Waspada Cryptojacking: Ancaman Baru di Era Cryptocurrency


Cryptocurrency

Cryptocurrency

Dalam era modern di mana teknologi mengalami perkembangan yang pesat, keberadaan cryptocurrency telah menjelma menjadi fenomena global. Cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum menawarkan peluang baru dalam ranah keuangan dan teknologi. Namun, seiring dengan kemajuan ini, muncul pula ancaman baru yang dikenal sebagai cryptojacking.

 

Pengertian Cryptojacking

Cryptojacking adalah praktik yang melibatkan penggunaan perangkat komputer atau perangkat lainnya secara tidak sah untuk menambang cryptocurrency. Dalam konteks ini, proses penambangan cryptocurrency (miner) diinstal tanpa izin pada perangkat korban, sehingga sumber daya komputasi mereka dieksploitasi untuk menghasilkan nilai kripto. Tindakan ini sering dilakukan tanpa pengetahuan atau persetujuan dari pemilik perangkat, yang mengakibatkan eksploitasi yang merugikan.

 

Cara Kerja Cryptojacking

Untuk memahami lebih jauh tentang cryptojacking, berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam praktik ini:

  1. Infiltrasi Melalui Metode Penyusupan
    • Malware dan Trojan : Cryptojacking sering dimulai dengan penggunaan malware atau trojan yang tidak terdeteksi. Malware ini dapat disisipkan ke dalam sistem melalui tautan phishing, lampiran email yang berbahaya, atau serangan sejenis.
    • Drive-by Mining : Metode lain yang umum digunakan adalah drive-by mining, di mana penambang disisipkan dalam situs web atau iklan online. Ketika pengguna mengunjungi situs tersebut, penambang akan diunduh dan dijalankan pada perangkat mereka tanpa sepengetahuan.
    • Cryptojacking Melalui Script Web : Beberapa penyerang menggunakan skrip JavaScript yang disematkan dalam situs web atau iklan. Skrip ini menjalankan proses penambangan pada perangkat pengunjung secara otomatis tanpa interaksi atau persetujuan pengguna.
  2. Penyusupan yang Tidak Terdeteksi
    • Setelah malware atau skrip berhasil diinjeksikan, langkah berikutnya adalah menyusup ke dalam sistem tanpa disadari pemiliknya, yang dapat terjadi melalui eksploitasi kerentanan perangkat lunak yang belum diperbarui atau dengan teknik penetrasi lainnya.
  3. Eksekusi Penambang Cryptocurrency
    • Instalasi Miner : Miner cryptocurrency, seperti Coinhive atau XMRig, kemudian diinstal pada perangkat target. Miner ini dirancang untuk mengekstrak unit mata uang kripto, seperti Monero, yang lebih sulit dilacak dan lebih aman bagi penyerang.
    • Komunikasi dengan Server : Miner akan menghubungkan perangkat korban ke server kontrol yang dimiliki oleh penyerang. Dengan demikian, penyerang dapat mengawasi aktivitas penambangan dan mengumpulkan hasil yang diperoleh dari daya komputasi perangkat tersebut.
  4. Upaya Penyembunyian
    • Menghindari Deteksi : Beberapa penambang dirancang untuk beroperasi dengan sangat rendah atau tidak mengkonsumsi sumber daya komputasi yang mencurigakan, agar tidak terdeteksi oleh perangkat lunak keamanan.
    • Perubahan Alamat Server : Penyerang dapat secara berkala mengubah alamat server kontrol mereka untuk menghindari pelacakan dan deteksi, sehingga menyulitkan pihak yang ingin memerangi cryptojacking dalam melacak sumber dan menutupnya.
  5. Penambangan Tanpa Henti
    • Setelah instalasi selesai, penambang akan mulai mengeksploitasi sumber daya komputasi perangkat target untuk menambang cryptocurrency secara terus-menerus, yang dapat mengakibatkan penurunan kinerja sistem melalui penggunaan daya komputasi CPU atau GPU perangkat.

 

Jenis Cryptojacking

Cryptojacking

Terdapat beberapa jenis cryptojacking yang terus berkembang seiring waktu, di antaranya:

  1. In-Website Cryptojacking : Cryptojacking sering kali dimulai di situs web, di mana penyerang menyisipkan skrip penambangan kripto pada situs web yang runah di browser pengunjung tanpa pengetahuan mereka.
  2. Browser-Based Cryptojacking : Dalam jenis ini, penyerang menggunakan skrip penambangan kripto yang dijalankan di browser pengguna melalui iklan online, situs web terinfeksi, atau ekstensi browser yang terkompromi.
  3. Mobile Cryptojacking : Serangan ini terjadi pada perangkat mobile seperti smartphone dan tablet, di mana aplikasi yang terinfeksi atau situs web yang dirancang untuk mengeksploitasi perangkat mobile dapat memanfaatkan daya komputasi perangkat untuk menambang kripto.
  4. File-Based Cryptojacking : Beberapa serangan cryptojacking melibatkan penyisipan perangkat lunak penambangan kripto secara langsung ke perangkat korban, yang dapat terjadi melalui unduhan file yang merugikan.
  5. Network-Based Cryptojacking : Pada serangan ini, penyerang memanfaatkan jaringan botnet untuk mendistribusikan skrip penambangan kripto ke sejumlah besar perangkat, yang semua diarahkan untuk berkolaborasi dalam menambang kripto tanpa sepengetahuan pemiliknya.
  6. Cloud Cryptojacking : Penyerang dapat mengakses sumber daya komputasi cloud tanpa izin untuk menambang kripto, dengan memanfaatkan layanan cloud tanpa membayar atau menggunakan akun yang dicuri.
  7. Router-Based Cryptojacking : Beberapa serangan menyasar router dengan mengaksesnya untuk mengatur skrip penambangan kripto pada tingkat jaringan, sehingga mengarahkan semua perangkat yang terhubung untuk menambang kripto.
  8. Fileless Cryptojacking  : Jenis ini berupaya mengurangi deteksi dengan menghindari penyimpanan file di perangkat korban, di mana skrip dieksekusi langsung dari memori tanpa meninggalkan jejak pada sistem.
  9. IoT Cryptojacking : Perangkat Internet of Things (IoT) juga dapat menjadi sasaran cryptojacking, di mana penyerang mengeksploitasi kerentanan keamanan perangkat tersebut untuk memanfaatkan daya komputasi mereka dalam aktivitas penambangan kripto.
  10. Mining Malware : Beberapa cryptojacking melibatkan instalasi malware penambangan kripto secara langsung di perangkat korban, yang dapat tersebar melalui email phishing, unduhan berbahaya, atau eksploitasi kerentanan perangkat lunak.

 

Dampak Cryptojacking

Untuk lebih memahami konsekuensi nyata dari cryptojacking, berikut adalah dampak yang mungkin timbul akibat serangan ini:

  1. Penurunan Kinerja Perangkat
    • Konsumsi Sumber Daya: Cryptojacking memaksa perangkat untuk berkontribusi pada proses penambangan cryptocurrency, menyebabkan peningkatan konsumsi daya CPU dan GPU serta penurunan kinerja keseluruhan.
    • Peningkatan Penggunaan CPU: Penambangan cryptocurrency memerlukan daya komputasi signifikan, sehingga penggunaan CPU yang tinggi dapat mengakibatkan penurunan kecepatan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari.
  2. Dampak Finansial
    • Biaya Listrik yang Meningkat: Penambangan cryptocurrency yang intensif membuat peningkatan konsumsi listrik, sehingga pemilik perangkat yang terinfeksi dapat mengalami lonjakan biaya listrik yang tidak terduga.
  3. Ancaman Keamanan Tambahan
    • Pintu Masuk untuk Ancaman Lain: Keberadaan malware yang menyertai cryptojacking dapat membuka akses untuk serangan keamanan lainnya, termasuk pencurian data dan akses tidak sah terhadap informasi pribadi.
  4. Pemusatan Sumber Daya
    • Kompetisi dengan Aplikasi Lain: Proses penambangan cryptocurrency bersaing dengan aplikasi dan tugas lain yang juga memerlukan daya komputasi, mengakibatkan persaingan internal dan penurunan produktivitas.
  5. Penggunaan Bandwidth yang Tinggi
    • Konsumsi Data yang Meningkat: Penambangan cryptocurrency dapat menghasilkan lalu lintas jaringan yang signifikan karena komunikasi antara penambang dengan server kontrol, sehingga mengakibatkan penggunaan bandwidth yang berlebihan dan memperlambat koneksi internet.
  6. Penggunaan Perangkat yang Tidak Sah
    • Penyalahgunaan Sumber Daya: Cryptojacking merupakan bentuk penyalahgunaan sumber daya perangkat tanpa izin, di mana pemilik perangkat tidak menyadari bahwa daya komputasi dan listrik mereka digunakan untuk kegiatan penambangan.
  7. Ketidaknyamanan Pengguna
    • Penggunaan Perangkat yang Berlebihan: Ketika sumber daya komputasi diambil tanpa izin, pengguna menghadapi ketidaknyamanan karena perangkat mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
  8. Pengaruh pada Kepercayaan Pengguna
    • Ketidakpercayaan Terhadap Aplikasi dan Situs Web: Pengguna yang mengalami cryptojacking mungkin menghadapi skeptisisme terhadap aplikasi dan situs web baru akibat kekhawatiran penyalahgunaan sumber daya mereka.
  9. Kerugian Bisnis
    • Gangguan pada Produktivitas: Infeksi cryptojacking pada perangkat bisnis dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan dampak negatif pada operasional harian.
  10. Dampak Psikologis
    • Rasa Tidak Aman dan Kewaspadaan: Pengguna yang menyadari bahwa perangkat mereka telah disusupi mungkin merasa tidak aman, meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan digital mereka.

 

Cara Mendeteksi Cryptojacking

cyptojacking

Mendeteksi cryptojacking merupakan suatu tantangan, namun terdapat sejumlah indikator dan metode yang dapat membantu dalam proses identifikasinya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mendeteksi cryptojacking:

  1. Peningkatan Penggunaan CPU: Jika komputer atau perangkat Anda menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan CPU tanpa aktivitas yang jelas, hal ini dapat menjadi indikator adanya cryptojacking. Anda dapat memanfaatkan manajer tugas atau utilitas pemantauan sistem untuk melacak aktivitas CPU.
  2. Peningkatan Penggunaan Daya Listrik: Cryptojacking dapat menimbulkan lonjakan konsumsi daya listrik pada perangkat. Jika Anda mengamati adanya lonjakan yang tidak biasa dalam tagihan listrik atau perangkat Anda terasa panas secara abnormal, ini bisa menjadi suatu indikasi.
  3. Kinerja Komputer yang Menurun: Apabila komputer atau perangkat Anda mendapati penurunan kinerja yang signifikan secara tiba-tiba, hal ini mungkin disebabkan oleh eksploitasi yang bertujuan untuk menambang kripto.
  4. Penggunaan Sumber Daya yang Tidak Biasa: Perhatikan penggunaan sumber daya sistem seperti RAM dan bandwidth. Peningkatan yang signifikan tanpa justifikasi yang jelas dapat menandakan adanya aktivitas cryptojacking.
  5. Periksa Aktivitas Browser: Jika Anda mencurigai adanya cryptojacking melalui browser, lakukan pemeriksaan terhadap ekstensi atau plug-in yang terpasang. Beberapa insiden cryptojacking terjadi melalui skrip JavaScript yang berjalan di dalam browser.
  6. Perangkat Lunak Keamanan: Gunakan perangkat lunak keamanan yang memiliki kapabilitas untuk mendeteksi dan mencegah cryptojacking. Beberapa program antivirus dan antimalware kini dilengkapi dengan fitur untuk mengidentifikasi skrip penambangan kripto.
  7. Periksa Lalu Lintas Jaringan: Analisis lalu lintas jaringan dapat memberikan petunjuk untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan. Pemantauan lalu lintas jaringan dapat membantu dalam mengidentifikasi komunikasi dengan server penambangan kripto.
  8. Pemindaian dengan Alat Khusus: Terdapat alat-alat yang dirancang khusus untuk mendeteksi aktivitas cryptojacking, seperti alat pemindaian port dan deteksi malware yang dapat membantu dalam identifikasi serangan cryptojacking.

 

Cara Mencegah Cryptojacking

  1. Pembaruan Rutin: Pastikan bahwa sistem operasi, perangkat lunak antivirus, dan aplikasi keamanan lainnya senantiasa diperbarui. Pembaruan ini seringkali mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi perangkat Anda dari eksploitasi.
  2. Pembaruan Peramban: Peramban web merupakan salah satu pintu masuk umum untuk serangan cryptojacking. Oleh karena itu, pastikan peramban dan ekstensi yang terpasang selalu dalam kondisi terkini. Banyak peramban modern yang telah dilengkapi dengan fitur keamanan tambahan untuk melawan cryptojacking.
  3. Perangkat Lunak Keamanan Tambahan: Pilihlah perangkat lunak keamanan yang menyertakan fitur anti-malware dan anti-cryptojacking. Program-program ini dapat membantu dalam mendeteksi dan mencegah aktivitas penambangan kripto yang tidak sah.
  4. Ekstensi Anti-Cryptojacking: Tambahkan ekstensi browser yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap cryptojacking. Beberapa ekstensi memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan memblokir skrip penambangan kripto di tingkat browser.
  5. Periksa URL dan Situs Web: Berhati-hatilah saat menjelajahi internet. Hindarilah kunjungan ke situs web yang mencurigakan atau mengklik tautan yang tidak dikenal. Insiden cryptojacking sering kali bermula dari kunjungan ke situs web yang terinfeksi.
  6. Perangkat Lunak Penambangan Blok: Pertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak penambangan blok yang dirancang untuk mencegah eksekusi skrip penambangan kripto pada perangkat Anda. Program ini bertugas memonitor dan memblokir skrip penambangan yang mencurigakan.
  7. Konfigurasi Firewall: Tinjau kembali konfigurasi firewall Anda dan pertimbangkan untuk memblokir akses ke server penambangan kripto yang sudah diketahui. Tindakan ini dapat membantu mencegah perangkat Anda dari berkomunikasi dengan server yang dipergunakan untuk aktivitas penambangan kripto.
  8. Pemindaian Berkala: Lakukan pemindaian secara rutin menggunakan perangkat lunak keamanan untuk mendeteksi dan menghapus malware atau skrip penambangan kripto yang mungkin berhasil melewati pertahanan awal Anda.
  9. Pemantauan Aktivitas Sistem: Perhatikan penggunaan sumber daya sistem Anda. Lonjakan signifikan dalam penggunaan CPU atau RAM tanpa alasan yang jelas dapat menjadi tanda adanya cryptojacking. Pemantauan ini dapat dilakukan melalui manajer tugas atau utilitas pemantauan sistem.
  10. Pendidikan Pengguna: Berikan edukasi kepada pengguna mengenai cara mengenali tanda-tanda cryptojacking. Jelaskan praktik-praktik keamanan internet yang baik, termasuk cara menghindari mengklik tautan yang mencurigakan atau mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal.

 

Kesimpulan

Cryptojacking adalah praktik ilegal yang memanfaatkan perangkat orang lain untuk menambang cryptocurrency tanpa izin, sering kali tanpa sepengetahuan pemiliknya. Serangan ini biasanya terjadi melalui penyebaran malware atau skrip tersembunyi di situs web dan iklan online yang secara otomatis memulai proses penambangan saat pengguna mengunjungi situs tersebut. Cryptojacking tidak hanya merugikan karena penyalahgunaan sumber daya komputer, tetapi juga menurunkan kinerja perangkat, meningkatkan konsumsi daya listrik, dan memperpendek masa pakai perangkat.

Terdapat berbagai jenis cryptojacking, seperti in-website cryptojacking, browser-based cryptojacking, dan mobile cryptojacking, yang terus berkembang dengan teknik baru. Dampaknya mencakup penurunan kinerja perangkat, peningkatan biaya listrik, ancaman keamanan tambahan, dan kerugian produktivitas bagi pemilik perangkat. Cryptojacking juga berpotensi merusak reputasi situs atau aplikasi yang terlibat.

Pendeteksian cryptojacking dapat dilakukan melalui peningkatan penggunaan CPU yang tidak biasa, lonjakan tagihan listrik, dan penurunan performa perangkat. Untuk pencegahan, pengguna disarankan untuk selalu memperbarui perangkat lunak dan sistem keamanan, menggunakan ekstensi anti-cryptojacking di peramban, dan memeriksa perangkat secara berkala menggunakan perangkat lunak keamanan. Dengan kewaspadaan dan perlindungan yang tepat, cryptojacking dapat dicegah sebelum menyebabkan kerugian lebih lanjut bagi pengguna.


Bagikan artikel ini

Video Terkait