Apa Itu Hybrid Multicloud? Pengertian dan Manfaatnya
- Rita Puspita Sari
- •
- 6 jam yang lalu

Ilustrasi Hybrid Multicloud
Dalam dunia teknologi informasi (TI) yang terus berkembang, berbagai istilah baru bermunculan yang sering kali terdengar rumit dan membingungkan. Salah satu istilah tersebut adalah “Hybrid Multicloud.” Meskipun terdengar teknis dan mungkin asing bagi sebagian orang, konsep ini sebenarnya sangat relevan dan penting dalam strategi transformasi digital sebuah organisasi.
Artikel ini akan membantu Anda memahami secara mendalam apa itu hybrid multicloud, mengapa pendekatan ini penting, bagaimana cara kerjanya, serta tantangan dan solusi dalam penerapannya.
Apa Itu Hybrid Multicloud?
Mari kita mulai dengan memahami makna dari istilah ini:
- Hybrid berarti gabungan atau kombinasi dari berbagai jenis teknologi atau sistem.
- Multicloud berarti penggunaan lebih dari satu layanan cloud computing dari berbagai penyedia layanan cloud.
Dengan demikian, Hybrid Multicloud adalah pendekatan TI yang menggabungkan berbagai environment TI termasuk cloud publik, cloud privat, dan sistem on-premise (lokal) yang berasal dari berbagai vendor atau penyedia layanan.
Contohnya, suatu perusahaan mungkin menggunakan:
- Amazon Web Services (AWS) untuk penyimpanan data,
- Microsoft Azure untuk aplikasi bisnis,
- Google Cloud untuk analitik data,
- serta tetap mempertahankan server fisik lokal (on-premise) untuk sistem inti.
Pendekatan ini tidak hanya fleksibel tetapi juga memungkinkan perusahaan memanfaatkan keunggulan dari masing-masing teknologi sesuai kebutuhan mereka.
Mengapa Hybrid Multicloud Menjadi Solusi Ideal?
Banyak organisasi telah berinvestasi dalam infrastruktur TI selama puluhan tahun. Mereka tidak bisa serta-merta meninggalkan semua sistem lama hanya demi berpindah ke cloud. Di sisi lain, tidak memanfaatkan cloud juga akan membuat perusahaan tertinggal dari sisi efisiensi, kecepatan, dan skalabilitas.
Hybrid multicloud menjembatani dua dunia ini: dunia lama (legacy system) dan dunia baru (cloud-based system). Beberapa manfaat utama dari pendekatan ini meliputi:
- Fleksibilitas Maksimal
Hybrid multicloud memungkinkan perusahaan untuk:
- Menggunakan cloud publik, cloud privat, dan sistem lokal (on-premise) secara bersamaan.
- Memilih environment terbaik untuk setiap workload berdasarkan kebutuhan keamanan, kinerja, biaya, dan regulasi.
- Memindahkan aplikasi atau data antar cloud atau ke sistem lokal secara dinamis sesuai kebutuhan bisnis.
- Menghindari Ketergantungan pada Satu Vendor (Vendor Lock-In)
Pendekatan multicloud berarti menggunakan lebih dari satu penyedia cloud, seperti AWS, Microsoft Azure, Google Cloud, IBM Cloud, dan lainnya. Ini:
- Menghindari ketergantungan pada satu penyedia layanan.
- Memberi kebebasan untuk memilih layanan terbaik dari setiap vendor.
- Memungkinkan negosiasi harga dan layanan yang lebih kompetitif.
- Optimasi Biaya
Setiap cloud provider memiliki model harga yang berbeda. Dengan hybrid multicloud, organisasi dapat:
- Menempatkan workload di environment yang paling hemat biaya.
- Memindahkan workload secara strategis untuk menghindari lonjakan biaya saat penggunaan tinggi.
- Menghemat pengeluaran dengan tetap memanfaatkan sistem lokal yang sudah ada (legacy systems/mainframe).
- Ketahanan dan Ketersediaan Tinggi (High Availability & Resilience)
Hybrid multicloud meningkatkan kontinuitas bisnis karena:
- Jika satu cloud mengalami gangguan, beban kerja bisa dialihkan ke cloud lain atau ke sistem lokal.
- Data bisa direplikasi lintas cloud untuk backup dan disaster recovery.
- Sistem menjadi lebih tahan terhadap kegagalan (failover) dan lebih cepat pulih.
- Keamanan Data yang Lebih Baik
Dengan hybrid multicloud, organisasi bisa:
- Menyimpan data sensitif di private cloud atau on-premise untuk meningkatkan kontrol keamanan.
- Menyebarkan data yang kurang sensitif ke public cloud.
- Menggabungkan solusi keamanan dari berbagai cloud provider untuk membangun arsitektur keamanan berlapis.
- Kepatuhan terhadap Regulasi (Compliance)
Setiap wilayah atau industri memiliki aturan tersendiri terkait data. Hybrid multicloud:
- Memungkinkan organisasi untuk menyimpan data sesuai lokasi yang diizinkan hukum atau peraturan (data residency).
- Memberikan fleksibilitas dalam memenuhi standar seperti GDPR, HIPAA, ISO 27001, dan lain-lain.
- Peningkatan Kinerja Aplikasi
Dengan hybrid multicloud:
- Aplikasi bisa dijalankan di lokasi yang paling dekat dengan pengguna akhir (edge computing).
- Workload dapat dialihkan ke infrastruktur cloud dengan latensi rendah untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
- Inovasi Lebih Cepat
Dengan akses ke berbagai teknologi dan layanan dari berbagai penyedia cloud:
- Tim pengembangan dapat menguji dan meluncurkan solusi baru lebih cepat.
- Teknologi mutakhir seperti AI, machine learning, data analytics, dan IoT bisa segera diadopsi sesuai kebutuhan.
- Memaksimalkan Investasi pada Sistem Lama
Pendekatan hybrid multicloud tidak memaksa perusahaan untuk meninggalkan sistem lama (seperti mainframe). Justru:
- Sistem lama tetap digunakan untuk proses inti.
- Diintegrasikan dengan layanan cloud modern untuk menciptakan environment yang saling melengkapi.
- Manajemen Workload yang Dinamis
Dengan pendekatan ini, perusahaan bisa:
- Mengatur workload lintas platform secara real-time.
- Menyebarkan, mengatur, dan memantau aplikasi di berbagai environment dengan alat manajemen hybrid multicloud.
- Memastikan performa optimal berdasarkan kebutuhan spesifik proyek.
- Skalabilitas Tanpa Batas
Ketika kapasitas lokal tidak mencukupi:
- Perusahaan bisa memanfaatkan cloud publik untuk menambah kapasitas secara instan tanpa harus menambah perangkat keras.
- Ini sangat berguna saat ada lonjakan trafik, proyek besar mendadak, atau kebutuhan ekspansi global.
- Integrasi dan Kolaborasi yang Lebih Luas
Dengan hybrid multicloud:
- Organisasi dapat menghubungkan aplikasi di berbagai cloud dan lokal dengan lebih mudah.
- Memungkinkan kolaborasi lintas tim, wilayah, dan divisi dengan sistem yang tetap terintegrasi.
Gunakan Platform yang Tepat untuk Setiap Kebutuhan
Salah satu keunggulan utama dari hybrid multicloud adalah kemampuan untuk mengombinasikan sistem lama dan baru secara strategis. Perusahaan tidak perlu mengganti semua sistem yang sudah berjalan baik. Sebaliknya, mereka bisa:
- Tetap menggunakan mainframe atau server lama untuk transaksi penting,
- Menghubungkannya dengan cloud untuk layanan yang lebih dinamis seperti analitik real-time atau kecerdasan buatan (AI).
Pendekatan ini bukan hanya efisien tetapi juga meminimalkan risiko dan gangguan terhadap operasional bisnis yang sudah mapan.
Mainframe Masih Penting di Era Cloud
Banyak orang berpikir bahwa mainframe adalah teknologi kuno. Namun faktanya, mainframe tetap menjadi tulang punggung bagi banyak organisasi besar. Berikut beberapa data yang membuktikan pentingnya peran mainframe saat ini:
- 44 dari 50 bank terbesar dunia masih menggunakan mainframe.
- 10 dari 10 perusahaan asuransi terbesar juga masih mengandalkannya.
- 18 dari 25 perusahaan retail terbesar di dunia menggunakan mainframe dalam operasional mereka.
Mengapa masih digunakan?
- Mainframe dikenal sangat andal, aman, dan mampu memproses jutaan transaksi dalam waktu singkat.
- Banyak data penting dan sistem inti perusahaan yang dibangun di atas mainframe selama puluhan tahun.
Oleh karena itu, dalam strategi hybrid multicloud, mainframe bukanlah hal yang harus disingkirkan, melainkan harus diintegrasikan ke dalam arsitektur teknologi modern.
Tantangan dalam Mengelola Hybrid Multicloud
Meskipun menawarkan banyak keuntungan, hybrid multicloud juga memiliki tantangan tersendiri. Beberapa tantangan utama yang sering dihadapi organisasi meliputi:
- Integrasi Antar Sistem
Menggabungkan cloud publik, cloud privat, dan on-premise dari berbagai vendor bukanlah tugas yang mudah. Setiap sistem memiliki arsitektur dan protokol berbeda, sehingga dibutuhkan alat integrasi dan middleware yang tepat. - Manajemen Sistem yang Kompleks
Semakin banyak platform yang digunakan, semakin rumit pula sistem monitoring, manajemen kapasitas, dan troubleshooting. Tanpa sistem manajemen terpusat, operasional TI bisa menjadi kacau. - Keamanan dan Kepatuhan
Setiap penyedia cloud memiliki kebijakan keamanan dan kontrol akses yang berbeda. Mengelola kebijakan keamanan secara konsisten di seluruh platform sangat menantang. Ditambah lagi, regulasi data seperti GDPR atau peraturan lokal bisa membuat manajemen data lintas-cloud menjadi lebih kompleks. - Downtime dan Reliabilitas
Salah satu tujuan hybrid multicloud adalah memastikan sistem tetap berjalan meskipun ada gangguan di salah satu bagian. Untuk itu, organisasi harus merancang arsitektur yang tahan gangguan dan memiliki redundansi di semua level.
Solusi: Rencana Manajemen yang Matang
Tantangan-tantangan di atas bisa diatasi dengan perencanaan yang matang dan pemilihan alat yang tepat. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:
- Menggunakan platform manajemen multicloud yang mampu memonitor, mengatur, dan mengoptimalkan semua infrastruktur TI dari satu dashboard.
- Memastikan adanya tim IT yang memahami setiap komponen dalam ekosistem hybrid.
- Membangun framework keamanan dan compliance yang seragam dan dapat diterapkan di semua cloud provider maupun sistem lokal.
- Mengadopsi pendekatan cloud-native integration dengan API terbuka agar sistem bisa saling berbicara secara efisien.
Ingat, manajemen hybrid multicloud yang baik bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal proses, budaya kerja, dan SDM yang adaptif.
Panduan Singkat Cara Menerapkan Hybrid Multicloud
Bagi Anda yang ingin mulai mengadopsi pendekatan hybrid multicloud, berikut langkah-langkah sederhana yang dapat menjadi panduan awal:
- Evaluasi Infrastruktur Saat Ini
Identifikasi sistem mana yang masih efisien dan mana yang perlu dipindahkan ke cloud. - Tentukan Tujuan Bisnis dan Teknologi
Apakah Anda ingin meningkatkan skalabilitas? Mempercepat pengembangan produk? Atau menurunkan biaya? - Pilih Penyedia Cloud yang Tepat
Bandingkan layanan dari penyedia seperti AWS, Azure, Google Cloud, dan lainnya, lalu sesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda. - Gunakan Platform Integrasi dan Manajemen
Gunakan tools seperti Red Hat OpenShift, IBM Cloud Pak, VMware vRealize, atau alat manajemen lainnya untuk mengatur semua lingkungan TI secara efisien. - Pastikan Keamanan dan Kepatuhan
Buat kebijakan keamanan terpusat dan gunakan teknologi seperti enkripsi end-to-end, identity access management (IAM), serta backup otomatis. - Lakukan Uji Coba dan Monitoring Terus-Menerus
Uji setiap komponen secara bertahap sebelum go-live, dan terus pantau performa untuk memastikan semuanya berjalan sesuai harapan.
Penyedia Layanan Hybrid Multicloud
Berikut adalah beberapa penyedia layanan hybrid multicloud terkemuka di dunia yang sering digunakan oleh perusahaan besar untuk mengelola infrastruktur TI mereka secara fleksibel dan efisien:
-
IBM
Layanan unggulan: IBM Cloud, IBM Cloud Satellite, IBM Z (mainframe), Red Hat OpenShift.
Keunggulan: Fokus pada integrasi hybrid multicloud dengan keamanan tinggi dan dukungan AI. Red Hat OpenShift menjadi platform andalan untuk mengelola aplikasi secara konsisten di berbagai cloud dan on-premises.
Cocok untuk: Perusahaan-perusahaan besar dengan kebutuhan kompleks, terutama di sektor keuangan dan kesehatan. -
Microsoft Azure
Layanan unggulan: Azure Arc, Azure Stack.
Keunggulan: Memungkinkan pengguna untuk menjalankan layanan Azure di data center lokal atau environment cloud lain.
Cocok untuk: Organisasi yang telah menggunakan Microsoft secara luas (Windows Server, Active Directory, Office 365, dll). -
Amazon Web Services (AWS)
Layanan unggulan: AWS Outposts, AWS Hybrid Cloud Services.
Keunggulan: Dukungan ekosistem layanan cloud yang sangat luas dan kemampuan untuk menjalankan layanan AWS di environment on-premises.
Cocok untuk: Perusahaan yang sudah terbiasa menggunakan AWS dan ingin memperluas ke model hybrid. -
Google Cloud Platform (GCP)
Layanan unggulan: Anthos.
Keunggulan: Menyediakan pendekatan modern berbasis Kubernetes untuk mengelola aplikasi di on-premises, GCP, maupun cloud lain.
Cocok untuk: Perusahaan yang mengutamakan containerization dan DevOps. -
Oracle Cloud
Layanan unggulan: Oracle Cloud Infrastructure (OCI), Oracle Cloud@Customer.
Keunggulan: Menyediakan layanan cloud lengkap yang bisa dijalankan di pusat data pelanggan untuk memenuhi kebutuhan kepatuhan.
Cocok untuk: Perusahaan yang banyak menggunakan database dan aplikasi Oracle. -
VMware
Layanan unggulan: VMware Cloud Foundation, VMware Cloud on AWS, dan integrasi dengan Microsoft Azure, Google Cloud, IBM Cloud.
Keunggulan: Memudahkan transisi dari data center tradisional ke hybrid cloud tanpa perlu banyak modifikasi.
Cocok untuk: Perusahaan yang sudah memiliki infrastruktur virtualisasi berbasis VMware. -
Alibaba Cloud
Layanan unggulan: Apsara Stack (untuk hybrid cloud).
Keunggulan: Kuat di pasar Asia, terutama Tiongkok, dan mendukung integrasi hybrid untuk perusahaan lokal dan multinasional.
Cocok untuk: Perusahaan dengan fokus ekspansi atau operasi di Asia.
Kesimpulan:
Dalam era digital yang serba cepat, organisasi dituntut untuk terus berinovasi tanpa melupakan fondasi yang telah mereka bangun. Hybrid multicloud memungkinkan perusahaan untuk berjalan di dua kaki—memanfaatkan kekuatan sistem lama yang stabil dan menyambut inovasi dari teknologi cloud modern.
Hybrid multicloud bukan sekadar istilah teknis. Ia adalah strategi jangka panjang yang memungkinkan fleksibilitas, efisiensi, dan skalabilitas, tanpa harus membuang semua yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Namun, seperti strategi apa pun, keberhasilannya sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pemilihan alat yang tepat, dan kesiapan sumber daya manusia di dalam organisasi.