Microchip Hadapi Gangguan Operasi Akibat Serangan Siber


Ilustrasi Cyber Security
Ilustrasi Cyber Security

Microchip Technology Inc, salah satu produsen cip terkemuka asal Amerika Serikat, mengumumkan bahwa mereka telah menjadi korban serangan siber yang menyebabkan gangguan serius pada operasi bisnisnya. Perusahaan yang dikenal sebagai pemasok cip untuk industri pertahanan AS ini mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan pada sistem teknologi informasi mereka pada tanggal 17 Agustus 2024. Serangan ini memaksa perusahaan untuk menutup beberapa sistem dan mengurangi sebagian besar operasinya.

Menurut laporan regulasi yang diajukan oleh perusahaan, dua hari setelah aktivitas mencurigakan tersebut terdeteksi, Microchip memastikan bahwa server tertentu dan beberapa operasi bisnis mereka telah dibobol oleh pihak yang tidak dikenal. Insiden ini terjadi di tengah persaingan global yang semakin ketat di industri cip, di mana negara-negara di seluruh dunia berlomba-lomba untuk mendominasi pasar semikonduktor. Kompetisi ini didorong oleh kebutuhan untuk menjaga keamanan nasional dan untuk menghindari gangguan rantai pasokan yang sempat terjadi selama pandemi.

Microchip Technology, yang berbasis di Chandler, Arizona, bertindak cepat dalam merespons serangan ini. Pada hari Selasa, perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah mengisolasi sistem yang terdampak, menonaktifkan sejumlah sistem penting, dan meluncurkan penyelidikan yang melibatkan penasihat keamanan siber eksternal. Namun, langkah-langkah ini menyebabkan operasi perusahaan berjalan di bawah kapasitas normal, sehingga memengaruhi kemampuan mereka dalam memenuhi pesanan pelanggan.

"Perusahaan saat ini tengah bekerja keras untuk memulihkan bagian-bagian yang terdampak dari sistem TI-nya, mengembalikan operasi bisnis ke kondisi normal, dan mengurangi dampak dari insiden ini," demikian pernyataan resmi dari Microchip. Namun, perusahaan juga menekankan bahwa karena investigasi masih berlangsung, cakupan, sifat, dan dampak penuh dari insiden tersebut belum bisa dipastikan sepenuhnya.

Meskipun demikian, Microchip belum dapat memastikan apakah serangan ini akan berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan mereka atau menyebabkan kerugian material yang besar. Perusahaan ini sebelumnya menerima dana dari US Chips and Science Act di awal tahun 2024, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi semikonduktor yang digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari kendaraan hingga sistem persenjataan.

Insiden yang dialami oleh Microchip ini menambah daftar panjang serangan siber yang menargetkan industri cip. Sebagai contoh, pada bulan Juni 2024, GlobalWafers Co, produsen komponen cip asal Taiwan, juga menjadi korban serangan siber yang memengaruhi beberapa aspek operasinya. Serangan terhadap Microchip ini menunjukkan betapa rentannya perusahaan-perusahaan di sektor teknologi tinggi terhadap ancaman siber, khususnya di industri semikonduktor yang sangat vital bagi berbagai sektor ekonomi global.

Sebelumnya, pada tahun 2022, Nvidia Corp, raksasa cip asal AS, juga mengalami pelanggaran siber yang diduga merupakan serangan ransomware. Meskipun demikian, Nvidia mengklaim bahwa aktivitas bisnis dan komersial mereka tidak terganggu secara signifikan oleh insiden tersebut.

Serangan siber terhadap perusahaan-perusahaan di sektor teknologi tinggi, seperti yang dialami oleh Microchip, menyoroti meningkatnya ancaman keamanan di dunia digital. Industri semikonduktor, yang menjadi tulang punggung berbagai teknologi modern, semakin menjadi target utama bagi pelaku siber. Baik motif ekonomi, politik, maupun ideologi, semuanya berkontribusi pada risiko serangan terhadap perusahaan-perusahaan di sektor ini.

Meskipun perusahaan teknologi seperti Microchip terus berinvestasi dalam langkah-langkah keamanan siber yang lebih canggih, insiden ini menunjukkan bahwa risiko tetap ada dan dapat menyebabkan gangguan signifikan terhadap operasi bisnis. Dengan investigasi yang masih berlangsung, seluruh industri cip akan memantau hasilnya, karena ini bisa menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana melindungi infrastruktur teknologi informasi yang krusial untuk produksi semikonduktor di masa depan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait