Telkomsigma Prediksi Layanan PaaS & SaaS Tumbuh Signifikan
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 04 Des 2020 13.11 WIB
Telkomsigma memprediksi bahwa layanan Cloud Computing atau komputasi awan berjenis Platform as a Service dan Softare as a Service akan tumbuh secara sginifikan pada tahun 2021.
“Tren komputasi cloud pada 2021 terjadi shifting, selain market secara bisnis memang tumbuh, tapi tren bisnisnya yang semula didominasi kebutuhan infrastruktur, seperti server virtual server, virtual machine, tahun 2021 mulai tumbuh dan sangat signifikan yaitu platform as a service dan software as a service,” ucap Tanto Suratno, Director of Business & Operation Telkomsigma dalam konferensi pers yang dikutip dari antaranews.com, Rabu (02/12).
Pergeseran teknologi tersebut mendorong meningkatnya permintaan platform yang didukung oleh banyaknya industri yang mengadopsi framework atau cloud native. Peningkatan jenis cloud yang disediakan dalam bentuk platform dan perangkat lunak akan menambah infrastruktur.
Menurut Tanto, teknologi cloud native memberikan kemudahan, baik dalam pengembangan sistem informasi, software, aplikasi, terlebih bagi usaha kecil maupun startup. Kemudahan dalam menggunakan cloud native ini memberikan perluasan dalam mengadopsinya, tidak hanya di startup namun juga di industri .
Selain itu, bagi penyedia layanan komputasi awan dituntut untuk memenuhi tren agility, scalability dan resiliensi. Sementara, dari segi keamanan, perusahaan keamanan siber Palo Alto Networks, dalam prediksinya yang dibuat belum lama ini mengungkapkan bahwa tim keamanan perlu bekerja lebih cepat dan mampu beradaptasi dengan kecepatan yang dihadirkan oleh cloud.
Kontrol keamanan jaringan juga menjadi kunci penting dalam mendukung keamanan cloud. Perusahaan Palo Alto Networks perlu memperkuat keamanan jaringan, terutama di lingkup pengelolaan identitas dan manajemen akses (IAM) seiring meningkatnya skalabilitas pada penggunaan cloud di perusahaan.
Para peneliti Palo Alto Networks Unit 42 tahun ini mengamati bahwa terdapat satu kesalahan konfigurasi IAM dapat meyakinkan penyerang menyusup hingga ke seluruh lingkungan cloud dan menembus hampir ke semua kontrol keamanan.
Kesalahan dalam konfigruasi identitas ini ditemukan di banyak akun cloud, yang menunjukan adanya risiko keamanan yang tidak kecil bagi organisasi, bahkan dapat berpotensi ke seluruh lingkungan cloud dalam waktu cukup singkat.
“Apabila mereka lambat mengantisipasi hal ini di 2021, jumlah kerentanan yang muncul dikhawatirkan akan jauh lebih banyak dari apa yang mereka perkirakan,” ujar Palo Alto Networks.