Keamanan DANA Protection: Solusi Ampuh Hadapi Ancaman Siber!


Ilustrasi Cyber Security

Ilustrasi Cyber Security

DANA Indonesia menawarkan berbagai jenis keamanan berlapis melalui fitur DANA Protection yang dirancang khusus untuk melindungi pengguna. Dengan pendekatan keamanan yang komprehensif ini, kejahatan siber, termasuk penipuan dan pencurian identitas, dapat dihindari secara efektif oleh pengguna dompet digital tersebut. DANA tidak hanya mengandalkan satu sistem keamanan, tetapi mengintegrasikan beberapa lapisan perlindungan, mulai dari enkripsi data hingga pemantauan aktivitas transaksi real-time. Langkah ini sangat penting, mengingat tingginya potensi risiko yang dihadapi pengguna di era digital yang semakin maju.

Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia, menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan bisa tercapai melalui inklusi keuangan. Dia menegaskan bahwa inklusi keuangan digital tidak hanya mempercepat proses ini tetapi juga menjangkau lebih banyak masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan dari layanan perbankan. Namun, untuk mewujudkan ini, dibutuhkan fondasi keamanan yang kuat agar pengguna merasa nyaman dan aman saat bertransaksi. "Ketika masyarakat percaya pada sistem keuangan digital, mereka akan lebih berani berinvestasi dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik," tambah Vince.

Vince juga menjelaskan tantangan besar yang dihadapi industri keuangan saat ini, terutama dengan adanya perkembangan teknologi yang cepat. "Perkembangan teknologi seperti fintech, kecerdasan buatan, dan ancaman baru seperti deepfake menambah kompleksitas perlindungan yang harus kami berikan. Ini menjadi perhatian utama kami dalam memastikan keamanan pengguna di Indonesia," ungkap Vince di acara “Dialog DANA: Bersinergi Menjaga Keamanan dari Kejahatan Siber”, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (26/9/2024).

Untuk itu, DANA telah mengimplementasikan teknologi canggih bernama risk engineering, yang mampu memproses jutaan hingga miliaran transaksi sehari. Dengan sistem ini, setiap transaksi akan diperiksa dan dianalisis secara mendalam untuk mendeteksi potensi ancaman. Selain itu, multifactor authentication menjadi alat utama yang diandalkan untuk mengidentifikasi apakah suatu transaksi dianggap mencurigakan oleh sistem keamanan risk engineering yang ada.

DANA terus mengembangkan fitur DANA Protection sejalan dengan menghadapi tantangan kejahatan siber yang semakin kompleks. Misalnya, pada Agustus 2019, DANA memperkenalkan garansi uang kembali sebagai bentuk komitmen mereka untuk melindungi pengguna. Setahun kemudian, tepatnya pada Agustus 2023, DANA menambahkan fitur cek aktivitas mencurigakan, yang memungkinkan pengguna untuk lebih proaktif dalam memantau transaksi mereka. Kemudian pada Oktober 2023, langkah evolusi diambil dengan menambahkan mekanisme konfirmasi aktivitas mencurigakan.

Pada bulan Desember 2023, fitur laporan melalui nomor aduan diperkenalkan, serta di bulan Juni 2024, DANA merilis scam checker untuk membantu pengguna mengidentifikasi kemungkinan penipuan. Semua inovasi ini mencerminkan dedikasi DANA dalam menjaga keamanan dan kepercayaan pelanggan di era digital yang selalu berubah ini.

Cary Piantono, yang menjabat sebagai Chief Risk Officer DANA Indonesia, menjelaskan bahwa perlindungan yang diberikan oleh DANA sangat bergantung pada teknologi machine learning yang terus mereka kembangkan. Dengan cepatnya pertumbuhan data dalam ekosistem digital saat ini, algoritma pembelajaran mesin ini mampu menganalisis dan mengenali pola-pola yang berkaitan dengan perilaku transaksi.

Pola yang teridentifikasi ini berfungsi untuk mendeteksi abnormalitas yang mungkin menunjukkan adanya tindakan pelanggaran atau penipuan, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat diambil sebelum kerugian yang lebih besar terjadi.

Walaupun tidak dijelaskan secara rinci, DANA dilaporkan memiliki ribuan aturan (rules) yang jelas ditetapkan sebagai kriteria untuk secara efektif mendeteksi calon penipu atau fraudster. Aturan-aturan ini mencakup segalanya mulai dari analisis perilaku pengguna hingga pengawasan transaksi yang mencurigakan. Dengan demikian, DANA tidak hanya berfokus pada tindak lanjut setelah insiden terjadi, tetapi lebih pada pencegahan proaktif yang dapat menjaga keamanan penggunanya.

Lebih lanjut, DANA tidak hanya mengandalkan teknologi canggih semata. Perusahaan ini juga memiliki tim sumber daya manusia yang terlatih dengan baik untuk menghadapi dan mengatasi tantangan yang terkait dengan keamanan siber. Tim ini berperan krusial dalam memberikan dukungan saat sistem AI tidak dapat menyelesaikan masalah secara otomatis.

Cary menjelaskan, "Sebenarnya, 80% dari aduan yang kami terima dapat diatasi oleh sistem otomatisasi kami yang cerdas, yang kami sebut Diana. Sistem ini telah belajar untuk mengenali dan merespons berbagai tipe keluhan. Misalnya, jika seorang pengguna merasa ditipu, Diana dapat melakukan interaksi awal dan memberikan informasi yang dibutuhkan.

Setelah aduan ditangani oleh sistem, baru sisa keluhan yang lebih kompleks yang memerlukan penanganan manusia akan disalurkan kepada customer service (CS) kami." Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memastikan bahwa keluhan yang lebih kritis segera mendapatkan perhatian yang tepat.

“Jika ada tanda-tanda terang tentang potensi penipuan yang teridentifikasi, informasi tersebut akan diteruskan ke tim saya untuk pengelolaan lebih lanjut dan dihubungi langsung oleh kami,” sambungnya. Ini merupakan bagian dari komitmen DANA untuk menjaga kepercayaan penggunanya melalui transparansi dan responsivitas yang tinggi dalam penanganan masalah keamanan yang berpotensi merugikan mereka.


Bagikan artikel ini

Video Terkait