AS dan Indonesia Tandatangani MoU Perkuat Kerja Sama Siber
- Rita Puspita Sari
- •
- 08 Des 2024 16.35 WIB
Amerika Serikat dan Indonesia resmi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) baru untuk memperkuat kerja sama di bidang keamanan siber. Penandatanganan dilakukan oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, pada Kamis (5/12/2024).
Langkah ini merupakan tonggak baru dalam hubungan bilateral kedua negara, khususnya di sektor keamanan digital. Nota kesepahaman tersebut bertujuan meningkatkan kolaborasi dalam menghadapi ancaman siber, membangun ketahanan digital, dan mengembangkan ekosistem keamanan siber yang lebih kuat di Indonesia.
Komitmen AS untuk Keamanan Siber Indonesia
Dalam sambutannya, Duta Besar Kamala menyatakan bahwa Amerika Serikat berkomitmen penuh untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks.
“Amerika Serikat berkomitmen penuh untuk berkolaborasi di bidang keamanan siber, karena kita menghadapi ancaman dan tantangan bersama yang hanya dapat diatasi dengan bekerja sama,” kata Duta Besar Kamala, yang dikutip dari Kompas.com (5/12/2024).
Sejak tahun 2022, AS telah menyediakan bantuan keamanan siber senilai sekitar empat juta dolar AS kepada Indonesia. Bantuan ini mencakup berbagai program pelatihan, peningkatan infrastruktur keamanan digital, serta kerja sama strategis dengan BSSN.
Fokus pada Pelatihan dan Pengembangan Infrastruktur
MoU ini juga mencakup rencana pelatihan keamanan siber yang melibatkan berbagai aspek penting, seperti penanggulangan ancaman bersama, pengelolaan pusat data, dan pengembangan proyek keamanan siber strategis.
“Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, kami siap untuk melaksanakan program pelatihan utama, termasuk pelatihan pusat data, dan kami telah merencanakan kegiatan-kegiatan untuk tahun mendatang,” tambahnya.
Pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan teknis para profesional siber Indonesia, tetapi juga untuk mempererat hubungan dengan industri teknologi di Amerika Serikat.
Kolaborasi untuk Menghadapi Ancaman Global
Kepala BSSN, Hinsa Siburian, menyambut positif kemitraan ini dan menegaskan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman siber global.
Kolaborasi ini adalah langkah strategis dalam membangun ketahanan siber yang lebih baik di Indonesia. Dengan bantuan dan dukungan Amerika Serikat, diharapkan dapat lebih efektif dalam menghadapi tantangan siber yang semakin kompleks.
Keamanan siber telah menjadi salah satu isu strategis di era digital. Ancaman seperti serangan ransomware, pencurian data, dan serangan terhadap infrastruktur kritis menjadi perhatian utama yang membutuhkan kerja sama lintas negara.
Peluang Kerja Sama Jangka Panjang
Nota kesepahaman ini juga membuka peluang baru bagi pengembangan ekosistem digital yang lebih aman di Indonesia. Dengan menggandeng industri teknologi AS, Indonesia diharapkan dapat mengadopsi teknologi canggih dan praktik terbaik dalam keamanan siber.
Selain itu, pelatihan dan transfer pengetahuan yang dilakukan melalui kerja sama ini akan membantu memperkuat kemampuan tenaga ahli keamanan siber di Indonesia, sehingga mampu menghadapi ancaman yang terus berkembang.
Langkah Strategis Menuju Ketahanan Digital
Penandatanganan MoU ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral di sektor teknologi dan keamanan digital. Dengan meningkatnya intensitas ancaman siber global, langkah ini menjadi sangat relevan dalam memastikan ketahanan digital yang lebih baik bagi Indonesia.
Kerja sama yang erat antara AS dan Indonesia diharapkan dapat menjadi model bagi kolaborasi internasional di sektor keamanan siber, sekaligus mendorong inovasi dan penguatan kapasitas di bidang teknologi informasi.
Melalui nota kesepahaman ini, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan dunia digital yang dinamis dan kompleks, dengan dukungan penuh dari mitra strategisnya, Amerika Serikat.