Oxford Sukses Teleportasi Kuantum, Awal Era Internet Kuantum
- Rita Puspita Sari
- •
- 8 jam yang lalu

Ilustrasi Quantum Computing
Universitas Oxford berhasil menciptakan terobosan dalam dunia quantum computing dengan menghubungkan dua prosesor kuantum melalui fenomena keterikatan partikel atau quantum entanglement. Temuan ini berpotensi merevolusi teknologi komputasi dan membuka jalan menuju internet kuantum di masa depan.
Mengapa Quantum Computing Membutuhkan Terobosan Ini?
Quantum computing menawarkan potensi luar biasa dalam memecahkan masalah kompleks yang sulit ditangani oleh komputer konvensional. Namun, teknologi ini menghadapi tantangan besar, terutama masalah skalabilitas. Untuk membuat komputer kuantum benar-benar berguna, diperlukan penggabungan beberapa prosesor kuantum di satu lokasi. Masalahnya, semakin banyak prosesor yang digabungkan, semakin besar dan rapuh sistem tersebut.
Solusi yang diusulkan oleh para ilmuwan terdengar seperti di film fiksi ilmiah: menghubungkan prosesor kuantum jarak jauh melalui teleportasi kuantum. Dengan metode ini, dimungkinkan untuk menciptakan komputer kuantum yang jauh lebih kuat tanpa harus menggabungkan semua prosesor di satu tempat.
Awal dari Teleportasi Informasi Kuantum
Langkah pertama menuju teleportasi kuantum ini berhasil dicapai oleh tim ilmuwan Universitas Oxford. Mereka berhasil mengirim algoritma kuantum pertama secara nirkabel antara dua prosesor kuantum yang terpisah. Kedua prosesor kecil ini memanfaatkan sifat unik masing-masing untuk bekerja sama dan membentuk komputer yang lebih unggul. Mesin ini dapat memecahkan masalah yang sebelumnya tidak mungkin diatasi secara individu.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa prosesor kuantum dapat bekerja secara paralel tanpa harus terhubung secara fisik, membuka jalan menuju arsitektur quantum computing terdistribusi.
Bagaimana 'Teleportasi Kuantum' Bekerja?
Teleportasi kuantum bekerja berdasarkan fenomena keterikatan kuantum (quantum entanglement). Tim yang dipimpin oleh Dougal Main, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Oxford, berhasil membuat dua sistem jarak jauh berinteraksi dan berbagi gerbang logika menggunakan keterikatan ini.
Fenomena ini memungkinkan sepasang partikel yang saling terkait untuk berbagi status yang sama. Jika salah satu partikel berubah keadaan, partikel lainnya akan langsung mencerminkan perubahan tersebut, meskipun dipisahkan oleh jarak jauh. Dengan prinsip ini, informasi dapat ditransmisikan hampir seketika antara dua komputer kuantum.
Namun, penting untuk dipahami bahwa teleportasi kuantum berbeda dari konsep teleportasi dalam fiksi ilmiah. Di sini, partikel cahaya tetap berada di tempat yang sama. Keterikatan partikellah yang memungkinkan komputer untuk "melihat" informasi satu sama lain dan bekerja secara paralel.
Hasil yang Menjanjikan untuk Masa Depan
Menurut makalah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, teleportasi algoritma kuantum ini berhasil dilakukan dengan foton dan modul yang dipisahkan oleh jarak dua meter. Tingkat akurasi informasi yang berhasil dipertahankan mencapai 86 persen, sebuah pencapaian yang menjanjikan.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa arsitektur quantum computing terdistribusi dapat menjadi jalan menuju teknologi skala besar. Bahkan, hal ini membuka kemungkinan terciptanya internet kuantum di masa depan, di mana komputer kuantum di seluruh dunia dapat saling terhubung secara real-time.
Apa yang Membuat Percobaan Ini Berbeda?
Sebelumnya, teleportasi kuantum dalam konteks komputasi memang pernah dilakukan. Namun, umumnya hanya terbatas pada transfer keadaan antara dua sistem. Yang membuat percobaan ini unik adalah penggunaan teleportasi untuk menciptakan interaksi antara inti prosesor yang berjauhan.
Dougal Main menyatakan, "Terobosan ini memungkinkan kita untuk secara efektif 'menghubungkan' prosesor kuantum yang berbeda menjadi satu komputer kuantum yang sepenuhnya terhubung." Dengan kata lain, eksperimen ini bukan hanya tentang memindahkan data, tetapi juga menciptakan sistem quantum computing yang benar-benar terintegrasi.
Mengatasi Masalah Skalabilitas Quantum Computing
Jika teknologi quantum computing terdistribusi ini terus berkembang, kebutuhan akan mesin kuantum raksasa mungkin akan berakhir. Masalah skalabilitas dapat diatasi dengan lebih banyak mesin yang beroperasi bersama melalui teleportasi kuantum.
Saat ini, prosesor dasar dapat menangani sekitar 50 qubit, yakni unit informasi kuantum. Namun, untuk memecahkan masalah kompleks di masa depan, beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa mesin kuantum harus mampu memproses ribuan hingga jutaan qubit. Teleportasi kuantum dapat menjadi kunci untuk mencapai kemampuan tersebut tanpa harus membangun mesin yang sangat besar dan mahal.
Kekuatan Quantum Computing Saat Ini
Mesin kuantum saat ini, bahkan tanpa keterikatan kuantum, sudah cukup kuat. Contohnya, Willow, chip kuantum milik Google, baru-baru ini menyelesaikan tugas random circuit sampling hanya dalam lima menit. Untuk perbandingan, superkomputer konvensional akan membutuhkan hingga 10 kuadriliun tahun untuk menyelesaikan tugas yang sama.
Ini menunjukkan bahwa kekuatan quantum computing telah melampaui batasan mesin tradisional. Dengan tambahan teknologi seperti teleportasi kuantum, potensi ini akan semakin berkembang.
Terobosan teleportasi kuantum membuka banyak kemungkinan baru. Salah satunya adalah internet kuantum, di mana komputer kuantum di seluruh dunia dapat terhubung dan berbagi informasi secara real-time. Hal ini akan mempercepat inovasi di berbagai sektor, termasuk:
- Kesehatan: Mempercepat penelitian obat dan analisis genom.
- Keuangan: Mengoptimalkan model risiko dan algoritma perdagangan.
- Kecerdasan Buatan: Meningkatkan kecepatan dan efisiensi pelatihan model AI.
Dengan kecepatan pemrosesan yang jauh melampaui komputer tradisional, quantum computing dapat mengubah cara manusia memecahkan masalah di berbagai bidang.
Terobosan teleportasi kuantum yang dicapai oleh tim Universitas Oxford ini menandai langkah besar menuju masa depan quantum computing. Dengan kemampuan untuk menghubungkan prosesor kuantum jarak jauh dan mentransmisikan informasi secara instan, dunia kini semakin dekat dengan komputer kuantum super canggih dan internet kuantum yang revolusioner.
Jika penelitian dan pengembangan di bidang ini terus berlanjut, permasalahan komputasi kompleks yang sebelumnya membutuhkan waktu jutaan tahun untuk diselesaikan dapat dipecahkan hanya dalam hitungan menit. Masa depan quantum computing kini bukan lagi sekadar fiksi ilmiah.