Apa itu Platform as a Service (PaaS): Pengertian & Fungsinya


Ilustrasi Cloud Computing V1

Ilustrasi Cloud Computing

PaaS atau Platform as a Service adalah salah satu model cloud computing yang semakin populer di kalangan developer aplikasi. Pada tahun 2024, biaya untuk mengembangkan aplikasi mengalami lonjakan yang signifikan. Menurut Business of Apps, biaya pembuatan aplikasi sederhana bisa mencapai Rp249,5 juta hingga Rp499 juta, sementara aplikasi yang lebih kompleks memerlukan biaya yang jauh lebih besar. Masalah ini tentu saja menjadi beban yang berat, khususnya bagi pengembang yang memiliki anggaran terbatas.

Namun, hadirnya Platform as a Service atau PaaS membawa angin segar bagi para pengembang. Dengan memanfaatkan PaaS, pengembang dapat membangun, menguji, dan meluncurkan aplikasi dengan lebih efisien, tanpa harus terbebani oleh biaya tinggi dan infrastruktur yang rumit. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu PaaS, cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta kelebihan dan kekurangannya.

 

Apa Itu Platform as a Service ?

PaaS atau Platform as a Service adalah model layanan komputasi awan yang menyediakan platform bagi pengembang untuk membangun, menguji, dan men-deploy aplikasi. Dengan PaaS, infrastruktur dasar seperti sistem operasi, database, web server, jaringan, dan alat pengembangan lainnya sudah disediakan oleh vendor, sehingga pengembang dapat fokus pada pengembangan aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur dasar tersebut.

Salah satu keunggulan utama dari PaaS adalah efisiensi biaya. Model pembayaran PaaS umumnya berbasis penggunaan (pay-as-you-go), yang berarti biaya yang harus dikeluarkan disesuaikan dengan kapasitas penggunaan. Ini sangat membantu pengembang untuk mengelola anggaran mereka dengan lebih baik.

Selain itu, PaaS memungkinkan bisnis untuk memiliki kontrol penuh terhadap aplikasi dan data mereka, sementara infrastruktur dan layanan pendukungnya dikelola oleh pihak ketiga atau vendor. Dengan kata lain, PaaS tidak menggantikan infrastruktur IT yang sudah ada, melainkan menambahkannya dengan menyediakan platform yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi atau microservices.

 

Cara Kerja Platform as a Service

PaaS bekerja dengan cara menyediakan platform yang dapat digunakan oleh bisnis untuk menjalankan aplikasi mereka. Platform ini dapat berupa public, private, atau hybrid, tergantung pada kebutuhan bisnis. Vendor PaaS akan menyediakan segala hal yang diperlukan oleh bisnis untuk menjalankan aplikasi mereka, termasuk infrastruktur, middleware, sistem operasi, database, dan alat manajemen.

Bisnis juga dapat memilih untuk mengoperasikan layanan PaaS secara private dengan kontrol penuh, atau menggunakan public PaaS yang lebih hemat biaya dan lebih mudah diatur. Public PaaS biasanya tidak sekompleks private PaaS dan membutuhkan lebih sedikit perawatan.

Layanan PaaS biasanya mencakup berbagai fitur, seperti :

  • Pengembangan dan kolaborasi tim 
  • Desain dan pengembangan aplikasi 
  • Uji coba dan pemasangan aplikasi 
  • Integrasi layanan website 
  • Integrasi database

Biaya penggunaan PaaS umumnya dihitung berdasarkan kapasitas penggunaan, meskipun ada juga beberapa penyedia yang menawarkan tarif bulanan untuk akses penuh ke platform dan aplikasi yang dibuat di atasnya.

 

Fitur Umum dalam Platform as a Service

Cloud Computing

PaaS menawarkan berbagai fitur yang memudahkan pengembang dalam membangun dan mengelola aplikasi. Beberapa fitur umum yang biasanya tersedia dalam layanan PaaS adalah:

1. Infrastruktur

Salah satu fitur utama dalam PaaS adalah penyediaan infrastruktur jarak jauh. PaaS menghilangkan beban dari pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang biasanya dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi. Penyedia PaaS menangani semua aspek fisik dan virtual dari infrastruktur, termasuk server, jaringan, dan penyimpanan. Ini memungkinkan pengembang untuk fokus pada desain dan pengembangan aplikasi tanpa harus khawatir tentang pengelolaan server atau pemeliharaan hardware. Tools desain aplikasi, pengujian, dan penyebaran disediakan oleh platform untuk membantu pengguna dalam membangun, menguji, dan menyesuaikan aplikasi sesuai dengan kebutuhan bisnis spesifik mereka.

2. Middleware

Middleware adalah komponen penting dalam arsitektur PaaS. Ini berfungsi sebagai lapisan perantara antara perangkat lunak dan infrastruktur yang mendasarinya. Middleware bertindak sebagai jembatan antara sistem operasi dan aplikasi yang dijalankan di atasnya, mengelola komunikasi dan manajemen data antara kedua entitas tersebut. Dengan adanya middleware, pengembang dapat lebih mudah mengintegrasikan berbagai layanan dan aplikasi, serta meningkatkan efisiensi dan kinerja aplikasi mereka.

3. Sistem Operasi

Dalam lingkungan PaaS, aplikasi dijalankan di atas sistem operasi yang disediakan oleh vendor. Sistem operasi ini menyediakan lingkungan di mana aplikasi dapat berfungsi dan mengakses berbagai sumber daya yang diperlukan. PaaS menyederhanakan proses pembangunan aplikasi dengan menyediakan OS yang diperlukan, sehingga pengembang tidak perlu menginstal atau mengkonfigurasi sistem operasi secara manual. Hal ini mempercepat proses pengembangan dan memungkinkan pengembang untuk fokus pada aspek aplikasi yang lebih penting.

4. Database

Database adalah komponen kunci lainnya dalam PaaS. Penyedia PaaS melakukan pemeliharaan database, termasuk pengelolaan, pembaruan, dan backup data. Pelanggan dapat mengakses dan mengelola data mereka secara virtual, tanpa harus khawatir tentang pemeliharaan fisik atau manajemen database. Dengan penyimpanan data yang dikelola oleh penyedia, pengembang dapat memanfaatkan database dengan lebih efisien dan fokus pada pengembangan aplikasi daripada masalah pemeliharaan data.

5. Tools Pemantauan dan Manajemen

PaaS juga menyediakan berbagai tools pemantauan dan manajemen yang penting untuk mengawasi kinerja aplikasi dan infrastruktur. Tools analitik bisnis ini memungkinkan pengguna untuk melacak berbagai biaya dan karakteristik penggunaan, serta memantau efisiensi aplikasi. Dengan data analitik yang diperoleh, pengembang dan manajer dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan pengelolaan sumber daya dan pengembangan aplikasi, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau pengoptimalan.

 

Jenis-Jenis Platform as a Service

Menurut TrustRadius, ada beberapa jenis PaaS yang masing-masing memiliki fungsi dan keunggulan tersendiri. Berikut adalah tiga jenis utama PaaS:

1. PaaS yang Terhubung dengan Produk SaaS

Jenis PaaS ini adalah yang paling banyak digunakan oleh pengembang aplikasi. Platform ini terintegrasi langsung dengan produk Software as a Service (SaaS), memberikan pengembang akses ke berbagai fitur tambahan yang meningkatkan kemampuan dan fungsionalitas aplikasi mereka.

PaaS yang terhubung dengan produk SaaS menawarkan beberapa keunggulan, antara lain:

  • Kemampuan Business Process: Memungkinkan pengembang untuk menambahkan proses bisnis yang kompleks ke dalam aplikasi mereka.
  • Kustomisasi Model Data: Memberikan fleksibilitas dalam menyesuaikan model data sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
  • Ekstensibilitas Platform: Memungkinkan aplikasi untuk diperluas dengan berbagai fitur tambahan.

Dengan menggunakan platform ini, pengembang dapat dengan mudah berintegrasi dengan layanan SaaS yang sudah ada, mengurangi waktu pengembangan dan meningkatkan efisiensi.

2. PaaS yang Terhubung dengan Operation Environment

Jenis ini mengacu pada PaaS yang berintegrasi dengan Infrastructure as a Service (IaaS). Meskipun PaaS ini tidak memiliki kedalaman fungsionalitas seperti PaaS mandiri, ia masih menawarkan solusi yang efektif untuk banyak kasus penggunaan.

Beberapa karakteristik dari PaaS yang terhubung dengan operation environment adalah:

  • Integrasi dengan IaaS: Memanfaatkan infrastruktur virtual untuk menjalankan aplikasi tanpa harus mengelola hardware secara langsung.
  • Fleksibilitas: Meskipun fungsionalitasnya lebih terbatas dibandingkan PaaS mandiri, platform ini tetap dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik.

Namun, pengguna perlu berkomitmen untuk memilih satu penyedia IaaS yang sesuai, dan memastikan bahwa PaaS dapat berfungsi secara optimal dalam lingkungan tersebut.

3. Open-Cloud PaaS

Open-cloud PaaS adalah jenis yang sepenuhnya terpisah dari SaaS dan operation environment, memberikan pengembang kebebasan untuk mengembangkan aplikasi dengan fleksibilitas tinggi. Platform ini memungkinkan pengembang untuk menggunakan lingkungan yang benar-benar terpisah, yang dapat mengarah pada biaya yang lebih tinggi tetapi juga menawarkan kebebasan yang lebih besar dalam pengembangan.

Keunggulan dari Open-cloud PaaS termasuk:

  • Fleksibilitas Tinggi: Memberikan pengembang kontrol penuh atas lingkungan pengembangan mereka.
  • Kustomisasi Mendalam: Memungkinkan penyesuaian yang mendalam sesuai dengan kebutuhan spesifik aplikasi.

Namun, pengguna harus siap untuk menangani biaya yang lebih tinggi dan kebutuhan manajerial yang lebih kompleks.

Jenis-Jenis PaaS Berdasarkan Aksesibilitas

Menurut GeeksforGeeks, PaaS dapat dibagi menjadi enam jenis berdasarkan aksesibilitasnya:

  1. Public PaaS: Digunakan di cloud publik untuk distribusi aplikasi. Menawarkan biaya yang lebih rendah dan skalabilitas yang tinggi.
  2. Private PaaS: Digunakan di cloud pribadi, menjaga keamanan dan konsistensi aplikasi dengan kontrol penuh oleh pengguna.
  3. Hybrid PaaS: Menggabungkan elemen dari Public dan Private PaaS, memungkinkan konsolidasi kedua jenis platform untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
  4. Communication PaaS: Berbasis cloud untuk membangun komunikasi berkelanjutan tanpa memerlukan antarmuka back-end.
  5. Mobile PaaS: Mendukung pengembangan aplikasi mobile dengan kemampuan cloud publik dan pribadi.
  6. Open PaaS: PaaS open-source yang memungkinkan pengembangan aplikasi yang dapat dijalankan di berbagai perangkat.

Dengan memahami berbagai jenis PaaS dan aksesibilitasnya, organisasi dapat memilih solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan pengembangan aplikasi mereka. Setiap jenis menawarkan keunggulan yang berbeda, dan pemilihan yang tepat dapat mempengaruhi efisiensi, fleksibilitas, dan biaya dalam pengembangan aplikasi.

 

Fungsi dan Manfaat Platform as a Service

Cloud Computing

PaaS menawarkan berbagai fungsi dan manfaat tambahan yang membuatnya menjadi pilihan populer bagi banyak perusahaan dan pengembang. Berikut adalah beberapa fungsi utama PaaS dan bagaimana mereka dapat menguntungkan pengguna:

1. Microservice

PaaS menyediakan komponen aplikasi yang telah diprogram sebelumnya, seperti layanan alur kerja, layanan direktori, fitur keamanan, dan pencarian. Dengan adanya komponen ini, pengguna dapat menghindari banyak langkah manual yang biasanya diperlukan untuk menyiapkan stack pengembangan seperti Java on Spring, Ruby on Rails, atau Python on Django. Ini berarti waktu yang diperlukan untuk menulis kode dapat dipangkas secara signifikan, memungkinkan pengembang untuk fokus pada pengembangan fitur-fitur unik dari aplikasi mereka.

2. Self-Service

Salah satu keunggulan PaaS adalah kemampuannya untuk memberikan layanan secara mandiri tanpa memerlukan bantuan langsung dari manusia. Karakteristik ini mempercepat proses dan alur kerja, memungkinkan pengguna untuk melakukan eksperimen dan inovasi dengan lebih mudah. Tim pengembang tidak perlu menambah staf untuk menangani pekerjaan tertentu, yang dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.

3. Business Analytics and Intelligence

PaaS dilengkapi dengan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memperoleh wawasan dari data bisnis. Fitur ini sangat berguna untuk pengambilan keputusan strategis, seperti memperkirakan keuntungan dan merencanakan langkah bisnis di masa depan. Dengan kemampuan analitik dan intelijen bisnis yang kuat, PaaS membantu pengguna untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan berbasis data.

4. Mendukung Remote Working

Karena lingkungan pengembangan diakses melalui internet, tim pengembang aplikasi dapat bekerja sama dari berbagai lokasi secara remote. Ini memungkinkan kolaborasi yang lebih fleksibel dan efektif, tanpa terikat pada lokasi fisik. Pengembang dapat mengerjakan proyek mereka dari rumah atau lokasi lain yang nyaman, meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.

5. Mengelola Application Lifecycle secara Efisien

PaaS menyediakan semua yang diperlukan untuk mendukung siklus hidup aplikasi, mulai dari pembangunan, pengujian, pemasangan, pengelolaan, hingga pembaruan aplikasi. Dengan alat dan fitur yang terintegrasi, pengguna dapat mengelola semua tahap siklus hidup aplikasi dengan lebih efisien, mengurangi waktu dan usaha yang diperlukan untuk proses ini.

6. Tools Canggih Ramah Biaya

PaaS menawarkan akses ke berbagai alat canggih, seperti perangkat analitik bisnis dan perangkat lunak pengembangan, yang jika dibeli secara terpisah dapat sangat mahal. Dengan menggunakan PaaS, individu dan perusahaan dapat memanfaatkan teknologi mutakhir tanpa perlu investasi besar di awal, membuatnya menjadi solusi yang ekonomis dan efektif.

 

Kelebihan dan Kekurangan Platform as a Service

Seperti halnya teknologi lainnya, PaaS memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan PaaS adalah:

  1. Hemat Biaya: Salah satu daya tarik utama PaaS adalah model biayanya yang fleksibel. Pengguna hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan, sehingga menghindari biaya tetap yang tinggi. Dengan sistem pay-as-you-go, perusahaan dapat mengelola anggaran dengan lebih efisien, terutama untuk proyek yang memiliki fluktuasi kebutuhan sumber daya.
  2. Pengembangan Aplikasi yang Lebih Cepat: PaaS memungkinkan pengembang untuk fokus pada coding dan pengujian aplikasi tanpa harus mengurus konfigurasi, penyediaan platform, atau infrastruktur back-end. Dengan infrastruktur dan platform yang telah disiapkan oleh penyedia, proses pengembangan menjadi lebih cepat dan lancar.
  3. Konsolidasi Lingkungan Pengembangan: PaaS menyediakan lingkungan terintegrasi untuk seluruh tahapan pengembangan aplikasi mulai dari pembangunan, pengujian, debugging, hingga penyebaran. Konsolidasi ini mengurangi kompleksitas dan memungkinkan pengembang untuk bekerja dalam satu platform tanpa perlu beralih antara berbagai alat dan lingkungan.
  4. Kemudahan Lisensi: Urusan terkait lisensi dan kepatuhan hukum lainnya diurus oleh penyedia PaaS. Ini berarti pengembang tidak perlu khawatir tentang pembelian lisensi perangkat lunak tambahan atau masalah hukum terkait penggunaan perangkat lunak.
  5. Peningkatan Ketangkasan IT: PaaS menawarkan fleksibilitas dalam hal kapasitas database, yang dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan sumber daya dengan cepat dan efisien, tanpa perlu investasi awal yang besar dalam infrastruktur.
  6. Kualitas Layanan yang Meningkat: Dengan lingkungan database yang terkonsolidasi, PaaS dapat meningkatkan ketersediaan dan keamanan layanan. Penyedia PaaS umumnya menawarkan berbagai fitur keamanan dan pemeliharaan yang dapat membantu memastikan bahwa layanan tetap andal dan aman.

Namun, PaaS juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  1. Terlalu Bergantung pada Provider: Ketergantungan pada penyedia PaaS dapat menjadi masalah jika penyedia tersebut tidak memenuhi standar layanan yang diharapkan. Fungsi dan kualitas aplikasi yang dikembangkan akan sangat bergantung pada performa penyedia, sehingga penting untuk memilih penyedia yang dapat diandalkan.
  2. Risiko Lock-In: Salah satu risiko utama menggunakan PaaS adalah kemungkinan terjebak dalam interface, bahasa pemrograman, atau program yang spesifik untuk penyedia tertentu. Hal ini dapat menyulitkan migrasi aplikasi ke platform lain di masa depan, yang dapat menghambat fleksibilitas dan mobilitas teknologi.
  3. Masalah Kompatibilitas: PaaS mungkin menghadapi masalah kompatibilitas ketika digunakan bersama dengan platform pengembangan atau alat lain. Ini bisa menyebabkan tantangan teknis dalam integrasi dan mengurangi efisiensi pengembangan.
  4. Risiko Keamanan: Dengan menyimpan data aplikasi di cloud, ada risiko bahwa penyedia dapat mengakses informasi yang tersimpan. Meskipun banyak penyedia PaaS menawarkan fitur keamanan canggih, penting untuk memastikan bahwa penyedia yang dipilih memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya untuk melindungi data aplikasi.

 

Contoh Layanan Platform as a Service

Cloud Computing

Berikut beberapa contoh layanan PaaS yang populer:

  1. Kinsta

Kinsta dikenal sebagai penyedia hosting WordPress dengan performa tinggi dan dukungan pelanggan yang unggul. Kini, mereka telah memperkenalkan layanan Application Hosting sebagai solusi PaaS. Dengan Kinsta, pelanggan tidak perlu lagi repot dengan pengaturan infrastruktur, orkestrasi container, atau manajemen server. Kinsta menangani semua tugas ini, memungkinkan pelanggan untuk fokus pada pengembangan dan pertumbuhan aplikasi mereka. Ini memberikan solusi satu atap yang andal untuk kebutuhan hosting.

  1. SAP Cloud

SAP adalah nama besar di industri teknologi, dan SAP Cloud menawarkan Platform-as-a-Service (PaaS) yang dirancang untuk memudahkan pengembang dalam membangun aplikasi. Platform ini menyediakan layanan yang luas dan mendalam serta mendukung integrasi aplikasi Cloud dan lokal. Dengan dukungan ekosistem mitra SAP yang luas, pengguna dapat mengakses lebih dari 1.300 aplikasi yang dibangun di atas platform yang sama, memberikan fleksibilitas dan kapabilitas yang kuat.

  1. Microsoft Azure

Microsoft Azure menawarkan environment PaaS yang komprehensif, mendukung seluruh life cycle pengembangan aplikasi web. Azure mendukung berbagai tools, bahasa, dan framework, serta menyediakan lebih dari seratus layanan terkait. Karena ukurannya yang besar, Azure mencakup ketiga model Cloud yaitu SaaS, PaaS dan IaaS, menjadikannya pilihan yang fleksibel untuk berbagai kebutuhan pengembangan.

  1. Heroku

Heroku, yang kini dimiliki oleh Salesforce, menawarkan solusi PaaS berbasis container yang dikelola. Dengan integrasi data dan ekosistem lengkap, Heroku dikenal sebagai platform yang ramah pengguna dan sangat cocok untuk pengembangan aplikasi oleh pengembang hobi dan produksi. Meskipun lebih sederhana dibandingkan platform besar seperti AWS, Heroku menawarkan pengalaman yang lebih mudah dan dapat diandalkan.

  1. AWS Lambda

Bagian dari Amazon Cloud, AWS Lambda memungkinkan pengguna menjalankan kode tanpa mengelola server atau sumber daya secara langsung. Dengan arsitektur tanpa servernya, Lambda ideal untuk pengembangan berbagai jenis aplikasi dan micro-service. Pengguna memuji Lambda karena kemampuannya menangani arsitektur micro-service dengan efisien dan mudah.

  1. Google App Engine

Google App Engine, bagian dari ekosistem Google Cloud, dirancang sebagai PaaS tanpa server untuk aplikasi yang cepat dan skalabilitas tinggi. Meskipun Google dapat menyediakan server yang sangat kuat, beberapa pengembang melaporkan masalah dengan dukungan bahasa, alat pengembangan dan ketergantungan pada Google sebagai vendor.

  1. Dokku

Dokku, yang mengklaim sebagai “implementasi PaaS terkecil”, adalah platform open source dan gratis yang berbasis teknologi container Docker. Meskipun tidak sekuat pemain besar, Dokku memungkinkan deployment di berbagai infrastruktur dengan risiko vendor lock-in yang rendah, menawarkan fleksibilitas dan biaya yang sangat terjangkau.

  1. Red Hat OpenShift

OpenShift dari Red Hat menawarkan cara mudah untuk develop dan deployment aplikasi dengan dukungan API. Dikenal dengan keamanan yang tinggi, OpenShift dilengkapi dengan berbagai perlindungan untuk mencegah tindakan tidak diinginkan dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih aman.

  1. Oracle Cloud Platform

Oracle Cloud Platform adalah salah satu dari empat lini produk Cloud Oracle, dirancang untuk bekerja terutama dengan aplikasi SaaS Oracle tetapi juga kompatibel dengan aplikasi lainnya. 

  1. Wasabi

Wasabi adalah penyedia PaaS independen yang menawarkan harga kompetitif untuk layanan penyimpanan Cloud. Dengan interface yang sederhana dan mudah digunakan, Wasabi cocok untuk penggunaan pribadi dan bisnis kecil hingga menengah.

Platform as a Service (PaaS) adalah salah satu model layanan komputasi awan yang menawarkan berbagai keuntungan bagi pengembang aplikasi. Dengan PaaS, pengembang dapat menghemat biaya, mempercepat pengembangan aplikasi, dan fokus pada pengembangan tanpa harus memikirkan infrastruktur. Namun, PaaS juga memiliki beberapa kekurangan, seperti ketergantungan pada vendor dan risiko lock-in. Oleh karena itu, penting bagi pengembang untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan PaaS sebelum memutuskan untuk menggunakannya.


Bagikan artikel ini

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait