Multi Factor Authentication: Pengertian, Cara Kerja & Manfaatnya


Security Privacy Data

Security Privacy Data

Dalam konteks keamanan siber, autentikasi merupakan proses krusial yang menjamin bahwa hanya individu yang berwenang yang dapat mengakses sistem atau data tertentu. Salah satu metode yang paling efektif saat ini adalah autentikasi multi-faktor. Multi-Factor Authentication (MFA) adalah metode keamanan yang memanfaatkan lebih dari satu cara untuk memverifikasi identitas pengguna ketika mereka berusaha mengakses akun, aplikasi, atau sistem. MFA sangat efektif dalam meningkatkan keamanan data serta mencegah akses yang tidak sah.

 

Apa itu Multi-Factor Authentication (MFA)?

MFA atau autentikasi multi-faktor adalah metode keamanan yang mengharuskan pengguna untuk menjalani lebih dari satu bentuk identifikasi atau verifikasi saat melakukan login. Sesuai namanya, MFA melibatkan lebih dari satu faktor otentikasi untuk mengidentifikasi dan memverifikasi pengguna sebelum mereka dapat mengakses akun atau sistem.

Pada dasarnya, metode keamanan ini menggabungkan beberapa faktor keamanan yang berbeda. Hal ini bertujuan agar jika satu faktor terkompromi atau berhasil ditembus, akses ke akun atau sistem masih tetap terlindungi oleh faktor-faktor lain yang tersedia.

Apabila seseorang berhasil menebak dan mencuri kata sandi pengguna, mereka masih harus menghadapi langkah-langkah verifikasi tambahan yang sulit untuk diatasi. Oleh karena itu, MFA menciptakan tantangan bagi pelaku serangan siber untuk memperoleh akses yang tidak sah ke perangkat, akun, atau data pengguna.

 

Apa Perbedaan antara MFA dan 2FA?

MFA dan autentikasi dua faktor (2FA) seringkali digunakan secara bergantian, namun terdapat perbedaan mendasar yang perlu diperhatikan.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada jumlah faktor keamanan yang digunakan untuk autentikasi. MFA memerlukan minimal dua faktor keamanan yang berbeda, seperti kata sandi, token, atau metode autentikasi lainnya.

Sementara itu, 2FA merupakan bagian dari MFA yang secara spesifik mengharuskan adanya dua jenis faktor keamanan dalam proses autentikasi. Dalam 2FA, biasanya terdapat dua jenis autentikasi, contohnya kombinasi antara kata sandi dan kode verifikasi satu kali atau OTP yang dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikasi.

Secara keseluruhan, 2FA adalah komponen dari MFA yang lebih sederhana karena melibatkan lebih sedikit faktor keamanan. Baik MFA maupun 2FA adalah metode yang penting dalam peningkatan keamanan akses digital. Keduanya diperlukan untuk melindungi akun dan data pengguna dari akses yang tidak sah.

 

Bagaimana Cara Kerja Multi-Factor Authentication?

ilustrasi mfa

MFA memanfaatkan berbagai faktor keamanan dan teknologi untuk memverifikasi dan memvalidasi identitas pengguna yang berusaha mengakses akun. Berbeda dengan autentikasi satu faktor, MFA mengharuskan pengguna untuk membuktikan identitasnya dengan setidaknya dua atau lebih faktor keamanan yang berbeda.

Secara umum, faktor-faktor keamanan dalam MFA dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu:

  • Knowledge: Faktor ini berkaitan dengan informasi yang diketahui pengguna, seperti kata sandi, PIN, passphrase, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannya hanya diketahui oleh pemilik akun. Pengguna harus memasukkan informasi atau jawaban yang sesuai dalam proses autentikasi. Contoh paling umum dari faktor knowledge adalah penggunaan kata sandi.
  • Possession: Faktor keamanan ini melibatkan objek fisik yang dimiliki pengguna sebagai alat autentikasi. Objek fisik dapat berupa token keamanan, kartu pintar (smart card), atau perangkat seluler yang menghasilkan kode verifikasi satu kali. Pengguna harus memiliki akses fisik ke objek tersebut untuk menyelesaikan proses autentikasi. Misalnya, pengguna diminta untuk memasukkan kode yang dikirimkan ke perangkat seluler yang hanya dimiliki oleh pengguna tersebut.
  • Inherence: Faktor ini melibatkan karakteristik fisik atau biometrik pengguna yang sulit untuk ditiru atau direplikasi, seperti sidik jari, pemindaian retina, pengenalan wajah, atau pengenalan suara. Teknologi biometrik tersebut digunakan untuk memverifikasi identitas pengguna berdasarkan ciri fisik mereka. Pengguna akan diminta untuk melakukan autentikasi menggunakan fitur biometrik tersebut.

 

Pentingnya Menggunakan MFA (Multi-Factor Authentication)

Tanpa penerapan MFA, akun dan sistem Anda lebih rentan terhadap serangan sebagai berikut:

  1. Serangan Phishing : Phishing adalah metode di mana penyerang menyamar sebagai entitas terpercaya untuk mendapatkan informasi sensitif, termasuk nama pengguna, kata sandi, dan nomor kartu kredit. Dalam situasi di mana hanya kata sandi yang digunakan, korban yang tertipu dapat memberikan akses langsung kepada penyerang. Dengan menggunakan MFA, meskipun kata sandi berhasil dicuri, penyerang masih memerlukan faktor tambahan untuk mengakses akun.
  2. Credential Stuffing : Penyerang memanfaatkan kombinasi nama pengguna dan kata sandi yang diperoleh dari pelanggaran data untuk mencoba masuk ke berbagai akun. Dengan banyaknya individu yang menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform, penyerang dapat dengan mudah mengakses beberapa layanan. MFA membantu mencegah akses tidak sah karena penyerang tidak memiliki faktor tambahan yang diperlukan.
  3. Brute Force Attacks : Serangan brute force melibatkan pencobaan berbagai kombinasi kata sandi hingga menemukan yang tepat. Jika kata sandi tidak cukup kuat, serangan tersebut dapat berhasil, memberikan penyerang akses penuh ke akun. MFA menambah lapisan perlindungan ekstra, sehingga meskipun kata sandi berhasil ditebak, akses tetap tidak dapat diperoleh tanpa faktor kedua.
  4. Serangan Password Spraying : Dalam serangan ini, penyerang mencoba sejumlah kata sandi umum (seperti "password" atau "123456") terhadap banyak akun. Jika salah satu kata sandi berhasil, penyerang dapat mengakses akun tanpa hambatan. MFA melindungi terhadap serangan ini dengan memerlukan faktor tambahan selain kata sandi.
  5. Social Engineering : Penyerang menggunakan manipulasi psikologis untuk mendapatkan informasi sensitif dari individu. Jika teknik ini berhasil, penyerang dapat memperoleh kata sandi dan langsung mengakses akun. MFA menciptakan hambatan tambahan yang biasanya tidak dapat diperoleh melalui manipulasi sosial.
  6. Keylogger Attacks : Keylogger adalah perangkat lunak berbahaya yang merekam setiap penekanan tombol pengguna, termasuk kata sandi. Kata sandi yang dicuri melalui keylogger dapat dimanfaatkan untuk akses langsung. Dengan adanya MFA, akses masih dapat ditolak, karena pengguna harus memberikan faktor tambahan yang tidak dapat direkam oleh keylogger.

 

Jenis-Jenis Multi-Factor Authentication

Teknologi MFA memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan keamanan dan preferensi perusahaan atau layanan yang digunakan. Perusahaan juga dapat mengombinasikan beberapa teknologi MFA untuk meningkatkan keamanan akses mereka. Berikut adalah beberapa jenis MFA:

  1. Autentikasi Software: Proses autentikasi melalui software merupakan salah satu jenis MFA yang digunakan untuk memvalidasi identitas pengguna. Pengguna umumnya diminta untuk memasukkan kombinasi kata sandi atau kode verifikasi yang dihasilkan oleh software autentikasi keamanan. Aplikasi autentikasi ini dapat dipasang pada ponsel atau komputer pengguna.
  2. Autentikasi Seluler: Salah satu pilihan populer dalam jenis MFA ini adalah autentikasi seluler. Dalam proses ini, pengguna akan menerima kode verifikasi melalui pesan teks, soft token, atau aplikasi seluler setelah memasukkan kata sandi.
  3. Autentikasi Hardware: Jenis MFA ini menggunakan perangkat fisik sebagai faktor autentikasi tambahan. Perangkat tersebut dapat berupa token atau kunci keamanan lainnya, di mana pengguna harus memasukkan kode verifikasi yang dihasilkan oleh perangkat ke dalam sistem autentikasi.
  4. Push Notification: Push notification sekarang menjadi metode autentikasi yang umum dipakai. Metode ini memungkinkan pengguna menerima notifikasi pada perangkat seluler mereka saat ada upaya untuk masuk ke akun. Pengguna dapat menyetujui atau menolak akses melalui notifikasi tersebut tanpa perlu memasukkan kode verifikasi secara manual, sehingga proses autentikasi menjadi lebih cepat dan efisien.

 

Manfaat Multi-Factor Authentication untuk Bisnis

cyber security

Metode keamanan Multi-Factor Authentication (MFA) merupakan solusi yang efektif untuk melawan serangan siber yang semakin canggih. Oleh karena itu, MFA memberikan beberapa manfaat utama bagi bisnis, antara lain:

  • Meningkatkan Keamanan Akses : Manfaat utama dari MFA adalah meningkatkan keamanan sistem terhadap akses yang tidak sah atau serangan siber. Proses autentikasi yang diterapkan dalam MFA melibatkan lebih dari satu faktor, sehingga menawarkan perlindungan yang lebih kuat dibandingkan dengan metode autentikasi tunggal.
  • Meningkatkan Kepatuhan Regulasi: Selain memperkuat keamanan, MFA juga dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Perusahaan wajib mematuhi berbagai regulasi yang berkaitan dengan perlindungan data dan privasi pelanggan.
  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna: Perusahaan yang berhasil mengimplementasikan MFA untuk menjaga keamanan akses akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik saat menggunakan sistem atau layanan. Meskipun MFA menambah langkah verifikasi, implementasi yang baik tidak akan mengganggu pengalaman pengguna.

 

Tantangan dalam Penerapan MFA

Meskipun MFA menawarkan banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan dalam penerapannya:

  1. Kompleksitas Penggunaan: Penambahan lapisan autentikasi yang ekstra dapat membuat proses login menjadi lebih rumit dan memakan waktu.
  2. Ketergantungan pada Perangkat: Pengguna yang kehilangan perangkat autentikasi, seperti ponsel atau token, mungkin akan kesulitan untuk mengakses akun mereka.
  3. Biaya Implementasi: Penerapan MFA dapat memerlukan investasi awal dalam perangkat keras dan perangkat lunak serta biaya operasional untuk mendukung pengguna.
  4. Kerentanan terhadap Serangan Sosial: Penyerang dapat mencoba untuk memperoleh faktor autentikasi melalui metode penipuan, seperti phishing atau rekayasa sosial.

 

Tips Penerapan MFA

Untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan tantangan, berikut beberapa tips dalam mengimplementasikan MFA:

  1. Simpan Kode Pemulihan: Simpan kode pemulihan di tempat yang aman agar dapat mengakses akun jika kehilangan perangkat autentikasi.
  2. Update Perangkat Keamanan: Pastikan perangkat keamanan (seperti aplikasi autentikasi) selalu diperbarui.
  3. Gunakan Biometrik: Jika tersedia, gunakan metode biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah untuk keamanan tambahan.
  4. Monitor Aktivitas Akun: Lakukan pemeriksaan aktivitas akun secara berkala untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.

Selain itu, penting untuk melakukan persiapan saat melakukan setup pada MFA, di antaranya:

  1. Pilih Metode MFA: Tentukan jenis faktor autentikasi yang akan digunakan (SMS, aplikasi autentikasi, perangkat keras, biometrik).
  2. Backup Metode: Siapkan metode cadangan jika metode utama tidak tersedia.
  3. Update Informasi Kontak: Pastikan nomor ponsel dan alamat email Anda terkini.

 

Kesimpulan

Multi-Factor Authentication (MFA) dalam meningkatkan keamanan akses digital. MFA adalah metode autentikasi yang memerlukan lebih dari satu faktor untuk memverifikasi identitas pengguna, seperti kata sandi, kode verifikasi, atau biometrik. MFA menggabungkan beberapa faktor keamanan untuk memastikan bahwa meskipun salah satu faktor terkompromi, akses ke akun atau sistem tetap terlindungi. Ini membantu mencegah serangan siber seperti phishing, brute force, dan credential stuffing.

MFA terdiri dari tiga jenis faktor: sesuatu yang pengguna ketahui (password atau PIN), sesuatu yang dimiliki (token atau perangkat fisik), dan sesuatu yang melekat pada diri pengguna (biometrik). Teknologi MFA juga tersedia dalam beberapa bentuk, termasuk autentikasi melalui perangkat lunak, ponsel, perangkat keras, dan notifikasi push.

Meski menawarkan keamanan yang lebih baik, MFA juga menghadapi tantangan, seperti kompleksitas penggunaan dan ketergantungan pada perangkat autentikasi. Namun, manfaatnya dalam melindungi akun dan data bisnis dari akses tidak sah jauh lebih besar. Untuk implementasi yang sukses, penting untuk menggunakan metode autentikasi yang tepat, memastikan perangkat keamanan selalu diperbarui, dan memonitor aktivitas akun secara berkala.

MFA juga membantu perusahaan mematuhi regulasi keamanan dan meningkatkan pengalaman pengguna dengan memberikan perlindungan tambahan tanpa mengganggu akses akun.


Bagikan artikel ini

Video Terkait