Mengenal IoT Hacking dan Cara Pencegahannya


Data Hacker

Ilustrasi Data Hacker

Internet of Things (IoT) telah mengubah lanskap cara kita hidup dan bekerja dengan menyediakan konektivitas yang tak terbatas antara perangkat. Namun, bersamaan dengan manfaatnya, IoT juga membawa risiko serius terhadap keamanan data dan operasional perusahaan. Artikel ini akan membahas apa itu IoT Hacking, mengapa ini menjadi ancaman serius, serta praktik terbaik yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari serangan tersebut.

 

Apa itu IoT Hacking?

IoT Hacking atau peretasan IoT merujuk pada upaya mendapatkan akses tidak sah dan melakukan manipulasi terhadap perangkat IoT yang terhubung ke internet. Berbeda dengan peretasan konvensional yang biasanya mengincar komputer dan server, peretasan pada IoT menargetkan perangkat-perangkat seperti peralatan rumah pintar, kamera keamanan, dan bahkan perangkat medis yang terkoneksi secara online. Ancaman di dunia maya dapat bervariasi, mulai dari lelucon sederhana hingga serangan yang sangat berbahaya yang dapat mengancam informasi pribadi dan keuangan yang sangat sensitif.

 

Metode IoT Hacking

Peretasan terhadap perangkat Internet of Things (IoT) semakin menjadi perhatian serius karena berbagai metode yang digunakan oleh para peretas untuk mengeksploitasi kerentanan keamanan. Berikut adalah beberapa metode yang sering digunakan oleh peretas untuk menargetkan perangkat IoT:

  1. Serangan Brute Force

Dalam metode ini, peretas menggunakan alat otomatis untuk mencoba menebak kata sandi perangkat IoT secara berulang kali. Dengan memanfaatkan kelemahan dalam pengaturan kata sandi yang lemah, peretas berusaha untuk mendapatkan akses ke perangkat tersebut.

  1. Serangan Man-in-the-Middle (MitM)

Dalam jenis serangan ini, peretas menyadap komunikasi antara perangkat IoT dan internet. Dengan memposisikan diri di antara koneksi, peretas dapat memanipulasi atau mengakses data yang dikirim antara perangkat dan server, membahayakan keamanan dan integritas informasi.

  1. Serangan Malware

Peretas dapat menggunakan malware untuk menginfeksi perangkat IoT dan mengambil alih kendali atasnya. Malware dapat dimasukkan ke dalam perangkat melalui berbagai cara, termasuk melalui unduhan yang tidak aman atau eksploitasi kerentanan perangkat lunak.

  1. Koneksi Jaringan Tidak Aman

Perangkat IoT yang terhubung ke jaringan yang tidak aman rentan terhadap upaya peretasan. Celah keamanan dalam jaringan dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk mendapatkan akses tidak sah ke perangkat dan data yang disimpan di dalamnya.

Perusahaan dan pengguna perlu meningkatkan kesadaran tentang risiko yang terkait dengan IoT dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi perangkat mereka dari serangan yang mungkin terjadi. Dengan menerapkan praktik keamanan yang ketat dan memperbarui perangkat lunak secara teratur, dapat membantu mengurangi risiko peretasan terhadap perangkat IoT yang rentan.

 

Risiko dan Konsekuensi IoT Hacking

Peretasan pada perangkat IoT membawa risiko serius, termasuk:

  1. Pelanggaran Data

Perangkat IoT sering menyimpan informasi pribadi dan keuangan yang sangat sensitif. Kejadian peretasan dapat menyebabkan pelanggaran data, mengancam privasi konsumen dan menyebabkan kerugian yang sulit diatasi.

  1. Serangan Cyber

Perangkat IoT yang diretas dapat dijadikan alat dalam serangan cyber yang lebih besar, seperti serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS). Hal ini dapat mengakibatkan gangguan serius pada operasional perusahaan dan merugikan reputasi bisnis.

  1. Kerusakan Fisik

Dalam beberapa kasus ekstrem, peretasan IoT dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada perangkat medis atau peralatan rumah tangga yang terkoneksi. Manipulasi semacam ini dapat membahayakan nyawa dan keselamatan konsumen.

 

Bahaya IoT Hacking pada Perusahaan

Internet of Things (IoT) telah membawa manfaat besar bagi dunia bisnis, memperluas keterhubungan perangkat dan meningkatkan efisiensi operasional. Namun, tanpa pengelolaan yang tepat, IoT dapat menjadi sumber masalah serius bagi perusahaan, terutama saat menghadapi ancaman IoT Hacking atau peretasan yang merugikan. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan, termasuk:

  1. Menurunkan Kredibilitas Perusahaan

Perusahaan yang gagal menjaga keamanan sistemnya berisiko menurunkan kredibilitas di mata konsumen. Khususnya di sektor-sektor sensitif seperti perbankan dan kesehatan, ketidakmampuan untuk melindungi data pribadi yang bersifat rahasia dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap layanan yang disediakan.

  1. Masalah Finansial

Menurunnya kepercayaan konsumen tidak hanya berdampak pada kredibilitas, tetapi juga secara langsung mempengaruhi profit perusahaan. Memulihkan kepercayaan yang hilang bukanlah tugas mudah, seringkali memerlukan investasi finansial yang signifikan. Selain itu, perusahaan juga dihadapkan pada pengeluaran tambahan untuk memperbaiki sistem yang terkena dampak peretasan.

 

5 Contoh Kasus IoT Hacking yang Mengejutkan dalam Sejarah

Seiring dengan kemajuan teknologi Internet of Things (IoT) dan pesatnya pengembangan jaringan 5G, risiko peretasan dan kasus phishing semakin meningkat. Internet yang menyeluruh telah membuka pintu bagi peretas untuk mengeksploitasi kelemahan, dan artikel ini membongkar lima contoh peretasan dan kerentanan IoT paling mencengangkan dalam sejarah yang perlu di ketahui.

  1. Botnet Mirai (alias Serangan Dyn)

Pada tahun 2016, serangan DDoS mengguncang internet saat botnet Mirai menyerang penyedia layanan Dyn. Serangan ini mematikan sebagian besar internet dengan menargetkan perangkat IoT yang rentan. Dengan kata sandi default yang lemah, Mirai mampu mengakses ribuan perangkat dan menggunakannya untuk serangan DDoS massal. Serangan ini mengajarkan pentingnya menjaga keamanan perangkat IoT dan memberikan pelajaran berharga tentang ketidakamanan kata sandi default.

  1. Webcam TRENDnet Tidak Aman untuk Digunakan

Webcam yang rentan dapat menjadi pintu masuk bagi peretas ke kehidupan pribadi. Ketika webcam TRENDnet diretas, kebocoran alamat IP dan perekaman audio-video terjadi. Pelajaran dari insiden ini adalah perlunya langkah-langkah keamanan, termasuk penggunaan kata sandi yang kuat dan enkripsi yang cermat.

  1. Peretasan Verkada

Layanan pemantauan video cloud Verkada, meskipun digunakan di berbagai sektor, mengalami kebocoran keamanan. Peretas berhasil mengakses lebih dari 150.000 kamera yang tersebar di berbagai lokasi, menyoroti pentingnya memperkuat sistem keamanan pada layanan terkait IoT.

  1. Serangan Stuxnet

Serangan terkenal ini menargetkan pabrik pemurnian uranium di Iran, menanam worm berbahaya ke dalam perangkat lunak Siemens Step7. Serangan ini berhasil merusak mesin-mesin sentrifugal pengayaan uranium, menyoroti risiko besar ketika perangkat IoT terlibat dalam industri kritis.

  1. Peretasan Jeep

Mobil pintar pun tak luput dari ancaman peretasan. Pada tahun 2015, sekelompok peretas berhasil mengendalikan sebuah Jeep dari jarak jauh, membuka mata kita terhadap kerentanan perangkat IoT di kendaraan. Pemanfaatan bug dalam pembaruan firmware chip IoT membuktikan potensi bahaya yang terkandung dalam teknologi terkoneksi.

Melalui contoh-contoh ini, kita diajarkan untuk memahami pentingnya keamanan dalam pengembangan teknologi IoT. Dengan terus memperkuat perlindungan dan kesadaran akan potensi risiko, kita dapat melangkah maju dengan lebih aman dalam dunia yang semakin terkoneksi ini.

 

Cara Efektif Mencegah IoT Hacking

Mencegah serangan IoT Hacking menjadi prioritas utama di era digital saat ini. Dengan meningkatnya kompleksitas ancaman cyber, langkah-langkah pencegahan menjadi kunci untuk melindungi sistem dan data perusahaan. Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan IoT Hacking:

  1. Amankan jaringan

Koneksi WiFi sering menjadi target utama para hacker saat merencanakan serangan terhadap perusahaan. Mengubah pengaturan standar atau default pada router menjadi kustom menjadi langkah pertama yang harus diambil. Dengan mengoptimalkan pengaturan router, perusahaan dapat meningkatkan tingkat keamanan jaringan mereka.

  1. Pantau perangkat 

Sistem plug and play, meskipun memudahkan penggunaan perangkat, juga dapat menjadi pintu masuk bagi serangan hacker. Mengurangi penggunaan perangkat dengan fitur plug and play hanya pada perangkat yang benar-benar diperlukan dapat membantu mengurangi risiko serangan.

  1. Perbarui perangkat lunak secara teratur

Update software secara berkala merupakan langkah krusial dalam menjaga keamanan perangkat. Meskipun banyak yang mengabaikannya karena dianggap mengganggu, namun setiap update software biasanya dilengkapi dengan perbaikan keamanan yang dapat membantu mencegah serangan hacker.

  1. Nonaktifkan perangkat yang tidak digunakan

Perangkat IoT semakin populer dalam kehidupan sehari-hari, namun juga membawa risiko keamanan yang besar. Mematikan koneksi perangkat IoT yang tidak digunakan, terutama untuk perangkat yang tidak memerlukan koneksi internet secara terus-menerus, dapat mengurangi kemungkinan serangan hacker.

  1. Gunakan kata sandi yang kuat

Penggunaan password yang kuat dan unik tidak hanya penting untuk router, tetapi juga untuk perangkat IoT yang digunakan. Hindari penggunaan password standar yang mudah ditebak, dan selalu rutin mengganti password secara berkala untuk meningkatkan keamanan.

Dengan meningkatnya penggunaan perangkat IoT dalam lingkungan bisnis dan kehidupan sehari - hari, penting memprioritaskan keamanan dan perlindungan data. Dengan menerapkan praktik terbaik yang disebutkan di atas, dapat mengurangi risiko peretasan IoT dan menjaga keberlangsungan operasional secara keseluruhan. Oleh karena itu, kesadaran akan risiko dan tindakan preventif merupakan langkah penting dalam mengamankan infrastruktur IoT.


Bagikan artikel ini

Video Terkait