Twitter X Sempat Down Global, Puluhan Ribu Pengguna Alami Kendala
- Rita Puspita Sari
- •
- 22 Des 2023 11.00 WIB
Twitter X, platform media sosial yang kini dimiliki oleh Elon Musk, mengalami gangguan di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Puluhan ribu pengguna Twitter X melaporkan permasalahan ini, dan laporan kesalahan mulai muncul di website pemantau Downdetector sejak pukul 6.00 GMT atau pukul 13.00 WIB pada Kamis (21/12/2023) .
Downdetector mencatat, "Laporan pengguna mengindikasikan permasalahan di X [Twitter]." Pengguna melaporkan bahwa linimasa di platform Twitter X tampak kosong, sehingga mereka tidak dapat melihat tweet baru. Meskipun begitu, website resmi twitter.com masih dapat diakses.
Ketidakmampuan untuk mengirim pesan di Twitter X memaksa pengguna global beralih ke platform media sosial lainnya seperti Facebook, Threads milik Instagram, dan Reddit. Situasi ini menciptakan lonjakan aktivitas di media sosial saingan selama gangguan berlangsung.
Kondisi mereda ketika layanan Twitter X berhasil pulih sekitar pukul 06.40 GMT atau sekitar 13.40 WIB. Laporan masalah Twitter X mencapai puncaknya di Amerika Serikat, dengan lebih dari 67.000 pengguna melaporkan kesalahan. Gangguan juga terjadi di platform X Pro, yang sebelumnya dikenal sebagai TweetDeck.
Hingga saat ini, Twitter X belum memberikan komentar resmi terkait gangguan yang terjadi. Perlu dicatat bahwa ini bukanlah insiden pertama kali setelah platform ini diambil alih oleh Elon Musk. Sebelumnya, pada bulan Februari, pengguna mengalami kesulitan mengirim pesan dan menerima pemberitahuan bahwa mereka telah melebihi batas post harian, termasuk ketidakmampuan mengirim direct messages.
Selain dari segi teknis, Twitter X kini juga tengah menghadapi tantangan serius di Uni Eropa. Platform ini sedang diselidiki karena tidak berhasil membendung konten berita palsu dan ujaran kebencian. Kegagalan ini tidak hanya merugikan pengguna, tetapi juga membuat sejumlah pengiklan menghentikan belanja iklan mereka di Twitter X.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Twitter X, di bawah kepemimpinan Elon Musk, tidak hanya menghadapi kendala teknis tetapi juga tekanan dari berbagai pihak terkait isu kontroversial dalam pengelolaan konten. Peristiwa ini menjadi sorotan, mempertanyakan stabilitas dan keberlanjutan platform media sosial yang menjadi bagian integral dari interaksi digital global.