Siemens dan Microsoft Kolaborasi Hadirkan IoT Gedung Pintar
- Rita Puspita Sari
- •
- 7 jam yang lalu

Ilustrasi Smart Building
Dalam langkah penting menuju transformasi digital infrastruktur gedung, Siemens Smart Infrastructure mengumumkan kerja sama dengan raksasa teknologi Microsoft. Tujuan utamanya adalah mempermudah dan meningkatkan interoperabilitas data Internet of Things (IoT) pada bangunan komersial, pusat data, hingga fasilitas pendidikan tinggi.
Kolaborasi ini menyatukan dua teknologi canggih: Building X, platform digital milik Siemens untuk manajemen gedung, dan Microsoft Azure IoT Operations yang berjalan dengan dukungan Azure Arc, solusi cloud adaptif dari Microsoft. Integrasi ini diyakini akan mempercepat transisi menuju pengelolaan gedung yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan.
Apa Itu Building X dan Azure IoT Operations?
Building X adalah platform terbuka dari Siemens yang memungkinkan pengelolaan infrastruktur gedung secara komprehensif, termasuk kontrol iklim, pencahayaan, keamanan, hingga konsumsi energi. Platform ini sudah dikenal dalam dunia smart building karena kemampuannya mengumpulkan dan mengintegrasikan berbagai data perangkat secara real time.
Sementara itu, Azure IoT Operations dari Microsoft merupakan bagian dari pendekatan cloud adaptif yang memungkinkan pengumpulan data dari perangkat edge (di lokasi pengguna) untuk diintegrasikan ke dalam cloud. Solusi ini mendukung otomatisasi, pemantauan, dan pengambilan keputusan berbasis data dengan lebih cepat.
Dengan menggabungkan keduanya, Siemens dan Microsoft membuka jalan bagi pelanggan untuk mendapatkan visibilitas penuh terhadap sistem operasional gedung mereka secara lebih efisien dan terukur.
Manfaat Langsung bagi Pengelola Gedung
Salah satu keunggulan utama dari kerja sama ini adalah kemudahan akses dan integrasi data IoT. Pengelola gedung kini dapat mengakses berbagai data penting seperti suhu ruangan, kualitas udara, tekanan, hingga penggunaan energi dari satu dasbor terpusat berbasis cloud.
Semua data ini diambil dari perangkat seperti sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), katup, sensor, hingga aktuator. Menariknya, proses penghubungan perangkat ke cloud dapat dilakukan hanya dengan satu klik, sebuah kemajuan signifikan dalam hal otomatisasi pengelolaan perangkat.
Lebih dari itu, pengguna juga bisa merancang arsitektur IoT yang fleksibel dan tidak terikat vendor, memberikan keleluasaan penuh dalam membangun solusi sesuai kebutuhan masing-masing organisasi atau bangunan.
Standar Terbuka Jadi Kunci Kolaborasi
Kolaborasi ini menegaskan pentingnya standar industri terbuka dalam pengembangan teknologi IoT. Siemens dan Microsoft menggunakan dua standar yang sudah dikenal luas, yaitu:
- Web of Things (WoT) dari World Wide Web Consortium (W3C), yang mendefinisikan metadata dan antarmuka perangkat;
- OPC UA (Open Platform Communications Unified Architecture), protokol komunikasi untuk transfer data industri ke cloud.
Kedua perusahaan adalah anggota aktif dari W3C dan OPC Foundation, organisasi internasional yang berperan penting dalam menetapkan pedoman global untuk pengembangan teknologi industri yang aman, terbuka, dan dapat diakses.
Solusi ini menjadi salah satu pendekatan pertama yang benar-benar mengadopsi standar terbuka lintas penyedia layanan, menciptakan peluang baru dalam pengembangan IoT di berbagai sektor.
Mendorong Efisiensi dan Keberlanjutan
Dengan interoperabilitas yang lebih baik, pengelola portofolio properti kini memiliki akses yang lebih detail dan real-time terhadap metrik penting, seperti efisiensi energi dan tingkat konsumsi sumber daya. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat untuk mendukung tujuan efisiensi biaya sekaligus keberlanjutan lingkungan.
“Akses data yang lebih baik ini akan memberikan visibilitas penuh kepada manajer terhadap metrik penting seperti efisiensi energi. Transparansi ini sangat penting bagi industri yang ingin mencapai target keberlanjutan,” ujar Susanne Seitz, CEO Siemens Smart Infrastructure Buildings.
Visi Bersama untuk Masa Depan IoT
Kolaborasi antara Siemens dan Microsoft mencerminkan visi bersama dalam memperkuat interoperabilitas IoT dengan pendekatan terbuka dan fleksibel. Keduanya sepakat bahwa masa depan teknologi akan sangat bergantung pada kemampuan data untuk diakses dan digunakan lintas platform tanpa hambatan.
“Kami percaya interoperabilitas dan standar terbuka adalah kunci dalam mengembangkan ekosistem IoT yang sehat. Kolaborasi ini adalah langkah besar menuju masa depan IoT yang lebih inklusif dan efisien,” kata Erich Barnstedt, Direktur Senior dan Arsitek di divisi standar Microsoft.
Dampak Global dan Potensi untuk Indonesia
Langkah Siemens dan Microsoft ini tidak hanya akan memberikan dampak besar pada skala global, tetapi juga berpotensi mendukung transformasi digital sektor properti dan infrastruktur di Indonesia.
Dengan semakin banyaknya gedung komersial dan fasilitas publik yang menuju digitalisasi, teknologi seperti Building X dan Azure IoT Operations dapat membantu Indonesia mempercepat implementasi smart building yang hemat energi, ramah lingkungan, dan mudah dikelola.
Sinergi Teknologi untuk Masa Depan Gedung Cerdas
Kolaborasi antara Siemens dan Microsoft menjadi tonggak penting dalam pengembangan IoT untuk gedung. Dengan mengedepankan interoperabilitas berbasis standar terbuka, solusi yang dihadirkan tidak hanya meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan, tetapi juga membuka ruang inovasi yang lebih luas bagi para pelaku industri.
Kemudahan integrasi, fleksibilitas desain arsitektur IoT, serta dukungan penuh terhadap standar internasional menjadikan kolaborasi ini sebagai model ideal untuk digitalisasi sektor infrastruktur di era industri 4.0.