Prinsip dan Komponen Penting dalam Membangun Data Governance


Ilustrasi Komponen Data Governance

Ilustrasi Komponen Data Governance

Jika kita bicara soal data governance, mungkin pikiran kita langsung terbayang soal aturan ketat, dokumen yang panjang, atau rapat yang penuh diskusi teknis. Namun, di balik semua itu, data governance sebenarnya adalah sebuah pendekatan strategis yang sangat penting dalam mengelola aset data sebuah organisasi. Untuk memahami esensinya, kita bisa mengacu pada kerangka kerja DAMA DMBOK (Data Management Body of Knowledge). Dalam tulisan ini, kita akan membahas prinsip-prinsip dasar data governance, komponen utama yang tercakup di dalamnya, serta bagaimana hal ini bisa diterapkan dalam organisasi dengan cara yang praktis dan efektif.

Prinsip Dasar Data Governance

Dalam DAMA DMBOK, data governance dipahami sebagai fondasi dalam pengelolaan data. Ada beberapa prinsip utama yang menjadi panduan, di antaranya:

1. Data Stewardship

Data stewardship merupakan inti dari data governance. Steward di sini adalah individu atau tim yang bertanggung jawab untuk memastikan data dikelola dengan baik sepanjang siklus hidupnya.

Contoh nyata: Di sebuah organisasi perbankan, seorang data steward mungkin akan bertanggung jawab memastikan bahwa data transaksi pelanggan tersedia saat audit dilakukan, sekaligus melindungi informasi sensitif dari akses yang tidak sah.

2. Kualitas Data (Data Quality)

Kualitas data mencakup aspek akurasi, kelengkapan, konsistensi, dan ketepatan waktu. Dalam DAMA DMBOK, dijelaskan bahwa data berkualitas adalah data yang relevan dengan kebutuhan bisnis.

Contoh: Bayangkan jika dalam sistem rumah sakit, informasi golongan darah pasien tidak lengkap. Hal ini tentu bisa menyebabkan masalah serius saat diperlukan transfusi darah.

3. Kebijakan dan Prosedur (Policies and Procedures)

Kebijakan dan prosedur adalah panduan tertulis yang menetapkan bagaimana data harus dikelola. Kebijakan ini sering kali mencakup aspek keamanan, privasi, dan kepatuhan regulasi.

Contoh: Sebuah organisasi teknologi mungkin memiliki kebijakan yang mengharuskan semua data pelanggan dienkripsi baik saat disimpan maupun saat ditransmisikan.

Komponen Utama Data Governance Berdasarkan DAMA DMBOK

DAMA DMBOK memetakan data governance ke dalam beberapa komponen utama, yaitu:

1. Struktur Organisasi dan Peran

Untuk menjalankan data governance, diperlukan struktur organisasi yang jelas. Ini mencakup peran seperti:

  • Chief Data Officer (CDO): Pemimpin inisiatif data governance.
  • Data Owners: Pemilik data yang bertanggung jawab atas pengelolaan data pada tingkat tertentu.
  • Data Stewards: Pengelola data operasional sehari-hari.

Contoh penerapan: Dalam sebuah perusahaan asuransi, CDO bertugas menyusun strategi data governance, sementara data steward memastikan data klaim pelanggan tercatat dengan benar.

2. Kerangka Kebijakan (Policy Framework)

Kerangka kebijakan memberikan panduan tentang bagaimana data harus dikelola. Kebijakan ini biasanya mencakup aspek keamanan, akses, dan penggunaan data.

Misalnya: Sebuah kebijakan mungkin menetapkan bahwa hanya karyawan tertentu yang dapat mengakses data keuangan perusahaan, dan akses tersebut hanya dapat dilakukan melalui jaringan internal yang aman.

3. Proses dan Alat

Proses mencakup prosedur operasional seperti pengumpulan, validasi, penyimpanan, hingga penghapusan data. Sementara alat mencakup teknologi yang digunakan untuk mendukung proses ini.

Contoh: Sebuah organisasi manufaktur menggunakan alat ETL (Extract, Transform, Load) untuk memastikan data dari berbagai sumber digabungkan secara konsisten.

4. Monitoring dan Pengawasan

Monitoring diperlukan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan. Ini bisa berupa audit rutin atau penggunaan dashboard untuk memantau kualitas data secara real-time.

Contoh: Di sektor kesehatan, organisasi bisa menggunakan sistem monitoring untuk memastikan bahwa data pasien diakses hanya oleh staf yang memiliki otorisasi.

Contoh Implementasi Data Governance

Agar konsep-konsep di atas lebih mudah dipahami, mari kita lihat bagaimana data governance diterapkan dalam sebuah skenario:

Bayangkan sebuah perusahaan retail bernama "RetailMart" yang memiliki cabang di seluruh Indonesia. Salah satu tantangan utama mereka adalah memastikan konsistensi data pelanggan yang sering kali berbeda antara cabang.

Untuk mengatasi masalah ini, RetailMart membentuk tim data governance. Mereka menyusun kebijakan tentang bagaimana data pelanggan harus dimasukkan ke dalam sistem, seperti penggunaan format standar untuk nama dan alamat. Selain itu, mereka juga menunjuk data stewards di setiap cabang untuk memastikan data yang dimasukkan sesuai dengan kebijakan tersebut. Hasilnya, data pelanggan menjadi lebih konsisten, sehingga program loyalitas pelanggan dapat dijalankan dengan lebih efektif.

Tantangan dalam Mewujudkan Data Governance yang Efektif

Meskipun penting, mengimplementasikan data governance sering kali dihadapkan pada berbagai hambatan. Salah satu tantangan utama adalah membangun kesadaran tentang pentingnya data governance di seluruh lapisan organisasi.

Selain itu, budaya organisasi juga memainkan peran penting. Dalam beberapa kasus, resistensi terhadap perubahan menjadi penghalang utama. Banyak karyawan merasa bahwa kebijakan data governance justru akan membuat pekerjaan mereka lebih rumit. Oleh karena itu, pendekatan yang inklusif, di mana karyawan dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelatihan, menjadi solusi yang efektif.

Terakhir, keberhasilan data governance sangat bergantung pada kepemimpinan yang kuat. Dukungan dari level eksekutif dapat memberikan arah yang jelas dan memastikan bahwa inisiatif data governance mendapatkan sumber daya yang diperlukan.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait