AI bukan sekadar kemajuan teknologi, tetapi juga bentuk nyata dari komitmen Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional. Dengan sistem seperti IntelliCare, tenaga medis kini dapat bekerja lebih efisien, pasien mendapatkan pelayanan lebih cepat, dan seluruh ekosistem kesehatan menjadi lebih terhubung.
Transformasi ini diharapkan menjadi fondasi bagi pengembangan layanan kesehatan digital yang lebih luas di masa depan, termasuk integrasi dengan telemedicine, analitik prediktif, dan sistem pemantauan kesehatan berbasis AI.
Dengan langkah berani ini, Indonesia bukan hanya pengguna teknologi, tetapi pelopor dalam inovasi kesehatan digital global.
