IBM Luncurkan Quantum Computing Chip Terbaru
- Rita Puspita Sari
- •
- 05 Des 2023 13.00 WIB

Logo IBM
IBM kembali membuat gebrakan dalam dunia teknologi dengan memperkenalkan inovasi terbaru dalam komputasi kuantum. Pada Senin, 4 Desember 2023, raksasa teknologi ini memamerkan chip dan mesin quantum computing terbarunya yang diharapkan menjadi pondasi bagi sistem yang lebih besar dalam dekade mendatang.
Komputasi kuantum saat ini menjadi pusat perhatian dunia teknologi karena potensinya yang jauh melampaui komputer berbasis silikon konvensional. Dengan memanfaatkan mekanika kuantum, teknologi ini diharapkan mampu memberikan kecepatan komputasi yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, tantangan besar masih menghalangi pengembangannya, terutama dalam memastikan komputer kuantum dapat berfungsi secara andal dan mengungguli komputer klasik dalam skenario nyata.
Persaingan Ketat di Ranah Quantum Computing
IBM bukan satu-satunya perusahaan yang berlomba di bidang ini. Perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Google (Alphabet), dan Baidu dari China, serta berbagai startup dan negara, juga terlibat dalam persaingan sengit untuk mengembangkan mesin kuantum yang dapat digunakan secara luas. Meskipun telah berhasil menciptakan mesin dengan ukuran besar, para peneliti masih dihadapkan pada masalah kesalahan data, yang menjadi hambatan utama dalam pengembangan lebih lanjut.
Untuk mengatasi masalah ini, IBM mengusulkan pendekatan inovatif dalam menghubungkan chip di dalam mesin kuantumnya, yang kemudian dapat dikoneksikan dengan mesin lainnya. Selain itu, IBM juga menerapkan sistem Error Correction Code (ECC) terbaru guna mengurangi tingkat kesalahan dan meningkatkan performa komputer kuantumnya. Dengan teknologi ini, IBM optimis akan mampu menghadirkan sistem kuantum yang lebih canggih pada tahun 2033.
Quantum System Two: Tonggak Baru IBM
Sebagai langkah awal, IBM memperkenalkan Quantum System Two, mesin pertama yang menggunakan pendekatan koneksi chip terbaru. Mesin ini dilengkapi dengan tiga chip kuantum terbaru IBM, yang diberi nama Heron. Wakil Presiden Senior IBM sekaligus Direktur Riset, Dario Gil, menegaskan bahwa perkembangan teknologi ini akan berlangsung stabil hingga tahun 2029, di mana dampak dari sistem ECC yang baru diharapkan mulai terlihat secara signifikan.
“Setelah tahun 2029, kita bisa melihat lompatan besar dalam kemampuan mesin kuantum, seperti halnya perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang mengalami akselerasi pesat dalam waktu singkat,” ujar Gil. Menurutnya, salah satu kunci utama agar quantum computing dapat digunakan secara luas adalah dengan menghubungkan berbagai komponen secara efisien dan praktis.
“Kamu harus melakukan banyak hal ini bersama-sama agar praktis. Karena jika tidak, itu hanya sebuah latihan di atas kertas,” tambahnya.
Masa Depan Quantum Computing dan Persaingan Global
Terobosan terbaru IBM ini menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi salah satu pemimpin dalam pengembangan komputasi kuantum. Namun, persaingan di sektor ini semakin ketat. Startup seperti PsiQuantum, yang bekerja sama dengan perusahaan manufaktur chip GlobalFoundries (GFS), juga berambisi menghadirkan komputer kuantum komersial dalam enam tahun mendatang. Hal ini semakin meningkatkan intensitas persaingan dan membuka kemungkinan adopsi teknologi kuantum secara lebih luas dalam berbagai industri.
Dengan semakin banyaknya pemain besar yang berlomba-lomba mengembangkan mesin kuantum yang lebih andal, masa depan komputasi kuantum tampaknya akan menghadirkan perubahan revolusioner dalam dunia teknologi. IBM telah mengambil langkah signifikan dalam perjalanan ini, tetapi apakah mereka mampu tetap memimpin dalam dekade mendatang? Hanya waktu yang bisa menjawab.