Transformasi Digital, Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
- Rita Puspita Sari
- •
- 07 Okt 2024 22.26 WIB
Pada tahun 2045, Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan yang dikenal sebagai Indonesia Emas 2045. Namun, untuk mencapai visi ambisius tersebut, transformasi digital di berbagai sektor, khususnya sektor manufaktur, menjadi salah satu kunci utama.
General Manager CBNCloud, Natalia Dwi Arientowati, menyatakan bahwa kolaborasi dan adopsi teknologi merupakan langkah penting untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Menurut Natalia, dua elemen krusial yang perlu diperhatikan di era digital ini adalah efisiensi dan keamanan. "Dalam persaingan global yang semakin kompleks, efisiensi dalam operasional dan keamanan sistem menjadi faktor penting yang tidak bisa diabaikan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif," ungkap Natalia dalam siaran persnya.
Ia juga menambahkan bahwa CBNCloud, melalui inisiatif CBNCloud Connect, berkomitmen untuk mendukung sektor manufaktur dalam menghadapi era digital. "Transformasi digital bukan lagi sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan. Untuk tetap relevan dan kompetitif, adopsi teknologi yang tepat dan inovatif sangat diperlukan. Inisiatif ini diharapkan bisa berkontribusi signifikan dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045," lanjut Natalia.
CBNCloud Connect merupakan platform yang dirancang untuk memperkenalkan teknologi terkini kepada para pemimpin industri. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor manufaktur Indonesia di pasar global. Teknologi yang diperkenalkan dalam acara tersebut diharapkan mampu memberikan solusi yang efektif bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan operasional, khususnya di era digital yang serba cepat ini.
Sementara itu, Vanda Anggi Liani, seorang Cloud Architect di CBNCloud, juga menyoroti pentingnya keamanan siber dalam operasional sektor manufaktur. Ia menekankan bahwa ancaman siber kini menjadi perhatian utama, terutama dalam melindungi infrastruktur dan data sensitif perusahaan. "Keamanan siber menjadi isu yang sangat penting bagi industri manufaktur, terutama dalam mengamankan operasional pabrik dari potensi serangan yang bisa mengganggu produktivitas," kata Vanda.
Ia melanjutkan bahwa solusi berbasis teknologi cloud mampu memberikan perlindungan yang lebih canggih dan menyeluruh. "Teknologi seperti Backup Data & Disaster Recovery, Email Security, serta perlindungan jaringan melalui Firewall, Intrusion Detection/Prevention System (IDS/IPS), dan Web Application Firewall (WAF) menjadi solusi utama untuk menghadapi berbagai ancaman siber," jelas Vanda.
Selain itu, teknologi cloud juga menawarkan fleksibilitas operasional yang lebih tinggi, memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. "Cloud computing memberikan fleksibilitas yang sangat diperlukan dalam operasional, sekaligus perlindungan berlapis yang mampu mengantisipasi ancaman siber secara efektif," tambahnya.
Dalam konteks yang lebih luas, transformasi digital dipandang sebagai elemen krusial bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan-tantangan global di masa depan. Dengan mengadopsi teknologi cloud dan memperkuat keamanan siber, perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur, dapat lebih siap menghadapi persaingan di tingkat internasional.
Melalui langkah-langkah strategis ini, diharapkan Indonesia mampu mewujudkan visinya sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045. Transformasi digital yang sukses bukan hanya akan meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan Indonesia di pasar global, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.
CBNCloud, sebagai salah satu pemain utama dalam industri teknologi di Indonesia, menunjukkan komitmen kuatnya untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor. Dengan mengedepankan inovasi dan keamanan, perusahaan seperti CBNCloud akan memainkan peran penting dalam membantu Indonesia mencapai Indonesia Emas 2045.