Sering Dapat Link Mencurigakan? Ini Cara Cek Asli atau Palsu
- Rita Puspita Sari
- •
- 6 jam yang lalu
Ilustrasi Penipuan Link
Kasus penipuan digital dengan modus link palsu semakin marak dan meresahkan masyarakat. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak pengguna internet menjadi korban karena lengah saat menerima tautan mencurigakan. Link palsu ini biasanya dikirim melalui SMS, email, aplikasi pesan instan, hingga media sosial, dengan tampilan yang dibuat sangat mirip dengan situs resmi.
Pelaku kejahatan siber memanfaatkan kelengahan korban dengan menyamar sebagai bank, e-wallet, perusahaan ekspedisi, hingga instansi pemerintah. Tujuan mereka beragam, mulai dari mencuri data pribadi, mengambil alih akun, hingga menguras saldo dan rekening korban. Oleh karena itu, mengecek keaslian tautan sebelum mengkliknya menjadi langkah wajib yang tidak boleh diabaikan.
Agar terhindar dari jebakan tersebut, berikut ini tips & trik aman dengan memanfaatkan empat aplikasi dan layanan terpercaya untuk mengecek apakah sebuah link aman atau justru berbahaya.
-
Google Transparency (Google Safe Browsing)
Google Transparency merupakan layanan gratis dari Google untuk mengecek keamanan sebuah situs.- Pengguna cukup menyalin dan menempelkan tautan mencurigakan ke kolom pemeriksaan.
- Layanan ini akan menampilkan:
- Apakah situs terindikasi phishing
- Mengandung malware
- Pernah digunakan untuk aktivitas berbahaya
- Data yang ditampilkan berasal dari sistem keamanan Google yang diperbarui secara berkala.
- Cocok digunakan untuk pemeriksaan cepat sebelum membuka sebuah link.
Tips tambahan: Jika Google sudah memberi peringatan berbahaya, sebaiknya jangan lanjut membuka situs tersebut.
-
Safe Web Norton
Safe Web Norton membantu mengecek reputasi sebuah situs berdasarkan laporan global.- Platform ini mampu mendeteksi:
- Phishing
- Spam
- Ancaman siber lainnya
- Informasi disusun dari:
- Basis data keamanan Norton
- Laporan komunitas pengguna di seluruh dunia
- Sangat berguna untuk mengetahui apakah situs tersebut sering dilaporkan berbahaya.
Tips tambahan: Perhatikan skor keamanan situs. Semakin rendah nilainya, semakin besar risikonya.
- Platform ini mampu mendeteksi:
-
Whois (Cek Data Domain)
- Whois memungkinkan pengguna melihat informasi detail domain, seperti:
- Tanggal pembuatan domain
- Pemilik domain
- Lokasi server
- Modus penipuan umumnya menggunakan:
- Domain baru
- Informasi pemilik yang tidak jelas
- Jika domain baru dibuat dalam waktu dekat dan mengatasnamakan institusi besar, tingkatkan kewaspadaan.
Tips tambahan: Situs resmi biasanya memiliki domain lama dan informasi kepemilikan yang jelas.
- Whois memungkinkan pengguna melihat informasi detail domain, seperti:
-
Scam Checker di DANA Protection
DANA menghadirkan fitur Scam Checker melalui menu DANA Protection.- Fitur ini memungkinkan pengguna mengecek:
- Link mencurigakan
- Nomor ponsel
- Akun media sosial
- Nomor rekening
- Terintegrasi dengan layanan Komdigi, sehingga hasil verifikasi lebih akurat.
- Pengguna juga bisa melihat riwayat laporan penipuan yang pernah tercatat.
- Jika terbukti penipuan, pengguna dapat langsung melaporkan melalui fitur yang sama.
Keunggulan utama: Proses verifikasi cepat dan membantu mencegah munculnya korban baru.
- Fitur ini memungkinkan pengguna mengecek:
Maraknya modus link palsu membuktikan bahwa kejahatan digital terus berkembang. Oleh karena itu, pengguna internet perlu lebih waspada dan tidak mudah percaya pada pesan yang mengandung tautan mencurigakan. Dengan memanfaatkan Google Transparency, Safe Web Norton, Whois, serta Scam Checker di DANA Protection, risiko menjadi korban penipuan dapat diminimalkan.
Fitur Scam Checker dari DANA Protection menjadi solusi praktis karena mampu memverifikasi berbagai data hanya dalam hitungan detik. Dengan langkah sederhana ini, pengguna bisa bertransaksi lebih aman, tenang, dan terlindungi dari jebakan scam.
Yuk, biasakan cek keaslian link sebelum klik, dan nikmati pengalaman digital yang aman serta nyaman bersama DANA!
