Apa Itu BRATA RAT? Cara Kerja, Penyebaran, dan Pencegahannya


Ilustrasi Hacker

Ilustrasi Hacker

Di era digital saat ini, perangkat pintar seperti smartphone telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kemudahan dan konektivitas yang ditawarkan, ada ancaman tersembunyi yang siap menyerang tanpa disadari. Salah satunya adalah BRATA RAT, sebuah malware berbahaya yang secara khusus menargetkan perangkat Android dan mampu memberikan akses penuh kepada penyerang untuk mengendalikan perangkat korbannya.

 

Apa Itu BRATA RAT?

BRATA adalah singkatan dari Brazilian Remote Access Tool for Android. Sesuai namanya, ini adalah jenis Remote Access Trojan (RAT) yang dirancang untuk memungkinkan peretas mengakses perangkat Android dari jarak jauh tanpa sepengetahuan pemiliknya. RAT seperti BRATA bekerja secara diam-diam, memungkinkan pelaku mengontrol hampir semua aspek perangkat yang terinfeksi.

Awalnya, BRATA hanya menargetkan pengguna di Brasil. Namun, seiring waktu, varian terbarunya kini menyebar hingga ke Spanyol dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman ini berkembang pesat dan berpotensi menyerang pengguna di berbagai negara, termasuk Indonesia.

 

Bagaimana BRATA Bekerja?

Salah satu kunci kesuksesan BRATA dalam menyerang perangkat korban adalah kemampuannya memanfaatkan Android AccessibilityService—fitur yang sebenarnya dirancang untuk membantu pengguna penyandang disabilitas agar dapat berinteraksi dengan perangkat mereka dengan lebih mudah.

Sayangnya, fitur ini juga membuka celah bagi penyerang. Setelah mendapatkan izin aksesibilitas, BRATA bisa:

  • Mengontrol layar sentuh dan menavigasi antarmuka perangkat.
  • Mengakses konten yang muncul di layar.
  • Menampilkan jendela pop-up berulang kali untuk memaksa pengguna memberikan izin yang dibutuhkan.
  • Mengambil screenshot dari layar.
  • Merekam ketikan pengguna (keylogging), termasuk PIN, kata sandi, atau pola kunci.
  • Menyembunyikan notifikasi penting seperti peringatan keamanan.
  • Memanipulasi data yang tersimpan di clipboard, misalnya teks atau nomor rekening yang baru saja disalin.

Yang lebih mengkhawatirkan, BRATA sering digunakan untuk menjalankan phishing—menampilkan situs palsu yang mirip halaman login bank atau gerbang pembayaran. Ketika korban memasukkan informasi sensitif seperti username, password, atau nomor kartu kredit, semua data tersebut langsung dikirim ke server penyerang.

 

Kemampuan Berbahaya BRATA

Selain fungsinya yang sudah disebutkan, BRATA juga memiliki beberapa kemampuan tambahan yang membuatnya semakin sulit dihadapi:

  • Self-update: BRATA dapat memperbarui dirinya sendiri, menambah atau mengubah fitur kapan saja setelah infeksi awal.
  • Teknik obfuscation: Malware ini menggunakan metode penyamaran kode sehingga sulit dianalisis oleh peneliti keamanan atau dideteksi antivirus.
  • Serangan jangka panjang: Varian terbaru BRATA cenderung fokus menyerang target tertentu dalam jangka waktu lama, terutama aplikasi keuangan.
  • Intersepsi SMS: BRATA mampu membaca, mencegat, dan mengirim SMS, termasuk kode OTP atau 2FA/MFA dari bank.
  • Pemantauan aplikasi: BRATA dapat memantau perubahan teks pada aplikasi yang sedang digunakan, memberi peluang untuk mencuri informasi sensitif.

Dengan kemampuan tersebut, BRATA bukan sekadar ancaman privasi, tetapi juga ancaman serius terhadap keamanan finansial dan identitas pengguna.

 

Bagaimana BRATA Menyebar?

Seperti kebanyakan malware, BRATA menggunakan teknik social engineering untuk membujuk korban menginstalnya. Beberapa metode umum penyebarannya meliputi:

  • Penyamaran sebagai aplikasi populer
    BRATA sering meniru aplikasi terkenal seperti pembaruan Google Chrome, WhatsApp, atau pembaca PDF. Bahkan, pernah ada kasus di mana BRATA berhasil masuk ke Google Play Store dan diunduh ribuan kali.

  • Paket dengan software lain
    Malware ini dapat dibundel dengan aplikasi bajakan, crack, atau alat aktivasi ilegal yang beredar di internet.

  • Sumber unduhan tidak resmi
    Situs hosting file gratis, jaringan berbagi P2P (Torrent, eMule, Gnutella), dan pengunduh pihak ketiga menjadi saluran umum distribusi BRATA.

  • Kampanye spam
    Email massal yang berisi pesan mendesak atau terlihat resmi sering disisipkan lampiran berbahaya (ZIP, PDF, dokumen Office, file executable) atau tautan menuju situs berisi malware. Begitu dibuka, proses infeksi dimulai.

 

Contoh Malware Android Lainnya

BRATA memang menjadi salah satu ancaman serius bagi pengguna Android, namun ia bukanlah satu-satunya malware jenis RAT (Remote Access Trojan) yang berbahaya. Ada beberapa malware lain yang juga menargetkan perangkat Android dengan cara yang canggih dan merugikan, di antaranya:

  • BlackRock
    BlackRock adalah malware Android yang memiliki kemampuan mencuri data dari lebih dari 300 aplikasi populer, termasuk media sosial, aplikasi perbankan, dan dompet digital. Malware ini dapat mengambil kredensial login, informasi kartu kredit, hingga pesan pribadi. BlackRock biasanya menyamar sebagai pembaruan atau aplikasi sah untuk mengelabui korban.

  • AndroRAT
    AndroRAT merupakan salah satu RAT tertua yang diciptakan untuk Android. Sejak kemunculannya, malware ini terus berkembang dan menjadi lebih berbahaya. AndroRAT mampu mengendalikan perangkat dari jarak jauh, mengakses data kontak, pesan, lokasi GPS, bahkan mengaktifkan kamera dan mikrofon tanpa sepengetahuan pengguna.

  • Oscorp
    Malware Oscorp memanfaatkan fitur Android AccessibilityService dengan cara yang mirip BRATA. Setelah mendapatkan akses, Oscorp dapat memantau aktivitas layar, mencuri data yang diketik, dan melakukan tindakan di dalam aplikasi perbankan korban. Target utamanya adalah pencurian informasi keuangan melalui teknik overlay phishing.

  • FluBot
    FluBot terkenal sebagai malware yang mengincar kredensial perbankan korban melalui pesan SMS phishing. Korban biasanya menerima SMS palsu berisi tautan yang mengarahkan ke situs berbahaya atau file APK yang harus diunduh. Setelah terpasang, FluBot akan mencuri data login bank, membaca pesan, dan bahkan menyebarkan dirinya ke kontak lain di ponsel korban.

Walaupun metode serangan mereka berbeda-beda, tujuan utama semua malware ini sama: mengambil alih kendali perangkat korban untuk mencuri informasi berharga dan mendapatkan keuntungan finansial dengan merugikan pengguna.

 

Dampak Serangan BRATA

Infeksi BRATA RAT dapat menyebabkan berbagai kerugian serius bagi korbannya. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Pencurian Identitas
    Data pribadi seperti nama lengkap, nomor KTP, alamat, hingga tanggal lahir dapat dicuri dan digunakan untuk membuat akun palsu atau melakukan transaksi ilegal atas nama korban.

  • Kerugian Finansial
    BRATA sering menargetkan akun perbankan korban. Uang di rekening bisa saja dipindahkan tanpa izin melalui transaksi online atau transfer antarbank.

  • Kompromi Privasi
    Informasi sensitif seperti foto pribadi, dokumen penting, dan riwayat komunikasi dapat terekspos. Data ini berisiko disalahgunakan, dijual, atau dipublikasikan di internet.

  • Kerusakan Reputasi
    Jika data yang dicuri digunakan untuk tindakan kriminal, korban dapat terlibat masalah hukum, bahkan tanpa mengetahui bahwa identitasnya telah digunakan.


Cara Mencegah BRATA RAT

Karena BRATA RAT sangat sulit dideteksi setelah menginfeksi perangkat, langkah pencegahan menjadi kunci utama. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi perangkat Android Anda:

  1. Unduh Aplikasi Hanya dari Sumber Resmi
    Gunakan Google Play Store atau situs resmi pengembang untuk mengunduh aplikasi. Hindari menginstal aplikasi dari tautan acak di internet.

  2. Periksa Ulasan dan Reputasi Aplikasi
    Sebelum menginstal, baca ulasan pengguna lain dan periksa rating aplikasi untuk memastikan keasliannya.

  3. Hindari File dari Sumber Mencurigakan
    Jangan pernah membuka atau mengunduh file dari tautan dalam email atau pesan instan yang tidak jelas asalnya.

  4. Jangan Gunakan Aplikasi Bajakan
    Software bajakan atau crack sering disisipi malware. Selain ilegal, risikonya juga sangat tinggi bagi keamanan data Anda.

  5. Gunakan Antivirus atau Antispyware Terpercaya
    Pasang aplikasi keamanan yang bereputasi baik dan selalu perbarui basis data virusnya agar mampu mendeteksi ancaman terbaru.

  6. Aktifkan Pembaruan Otomatis
    Pastikan sistem operasi dan semua aplikasi Anda selalu menggunakan versi terbaru untuk menutup celah keamanan.

  7. Periksa Izin Aplikasi Secara Berkala
    Cabut izin yang tidak relevan, terutama akses ke layanan aksesibilitas atau data sensitif.

  8. Waspadai Pop-up Izin Berulang
    Jika aplikasi sering meminta izin layanan aksesibilitas tanpa alasan jelas, segera hentikan penggunaannya.

  9. Gunakan Autentikasi Dua Faktor yang Lebih Aman
    Pilih metode autentikasi melalui aplikasi authenticator atau kunci keamanan fisik, bukan SMS, untuk menghindari pencurian kode OTP.

Dengan memahami ancaman dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, pengguna Android dapat mengurangi risiko menjadi korban BRATA RAT maupun malware berbahaya lainnya.

 

Perkembangan Terbaru BRATA

Menurut laporan terbaru per 20 Juni 2022, pelaku di balik BRATA telah mengubah strategi mereka:

  • Target serangan kini lebih terfokus pada satu aplikasi keuangan tertentu.
  • Menggunakan overlay phishing yang lebih canggih untuk menipu korban.
  • Meminta izin tambahan, termasuk mengelola SMS, untuk mencuri OTP dan kode keamanan lainnya.
  • Mampu menyuntikkan payload ke sistem untuk memantau aktivitas aplikasi secara real-time.

Strategi baru ini menunjukkan bahwa BRATA tidak hanya semakin canggih, tetapi juga semakin berbahaya. Dengan fokus pada serangan jangka panjang, malware ini bisa berdiam di perangkat korban selama berbulan-bulan sebelum terdeteksi.

 

Kesimpulan

BRATA RAT adalah contoh nyata bagaimana malware terus berevolusi untuk mengakali sistem keamanan dan memanfaatkan celah yang ada. Dengan memanfaatkan fitur yang seharusnya membantu pengguna, BRATA dapat mengambil kendali penuh atas perangkat dan mencuri informasi berharga tanpa terdeteksi.

Kewaspadaan pengguna menjadi garis pertahanan pertama dalam melawan ancaman ini. Mengunduh aplikasi hanya dari sumber resmi, memeriksa izin aplikasi, serta menggunakan perlindungan keamanan yang memadai adalah langkah-langkah sederhana namun vital untuk menjaga keamanan perangkat Android dari serangan BRATA dan malware lainnya.

Dengan perkembangan yang terus terjadi pada metode serangan siber, kesadaran dan pengetahuan tentang ancaman seperti BRATA RAT harus menjadi bagian penting dari literasi digital setiap pengguna.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait