10 Teknologi di Bidang Militer yang Perlu Diketahui


Ilustrasi transformasi teknologi 1

Ilustrasi transformasi teknologi

Dalam beberapa tahun terakhir, perangkat militer global telah mengalami transformasi signifikan dengan memanfaatkan tren teknologi terbaru. Inovasi ini telah mengubah cara militer di seluruh dunia menjalankan operasi mereka, mengoptimalkan kemampuan pertahanan, dan meningkatkan efisiensi. Tren utama yang mendorong transformasi ini termasuk Artificial Intelligence (AI), robotika, dan Internet of Things (IoT). Ketiga teknologi ini telah menjadi pilar utama dalam mengoptimalkan operasi pertahanan dan memberikan keunggulan strategis di medan perang.

 

Perubahan Metode Medan Perang

Saat ini, perang konvensional semakin digantikan oleh pendekatan hybrid yang juga menggabungkan perang siber dan berbagai bidang lainnya. Teknologi militer yang muncul mengubah medan perang dalam empat aspek utama: konektivitas, letalitas, otonomi dan sustainability. Dalam konteks ini, teknologi tidak hanya digunakan untuk meningkatkan kemampuan tempur tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan operasi dan mengurangi dampak lingkungan.

  • Solusi Konektivitas: Deteksi, Komunikasi dan Pengarahan Operasi

Solusi konektivitas menangani kekhawatiran tentang bagaimana mendeteksi dan menemukan musuh mereka, berkomunikasi satu sama lain dan mengarahkan operasi. Dalam dunia yang semakin terhubung, teknologi IoT dan edge computing memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai perangkat dan sensor di medan perang. Teknologi ini memungkinkan pengumpulan data real-time dari berbagai sumber, seperti kendaraan militer dan sensor lingkungan. Dengan edge computing, data dapat diproses langsung di tempat, mengurangi latensi dan meningkatkan efisiensi operasional.

  • Letalitas: Senjata dan Teknologi Rudal

Kemajuan dalam teknologi rudal dan senjata telah meningkatkan letalitas, membuat operasi medan perang lebih efektif. Inovasi dalam peralatan pertahanan, seperti penerbangan hipersonik dan senjata energi terarah, telah menciptakan kemampuan tempur yang lebih maju dan mematikan. Peralatan ini tidak hanya memberikan keunggulan strategis tetapi juga membantu dalam menghadapi ancaman yang muncul dengan lebih efektif.

  • Otonomi: Robotika dan AI 

Dalam hal otonomi, perusahaan rintisan memanfaatkan robotika dan AI untuk mengeksekusi keputusan dengan atau tanpa campur tangan manusia. Robot multi-misi dan kendaraan militer otonom lainnya sangat penting dalam pembersihan ranjau, operasi pencarian dan penyelamatan, penjinakan bahan peledak dan dukungan logistik. Selain itu, exoskeleton robotik menjadi peningkat daya tahan dan kekuatan tentara di medan perang.

  • Sustainability: Teknologi Ramah Lingkungan di Industri Pertahanan

Perusahaan rintisan juga meningkatkan sustainability di industri pertahanan dengan teknologi seperti manufaktur aditif dan elektrifikasi. Sesuai dengan tujuan mencapai emisi nol bersih, industri pertahanan membuat kemajuan yang signifikan dalam teknik elektrifikasi medan perang, seperti propulsi listrik dan bahan bakar hidrogen untuk pesawat militer. Teknologi ini tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan sustainability jangka panjang.

 ilustrasi teknologi di bidang militer

10 Tren Teknologi Militer Baru pada Tahun 2024

Berdasarkan Military Technology Innovation Map, TreeMap menggambarkan dampak dari 10 Tren Teknologi Militer Teratas. AI adalah salah satu tren paling menonjol karena banyak negara dan perusahaan yang semakin banyak mengeluarkan biaya untuk penelitian AI. Industri ini juga menemukan senjata baru dan teknologi. Demikian pula, robotika dan sistem senjata otonom meningkatkan efektivitas tempur militer serta berdampak pada tren lain di industri ini. Dilansir dari StartUs Insight, berikut beberapa teknologi dan inovasi yang paling menarik dan berpengaruh.

  1. Artificial Intelligence (AI)

Kehadiran AI semakin booming sejak OpenAI memamerkan kemampuan ChatGPT di akhir 2023 lalu. Sejak itu, beberapa perusahaan teknologi dunia berlomba untuk mengembangkan teknologi AI mereka. Kehadiran AI juga penting bagi sektor militer dan pertahanan. Penerapan AI telah meningkatkan kemampuan penalaran komputasional untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian. Kemajuan ini memperkuat sistem senjata otonom dan meningkatkan keamanan peralatan, yang berkontribusi pada pengurangan korban di kalangan militer.

AI membantu dalam analisis data besar (big data) yang digunakan untuk memperoleh wawasan strategis dari berbagai sumber data. Dalam peperangan yang dinamis, informasi yang tepat dan analisis yang mendalam sangat penting. Quantum computing juga telah diimplementasikan dalam kriptanalisis dan simulasi, mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan cepat. Berikut adalah beberapa contoh penerapan AI dalam bidang militer:

  • Axon Vision mengaktifkan Situational Awareness berbasis AI

Perusahaan rintisan Israel Axon Vision mengembangkan decision-making engine berbasis AI. Produk perusahaan rintisan ini edge360, menggunakan computer vision untuk memberikan situational awareness yang lengkap dan otomatis pada kendaraan darat. Dengan user interface (UI) yang intuitif dan mekanisme peringatan yang disesuaikan, sistem ini mendeteksi, mengklasifikasikan dan memperkirakan keberadaan ancaman secara real-time.

  • Rebellion menawarkan Produk AI Berfokus pada Misi

Perusahaan rintisan yang berbasis di AS, Rebellion, membangun produk AI yang berfokus pada misi untuk sektor pertahanan dan keamanan. Perusahaan rintisan ini menggunakan machine learning dan data untuk mencegah ancaman dan mendorong keberhasilan misi. Produk perangkat lunak dengan model langganan sebagai layanan digunakan untuk pertempuran yang komprehensif, menjalankan misi otonom dan kesiapan siber.

 

  1. Peralatan Pertahanan Tingkat Lanjut

Untuk menanggapi ancaman yang berkembang, alutsista yang lebih maju harus dihadirkan oleh setiap negara. Sejalan dengan tujuan emisi nol bersih, industri pertahanan telah mencatat kemajuan yang signifikan. Investasi tengah dilakukan pada elektrifikasi medan perang, termasuk penggunaan tenaga listrik dan bahan bakar hidrogen untuk kendaraan militer, mendukung transisi ke operasi yang lebih berkelanjutan. 

Selain itu, teknologi wearable canggih yang terintegrasi dengan sensor biometrik juga sudah hadir. Teknologi ini mengoptimalkan kesiapan tempur dan kesadaran situasional prajurit. Perkembangan bioteknologi dan nanoteknologi juga semakin meningkatkan efektivitas dan efisiensi peralatan militer. Berikut adalah beberapa contoh :

  • Hermeus mengembangkan Pesawat Hipersonik

Perusahaan rintisan yang berbasis di AS, Hermeus, membangun pesawat berkemampuan Mach 5. Jet hipersonik Quarterhorse dari perusahaan rintisan ini dirancang untuk bepergian dengan kecepatan lebih dari 3000 mil per jam. Pesawat ini menggunakan mesin turbine-based combined cycle (TBCC) dan memiliki aplikasi militer dan komersial.

  • Epirus mengembangkan Senjata Energi Terarah

Epirus merupakan perusahaan rintisan yang berbasis di AS, mengembangkan sistem senjata energi terarah. Perusahaan rintisan ini memanfaatkan teknologi gelombang mikro bertenaga tinggi berbasis perangkat lunak untuk memungkinkan efek kontra-elektronik untuk berbagai use case. Dengan open architecture, produk ini terintegrasi dengan sistem darat, maritim, dan udara yang ada untuk perlindungan multi-layer terhadap ancaman otonom.

 

  1. Military Robotics & Autonomous Systems (RAS)

Tujuan utama militer meliputi perlindungan kekuatan, peningkatan kesadaran situasional, pengurangan beban kerja tentara, dan memudahkan pergerakan di medan yang sulit. Integrasi teknologi Military Robotics & Autonomous Systems (RAS) memungkinkan militer untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. RAS berperan semakin vital dalam memastikan kebebasan manuver dan keberhasilan misi dengan risiko yang minim bagi para prajurit.

Drone, sebagai elemen dari sistem ini, meningkatkan kesadaran situasional dalam konteks perang. Robot multi-misi dan kendaraan militer otonom berkontribusi signifikan dalam pembersihan ranjau, misi pencarian dan penyelamatan, penanganan bahan peledak, serta dukungan logistik. Kerangka luar robotik juga telah terbukti dapat mengubah kondisi di lapangan, memberikan keunggulan taktis yang signifikan. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya :

  • Anduril mengembangkan Unmanned Aerial System (UAS)

Perusahaan rintisan yang berbasis di AS, Anduril, menawarkan UAS otonom untuk mendukung sistem udara yang cerdas. Produk yang diberi nama Ghost ini merupakan sistem drone canggih yang menggunakan algoritma edge AI. Drone ini dapat dibawa oleh manusia, tahan air,dan memiliki kapasitas muatan yang tinggi serta mampu menjalankan berbagai misi di environment manapun.

  • Spear membangun Drone Taktis

Spear menawarkan sistem berbasis drone untuk aksi instan. Drone taktis perusahaan rintisan ini memanfaatkan penglihatan komputer, swarm computing dan algoritma mesh untuk mencapai keunggulan taktis.

 

  1. Internet of Military Things 

Penggunaan teknologi IoT dalam sektor pertahanan dapat membantu mengintegrasikan perangkat militer seperti kapal, pesawat, tank, drone, personel militer, dan pusat operasi ke dalam sebuah jaringan yang terpadu. Koneksi ini memperluas persepsi, pemahaman terhadap medan, kesadaran situasi, dan mempercepat waktu reaksi.

Perangkat sensor dan komputasi yang dipakai oleh tentara dan terintegrasi dalam perlengkapan mereka menghimpun data biometrik yang beragam dalam kerangka Internet of Military Things (IoMT). Data tersebut, yang bersifat statis dan dinamis, menyediakan wawasan penting. Implementasi jaringan sensor di zona kritis juga merupakan aspek vital lainnya. Penyebaran ini memfasilitasi pemantauan lingkungan secara real-time, yang meningkatkan tindakan keamanan dan respon cepat terhadap situasi darurat. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:

  • Espre Technologies mengaktifkan Komunikasi Network in Network (NIN) 

Espre Technologies adalah startup AS yang menawarkan rangkaian produk sensor untuk komunikasi NIN. Chipset startup ini memungkinkan enkripsi data digital nirkabel bersama dengan 10x transmisi simultan. Teknologi dasar ini mengintegrasikan AI untuk deteksi ancaman cerdas dan alokasi spektrum sumber daya cerdas. Komunikasi yang aman dan scalable yang tidak bergantung pada jaringan ini dibangun untuk medan pertempuran dan menyediakan komunikasi dua arah.

  • Geosite menawarkan Intelijen Militer Startup AS 

Geosite mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk analisis manusia dan mesin. Sistem militer kolaboratif startup ini menggunakan satelit, IoT dan sensor lapangan untuk membangun gambaran operasional umum. Visualisasi data bersama dengan dasbor manajemen menawarkan keunggulan superioritas informasi untuk merencanakan dan melaksanakan operasi. Ini membantu pasukan dalam intelijen komprehensif untuk kesadaran situasional, melacak ancaman, menandai jangkauan, dan memetakan area target.

 

  1. Pertahanan Keamanan Siber

Kemajuan teknologi tidak hanya memberikan kemudahan tetapi juga meningkatkan kerentanan terhadap serangan siber. Dalam konteks militer, serangan siber dapat berdampak fatal, mulai dari kehilangan informasi rahasia hingga kerusakan sistem yang kritis. Frekuensi dan keparahan serangan ini terus meningkat. Oleh karena itu, teknologi keamanan yang preskriptif, yang menggabungkan keamanan siber, AI, dan otomatisasi, sangat diperlukan guna mendeteksi ancaman potensial dan menetralisir serangan siber sebelum mempengaruhi kemampuan defensif.

Pengembangan kemampuan dalam perang siber, termasuk malware, ransomware, dan teknik phishing, harus diperhatikan. Strategi pertahanan telah diperkuat dengan integrasi firewall canggih dan sistem deteksi intrusi, yang berperan vital dalam melindungi data sensitif militer serta menjamin integritas dan keamanan operasi militer. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya :

  • HarfangLab menyediakan Deteksi & Respons Endpoint (EDR) 

Startup Prancis HarfangLab menerapkan solusi pertahanan siber untuk melindungi critical environment infrastruktur untuk pertahanan nasional. Teknologi startup ini dibangun di atas pemrograman ultra-robust, menawarkan kecepatan deteksi ancaman yang sangat cepat untuk menetralisirnya di seluruh spektrum ancaman. Arsitektur EDR startup ini mendukung sistem operasi, termasuk Linux, macOS dan Windows. Solusi startup ini juga dapat mendeteksi ancaman secara real-time dan korelasi multithread untuk perlindungan terhadap ancaman yang muncul.

  • Cyber Forza Menawarkan Platform Pertahanan Siber Terpadu 

Startup AS Cyber Forza menyediakan platform pertahanan siber terpadu. Produk startup ini memiliki kapabilitas defender dan interceptor. Sementara defender menghadapi ancaman eksternal, interceptor menangani ancaman internal.

 

  1. Teknologi Imersif

Menciptakan pengalaman yang dapat disimulasikan dan fleksibel kini lebih mudah berkat teknologi imersif, khususnya dalam pelatihan penerbangan atau pertempuran. Kehadiran teknologi virtual reality (VR) sangat membantu mengembangkan lingkungan pelatihan sintetis atau synthetic training environments (STE). Lingkungan ini melengkapi pelatihan dan latihan misi tradisional, meningkatkan kesiapan pasukan dan unit mereka.

Augmented reality (AR) juga memberikan hal yang menarik di bidang militer. Teknologi ini memperkaya tentara di lapangan dengan kacamata atau headset AR yang dapat dipakai, menyajikan informasi pemetaan, indikator pergerakan, dan data penting lainnya. Ini dapat membantu meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan secara real-time bagi pasukan darat. Teknologi canggih ini juga mendukung perencanaan misi dengan menyediakan peta medan 3D dan simulasi lingkungan, yang membantu pemahaman menyeluruh terhadap area operasi. Berikut adalah beberapa contohnya :

  • GOVRED Memungkinkan Pelatihan Berbasis VR 

Startup AS GOVRED membangun solusi pelatihan berbasis VR untuk militer. Startup ini menggunakan headset HTC Vive dan kode khusus untuk membuat skenario yang berjalan pada 90 frame per detik. Hal ini memungkinkan pengguna untuk bergerak di area seluas 25 meter persegi, berinteraksi dengan berbagai skenario.

  • Red 6 Menawarkan Pelatihan Tempur Berbasis AR 

Startup AS Red 6 mengembangkan Airborne Tactical Augmented Reality System (ATARS), solusi untuk pelatihan tempur berbasis AR. Sistem ini menggabungkan AR dan kecerdasan buatan untuk aplikasi pelatihan militer udara.

 

  1. Teknologi Additive Manufacturing

Teknologi additive manufacturing adalah teknologi yang digunakan untuk membangun objek tiga dimensi (3D). Kehadiran teknologi tersebut dapat memudahkan pembuatan komponen dan suku cadang dengan menggunakan bahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode tradisional. Teknologi ini tak hanya mampu menurunkan biaya produksi, tetapi juga membuka peluang untuk rekayasa desain yang inovatif. Selain itu, ia juga memungkinkan penciptaan kombinasi material baru untuk baju besi, pakaian militer dengan pemanas otomatis, dan amunisi. Berikut adalah beberapa contohnya :

  • EOS Menawarkan Sistem Manufaktur Aditif Logam 

Startup asal Jerman EOS menyediakan sistem manufaktur aditif logam untuk industri pertahanan. Produk startup ini memungkinkan produksi suku cadang ringan dengan struktur honeycomb yang memberikan ketahanan benturan, presisi, dan integritas struktural.

  • Additive Engineering Solutions (AES) Menyediakan Layanan 3D Printing 

Startup yang berasal dari AS, AES menyediakan layanan 3D printing untuk industri pertahanan. Startup ini menggunakan metode manufacturing besar dan medium untuk mencetak suku cadang militer, termasuk komponen rudal dan kendaraan.

 

  1. Big Data dan Kemampuan Analitik

Dalam konteks peperangan yang dinamis, pentingnya informasi dan analisis terus meningkat. Melalui pemanfaatan analisis big data, militer dapat menggali wawasan dari berbagai sumber data untuk memperoleh keunggulan strategis. Penerapan quantum computing dalam kriptanalisis dan simulasi mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih baik.

Interpretasi data yang efektif dari Internet of Military Things (IoMT) merupakan salah satu keuntungan dari analitik. Analisis prediktif tidak hanya berfungsi untuk mencegah ancaman, tetapi juga meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam melaksanakan tugas-tugas yang berisiko. Antisipasi terhadap ancaman potensial dan perencanaan tindakan preventif merupakan aplikasi utama dari analisis prediktif. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:

  • Q-CTRL Meningkatkan Quantum Computing

Startup Australia Q-CTRL menawarkan perangkat lunak berbasis cloud untuk memaksimalkan kinerja komputer kuantum. Q-CTRL memanfaatkan quantum computing untuk berbagai aplikasi pertahanan. Solusi startup ini memungkinkan analisis kriptografi dan deteksi berbasis sensor terhadap struktur bawah tanah yang kokoh dan sistem senjata tersembunyi.

Selain itu, teknologi ini memfasilitasi navigasi yang ditingkatkan dengan kuantum di medan perang yang tidak terjangkau GPS melalui akselerometer atom.

  • Delfox Menyediakan Teknologi Prediktif

Startup asal Perancis Delfox menyediakan teknologi prediktif untuk mengotomatisasi tugas-tugas di environment yang kompleks, seperti untuk kerjasama multi-aktor. Teknologi ini memanfaatkan deep reinforcement learning untuk belajar dari data dari situasi yang pernah dihadapi sebelumnya dan beradaptasi sesuai.

Produk startup ini memungkinkan manuver untuk kendaraan tak berawak dan deteksi serta komunikasi informasi relevan secara tepat waktu kepada pasukan.

 

  1. Konektivitas 5G

Dalam operasi militer, keakuratan dan ketepatan waktu informasi merupakan hal yang sangat krusial. Dengan mempercepat dukungan pengambilan keputusan secara real-time, teknologi 5G menyediakan konektivitas yang sangat terintegrasi dan jaringan data yang aman. Teknologi ini memungkinkan pengembangan aplikasi komando dan kontrol yang baru dan meningkatkan efisiensi logistik.

Selain itu, jaringan 5G memungkinkan transfer data dalam jumlah besar ke sensor dan senjata jarak jauh, yang menciptakan jaringan medan perang yang lebih padat dan tangguh. Kemajuan ini menyediakan kesadaran situasional secara real-time dan meningkatkan pelatihan serta kemampuan dalam medan perang. Berikut adalah beberapa contohnya :

  • Niral Networks Membangun Infrastruktur 5G Pribadi

Startup India Niral Networks menyediakan infrastruktur 5G pribadi untuk konektivitas akhir. Sistem operasi jaringan terbuka dan terpisahnya NiralOS memfasilitasi produk 5G dan edge computing. NiralOS terintegrasi dengan perangkat white box hardware yang tersedia di pasaran.

Bagi organisasi pertahanan, infrastruktur 5G ini memungkinkan transformasi digital yang cepat dan hemat biaya di semua lini.

  • WiGL Menyediakan Pengisian Daya Listrik Nirkabel

WiGL adalah startup berbasis di AS yang menawarkan pengisian daya listrik nirkabel melalui energi yang ditargetkan melalui udara. Teknologi yang dipatenkan startup ini menggunakan jaringan mesh dari pemancar nirkabel. Teknologi ini dapat mengubah pengisi daya kendaraan atau sumber daya apapun menjadi router daya listrik pintar.

Komunikasi terjadi antar perangkat menggunakan 5G atau Wifi. Dengan pengisian daya nirkabel, perangkat IoMT tidak lagi bergantung pada ketersediaan baterai.

 

  1. Teknologi Blockchain

ilustrasi blockchain

Keamanan data merupakan aspek krusial dalam pertukaran informasi, dan teknologi blockchain menawarkan solusi efektif untuk kebutuhan tersebut. Solusi pertahanan data berbasis blockchain harus terus dikembangkan untuk mengamankan data militer yang sensitif serta menangkal ancaman serangan siber. Teknologi ini dapat diaplikasikan untuk melacak perangkat, menyederhanakan proses akuisisi, dan mengamankan supply chain.

Blockchain memungkinkan penyimpanan data yang aman dan transparan, yang sangat penting dalam lingkungan militer yang membutuhkan integritas data yang tinggi. Teknologi ini juga membantu dalam memastikan bahwa data yang dikirimkan tidak dapat diubah atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang, menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi militer.

  • Taekion Memungkinkan Perlindungan Data Militer

Startup berbasis di AS, Taekion, mengembangkan teknologi untuk perlindungan data militer. Ini memanfaatkan blockchain untuk mengamankan data pertahanan dalam penyimpanan yang tidak dapat diubah. Sistem file terdistribusi bergaya UNIX ini memiliki fitur kompresi, enkripsi dan deduplikasi bawaan serta terintegrasi dengan infrastruktur yang ada.

Teknologi ini menawarkan perlindungan tingkat militer untuk keamanan informasi di semua level. Selain itu, fitur kotak digital memungkinkan investigasi forensik setelah serangan siber.

  • 3IPK Menyediakan Manajemen Proses Berbasis Blockchain

Startup Slovakia 3IPK menawarkan sistem manajemen proses untuk industri pertahanan dan kedirgantaraan. Ini menggabungkan blockchain dengan analitik data dan kecerdasan buatan. Solusi ini mengotomatisasi proses rantai pasokan dan pemeliharaan.

Selain itu, ini memungkinkan smart contracts yang meningkatkan keterlacakan dan transparansi, yang mengarah pada manajemen proses yang efisien dan kontrol kualitas.

Transformasi teknologi militer global memberikan tantangan dan peluang yang signifikan di era modern. Inovasi dalam AI, robotika, dan IoT telah mengubah cara militer di seluruh dunia menjalankan operasi mereka, mengoptimalkan kemampuan pertahanan, dan meningkatkan efisiensi. Dengan terus berkembangnya teknologi ini, militer di seluruh dunia harus terus beradaptasi dan mengintegrasikan inovasi terbaru untuk tetap unggul di medan perang.


Bagikan artikel ini

Video Terkait

© 2024 CyberHub
Powered By