Aplikasi Menjadi Pintu Awal Masuknya Serangan SIber


Data Hacker

Ilustrasi Data Hacker

Berdasarkan pengukuran IPTIK yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dari tahun ke tahun selalu meperlihatkan peningkatan IPTIK yang berada pada nilai 3,88 di tahun 2016 dan meningkat secara signifikan pada tahun 2018 menjadi 4,96 serta tahun 2020 meningkat menjadi 5,07.

“Selaras dengan data tersebut, tingkat penetrasi pengguna internet mengalami peningkatan yang luar biasa hingga mencapai 64 persen dari total 272 juta atau sekitar 175 juta pengguna. Data tersebut menunjukkan bahwa tren pemanfaatan TIK di Indonesia terus meningkat dan menjadi salah satu potensi dalam mendongkrak ekonomi Indonesia”, ujar Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Anton Setiyawan dalam Workshop Secure Coding for Startup Developer #2, Rabu (03/2).

Menurut Anton, tingkat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia rata-rata per tahun mencapai 49 persen sehingga pada tahun 2025 diprediksi mencapai 130 miliar USD. Potensi ekonomi digital di Indonesia tersebut bukan hadir tanpa ancaman, sebagaimana yang dapat diperhatikan berdasarkan pusat operasi keamanan siber nasional BSSN tercatat di tahun 2020 mendapat serangan siber sebanyak 495 juta.

 Laporan terkait serangan siber yang masuk ke pihak BSSN tersebut meliputi juga kasus serangan siber yang dilaporkan sebanyak 88.414.296 kasus. Anton menjelaskan bahwa data tersebut secara signifikan menunjukkan kenaikan drastis yang tidak kurang dari 600 persen atau enam kalinya.

“Data-data tersebut menunjukkan bahwa potensi ancaman di dunia siber saat ini terus mengalami kenaikan dengan seiring kemajuan teknologi dan tren transformasi digital. Sehingga dapat diperkirakan serangan siber pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” tambah Anton.

Meningkatnya jumlah aplikasi yang dikembangkan dan disebarluaskan untuk digunakan masyarakat menjadi titik krusial jika tidak dijamin keamanannya. Anton mengungkapkan bahwa tercatat tidak kurang dari 1,85 juta aplikasi mobile yang tersedia di App Store untuk diunduh oleh pengguna ios. Selain itu, untuk pengguna android lebih meningkat yakni sebanyak 2,56 juta aplikasi mobile yang tersedia dan dapat diunduh di Play Store.

Aplikasi merupakan salah satu target serangan siber dan merupakan faktor penting untuk diamankan karena aplikasi menjadi pintu bagi para peretas untuk melancarkan percobaan serangan siber. Kata ‘pintu’ sendiri dimaknai sebagai titik awal faktor serangan, apabila titik awal dapat dijaga dengan baik maka peluang untuk menggagalkan faktor serangan dapat diecegah.

Berhubungan dengan hal tersebut, BSSN melalui Direktorat Proteksi Ekonomi Digital telah mengidentifikasi jenis-jenis kerentanan aplikasi web yang sering dimanfaatkan oleh penyerang.  Dalam usaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia,  BSSN telah menyelenggarakan beberapa program kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan workshop secure coding #02.


Bagikan artikel ini

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait