Pemanfaatan Satelit untuk Jangkauan IoT Global


Ilustrasi Satelit

Ilustrasi Satelit

Dalam beberapa dekade terakhir, satelit telah memainkan peran yang tidak tergantikan dalam berbagai bidang seperti navigasi, prakiraan cuaca, pengawasan, dan penyiaran TV. Namun, salah satu aplikasi terbaru dan paling signifikan yang sedang mendapatkan momentum adalah penerapan satelit untuk mendukung konektivitas Internet of Things (IoT). Meskipun penggunaannya masih relatif rendah dibandingkan teknologi terestrial, perkembangan terkini menunjukkan bahwa satelit akan menjadi komponen kunci dalam ekosistem IoT global, terutama di wilayah-wilayah terpencil di mana jaringan terestrial tidak bisa diandalkan.

Seiring perkembangan teknologi, IoT juga telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita, mulai dari perangkat rumah tangga pintar hingga industri yang menerapkan otomatisasi dan pengumpulan data real-time. Namun, kendala utama dari teknologi IoT adalah cakupan jaringan. Saat ini, kurang dari 20% dari permukaan bumi tercakup oleh jaringan terestrial seperti 4G atau 5G. Hal ini menyebabkan celah besar dalam konektivitas, terutama di daerah terpencil, laut, dan kawasan yang sulit diakses oleh infrastruktur jaringan tradisional.

Pada tahun 2022, jumlah koneksi satelit-IoT diperkirakan mencapai 5,23 juta, angka ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah perangkat IoT global yang diperkirakan mencapai miliaran. Namun, angka ini mulai berubah seiring dengan peningkatan permintaan untuk solusi IoT di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan tradisional. Satelit, yang dahulu dianggap sebagai alternatif mahal, kini semakin terjangkau berkat perkembangan teknologi dan munculnya operator satelit baru dengan solusi yang lebih hemat biaya. Berikut adalah tiga perkembangan yang memfasilitasi perubahan ini yang bersumber pada laporan terbaru dari Beecham Research.

  1. Peningkatan Kompatibilitas dengan Teknologi Berdaya Rendah

Salah satu kemajuan terbesar dalam integrasi satelit dan IoT adalah kompatibilitas dengan teknologi berbasis standar seperti Narrowband IoT (NB-IoT) dan Long Range Wide Area Network (LoRaWAN). Teknologi-teknologi ini memungkinkan konektivitas berbiaya rendah dan berdaya rendah, yang sangat penting untuk perangkat IoT yang ditempatkan di lokasi terpencil.

Perangkat IoT yang menggunakan teknologi ini dapat beroperasi dengan daya yang sangat rendah, memungkinkan pengoperasian jangka panjang tanpa perlu sering mengganti baterai atau menyediakan sumber daya yang konsisten. Hal ini sangat penting dalam lingkungan di mana pemeliharaan rutin sulit dilakukan, seperti di tengah lautan atau daerah hutan yang terpencil.

Dengan adopsi teknologi ini, satelit kini dapat menyediakan solusi yang lebih hemat biaya untuk menghubungkan perangkat IoT di daerah-daerah terpencil. Perkembangan ini memungkinkan bisnis dan pemerintah untuk memanfaatkan data dari daerah yang sebelumnya sulit diakses, baik untuk keperluan pertanian, pengelolaan sumber daya alam, hingga pengawasan lingkungan.

  1. Operator Satelit Kecil Membawa Perubahan

Di masa lalu, pasar satelit didominasi oleh beberapa pemain besar yang menguasai mayoritas infrastruktur dan layanan satelit. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya permintaan untuk konektivitas jarak jauh, operator satelit kecil mulai bermunculan dengan solusi inovatif.

Operator-operator ini, yang sering kali berfokus pada nano satelit yang mengorbit rendah Low Earth Orbit (LEO), menawarkan solusi yang lebih murah untuk produksi dan peluncuran. Nanosatelit ini dapat menyediakan layanan yang serupa dengan satelit tradisional, tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Hal ini memungkinkan pemain-pemain kecil untuk menawarkan layanan satelit dengan biaya langganan yang lebih terjangkau, sehingga memperluas aksesibilitas teknologi ini.

Salah satu contoh perkembangan penting ini adalah semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan layanan IoT berbasis satelit melalui model berlangganan. Dengan biaya yang semakin rendah dan fleksibilitas yang lebih besar, pelanggan dapat memilih untuk menggunakan layanan ini hanya ketika diperlukan, misalnya saat perangkat mereka berada di luar cakupan jaringan terestrial.

  1. Jaringan Hibrida: Solusi Masa Depan untuk Konektivitas IoT Global

Meskipun satelit menawarkan solusi yang sangat diperlukan untuk wilayah-wilayah terpencil, tantangan tetap ada dalam hal efisiensi biaya. Penggunaan koneksi satelit secara eksklusif masih lebih mahal daripada koneksi terestrial, terutama untuk perangkat yang berpindah-pindah melintasi wilayah yang berbeda.

Untuk mengatasi tantangan ini, konsep jaringan hibrida mulai muncul sebagai solusi yang efisien. Dengan menggunakan SIM multi profil yang dapat beralih antara jaringan terestrial dan satelit secara otomatis, perangkat IoT dapat selalu terhubung, tanpa perlu biaya yang mahal jika hanya menggunakan satelit sepanjang waktu. Solusi ini memastikan bahwa perangkat terhubung ke jaringan terestrial di mana pun tersedia, dan hanya beralih ke satelit ketika tidak ada pilihan jaringan lainnya.

Selain itu, dengan adanya teknologi LoRaWAN berbasis antar-satelit, penyedia layanan kini dapat menyediakan jangkauan global untuk perangkat IoT berdaya rendah. Jaringan ini memungkinkan perangkat IoT di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi, tanpa harus bergantung sepenuhnya pada jaringan terestrial. Ini adalah langkah penting dalam menyediakan solusi IoT yang benar-benar global.

 

Inovasi Teknologi yang Mendorong Perkembangan IoT Berbasis Satelit

ilustrasi satelit

Selain peningkatan kompatibilitas dengan teknologi berdaya rendah dan munculnya operator satelit kecil, ada beberapa inovasi teknologi lainnya yang turut mempercepat adopsi IoT berbasis satelit. Inovasi-inovasi ini termasuk peningkatan efisiensi daya, peningkatan kapasitas penyimpanan data, dan kemajuan dalam miniaturisasi perangkat keras satelit, yang semuanya berkontribusi pada pengurangan biaya dan peningkatan keandalan solusi berbasis satelit.

  • Peningkatan Efisiensi Daya

Perangkat IoT yang beroperasi di lingkungan terpencil sering kali memiliki keterbatasan daya. Oleh karena itu, salah satu tantangan utama dalam penerapan IoT berbasis satelit adalah kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan daya. Saat ini, berbagai penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan modul satelit yang dapat berfungsi dengan konsumsi daya yang sangat rendah, memungkinkan perangkat IoT beroperasi selama bertahun-tahun tanpa perlu pengisian daya atau penggantian baterai.

Solusi berbasis energi terbarukan, seperti panel surya miniatur, juga mulai diintegrasikan ke dalam perangkat IoT di daerah terpencil. Panel surya ini memungkinkan perangkat IoT untuk memanfaatkan energi alami untuk mengisi daya secara mandiri. Ketika digabungkan dengan teknologi satelit yang hemat daya, perangkat-perangkat ini dapat bekerja secara otonom dalam jangka waktu yang lebih lama.

  • Miniaturisasi Perangkat Keras Satelit

Selain peningkatan dalam efisiensi daya, perkembangan dalam miniaturisasi perangkat keras satelit juga menjadi faktor penting dalam menurunkan biaya operasional. Dengan ukuran satelit yang semakin kecil dan komponen yang lebih ringan, biaya produksi dan peluncuran satelit telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Satelit nanoscale atau nanosatelit, yang memiliki berat kurang dari 10 kg, menjadi pilihan populer di kalangan operator baru. Ukuran yang kecil memungkinkan lebih banyak satelit diluncurkan dalam satu kali misi, yang secara signifikan mengurangi biaya peluncuran per satelit. Meskipun ukurannya kecil, nanosatelit ini mampu menjalankan berbagai fungsi yang diperlukan untuk mendukung konektivitas IoT, seperti pengumpulan data, pemrosesan, dan transmisi data dalam jumlah besar.

  • Kemajuan dalam Kapasitas Penyimpanan dan Pemrosesan Data

Kemajuan lain yang signifikan adalah peningkatan kapasitas penyimpanan dan pemrosesan data di satelit. Satelit modern dilengkapi dengan teknologi pemrosesan data canggih yang memungkinkan perangkat-perangkat IoT untuk mengirim dan menerima informasi dengan lebih cepat dan efisien. Satelit juga dapat menyimpan data dalam jumlah besar sebelum data tersebut ditransmisikan ke jaringan terestrial atau pusat data.

Teknologi seperti kompresi data juga membantu mengurangi jumlah bandwidth yang diperlukan untuk transmisi data, yang pada gilirannya menurunkan biaya penggunaan satelit untuk IoT. Ini sangat penting untuk aplikasi di mana data harus dikirimkan dalam jumlah besar, seperti pemantauan lingkungan atau pengelolaan infrastruktur di daerah terpencil.

 

Potensi Pertumbuhan Pasar Satelit-IoT

internet of things

Dengan banyaknya peningkatan yang telah disebutkan diatas, pertumbuhan adopsi IoT berbasis satelit diproyeksikan akan membawa dampak besar pada industri satelit secara keseluruhan. Menurut berbagai penelitian pasar, industri satelit-IoT diperkirakan akan tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan meningkatnya permintaan akan solusi konektivitas di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Laporan dari Beecham Research memprediksi bahwa jumlah koneksi satelit-IoT akan meningkat dengan cepat, terutama di sektor-sektor yang memerlukan pemantauan dan pengelolaan jarak jauh. Pasar-pasar yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan antara lain:

  • Smart Agriculture

Di sektor pertanian, teknologi satelit-IoT memungkinkan pemantauan kondisi lahan, irigasi, dan kesehatan tanaman secara real-time. Dengan memanfaatkan data yang dikumpulkan oleh perangkat IoT, petani dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan efisien, seperti kapan harus menyiram tanaman atau memanen hasil pertanian. Satelit berperan penting dalam menghubungkan perangkat IoT di daerah-daerah pertanian terpencil yang sering kali tidak terjangkau oleh jaringan terestrial.

  • Pengelolaan Perikanan dan Maritim

Di sektor perikanan dan maritim, konektivitas IoT berbasis satelit memungkinkan pelacakan kapal dan peralatan yang beroperasi jauh di tengah laut. Teknologi ini membantu pemilik kapal memantau posisi, kecepatan, dan kondisi kapal mereka secara real-time, sehingga meningkatkan efisiensi operasi dan keselamatan. Selain itu, satelit memungkinkan pengumpulan data lingkungan laut, seperti suhu air dan kondisi cuaca, yang sangat penting untuk operasi perikanan.

  • Transportasi dan Logistik Global

Di sektor transportasi dan logistik, satelit-IoT memainkan peran penting dalam pelacakan barang di seluruh dunia. Dengan teknologi ini, perusahaan logistik dapat memantau pergerakan barang secara real-time, bahkan ketika mereka melintasi daerah-daerah terpencil atau lautan. Data ini membantu memastikan barang-barang sampai tepat waktu dan dalam kondisi yang baik. Solusi ini juga memungkinkan pengelolaan armada yang lebih efisien dengan memantau kondisi kendaraan dan infrastruktur logistik lainnya.

  • Pengelolaan Infrastruktur Kritis

Di berbagai industri, pengelolaan infrastruktur kritis seperti jaringan energi, air, dan transportasi membutuhkan pemantauan yang terus menerus. Di lokasi-lokasi terpencil, di mana pemantauan manual sulit atau tidak praktis, perangkat IoT yang terhubung melalui satelit memungkinkan pengelolaan infrastruktur ini secara otomatis dan real-time. Misalnya, di ladang minyak yang berada jauh dari pusat populasi, sensor IoT yang terhubung ke satelit dapat melacak status pompa minyak, pipa, dan peralatan lainnya untuk mendeteksi masalah secara dini dan mencegah kegagalan sistem.

 

Tantangan dan Masa Depan IoT Berbasis Satelit

Meskipun adopsi IoT berbasis satelit menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah biaya. Meskipun teknologi ini menjadi lebih murah, biaya untuk menggunakan konektivitas satelit masih lebih tinggi dibandingkan dengan konektivitas terestrial. Oleh karena itu, penggunaan satelit sering kali terbatas pada aplikasi-aplikasi khusus yang memerlukan konektivitas di daerah-daerah terpencil atau di lingkungan yang tidak terjangkau oleh jaringan terestrial.

Tantangan lain adalah latensi dan kecepatan transfer data. Meskipun satelit menawarkan jangkauan yang luas, transfer data melalui satelit cenderung lebih lambat dibandingkan dengan jaringan terestrial. Ini bisa menjadi masalah untuk aplikasi yang membutuhkan respons waktu nyata, seperti dalam otomasi industri atau sistem keselamatan kritis. Namun, kemajuan teknologi terus dilakukan untuk mengurangi latensi dan meningkatkan kecepatan transfer data.

Meskipun tantangan ini ada, masa depan IoT berbasis satelit sangat cerah. Dengan terus berkembangnya teknologi, biaya yang semakin terjangkau, dan peningkatan keandalan, satelit diperkirakan akan menjadi solusi utama untuk menghubungkan perangkat IoT di seluruh dunia. Tidak hanya di daerah-daerah terpencil, tetapi juga di area urban di mana integrasi satelit dengan jaringan 5G dan jaringan hibrida lainnya memungkinkan konektivitas yang lebih mulus dan andal.

Dengan demikian perkembangan teknologi satelit dan IoT membuka peluang yang sangat besar untuk memecahkan tantangan konektivitas global. Dengan meningkatnya kompatibilitas teknologi berdaya rendah, munculnya operator satelit kecil, dan solusi jaringan hibrida, satelit telah menjadi komponen yang semakin penting dalam solusi IoT global. Sektor-sektor seperti pertanian, logistik, dan pengelolaan infrastruktur diprediksi akan sangat diuntungkan dari perkembangan ini.

Meskipun tantangan tetap ada, perkembangan teknologi di bidang satelit terus menawarkan solusi yang lebih efisien dan hemat biaya. Di masa depan, IoT berbasis satelit akan memainkan peran yang semakin besar dalam menjembatani kesenjangan konektivitas, tidak hanya di daerah terpencil tetapi juga di seluruh dunia. Dengan terus berkembangnya teknologi ini, kita dapat menantikan dunia yang semakin terhubung, dimana data dapat diakses dan dimanfaatkan dimanapun dan kapanpun.


Bagikan artikel ini

Video Terkait