Teknologi Baru Bigtable, Simpan Data Lama Tanpa Boros Biaya


Ilustrasi Big Data

Ilustrasi Big Data

Google Cloud resmi memperkenalkan fitur tiered storage terbaru di Bigtable yang dirancang untuk membantu perusahaan menyimpan data berukuran sangat besar dengan biaya lebih efisien. Fitur ini kini tersedia dalam tahap pratinjau dan menawarkan pendekatan baru dalam pengelolaan data, terutama bagi bisnis yang memproses dan menyimpan data time-series dengan volume tinggi, seperti industri manufaktur, otomotif, hingga pengembang sistem Internet of Things (IoT).

Dengan fitur ini, Bigtable secara otomatis akan memindahkan data lama yang jarang digunakan ke tier penyimpanan yang lebih murah, tanpa mengubah cara pengguna mengakses atau mengolah data tersebut. Perusahaan tidak perlu lagi menghapus data historis untuk penghematan, karena semuanya bisa tetap disimpan dan diakses melalui satu antarmuka.

Peluncuran fitur ini menjadi langkah penting bagi Google Cloud dalam menjawab tantangan meningkatnya kebutuhan penyimpanan data skala besar di era digital.

 
Mengapa Tiered Storage Dibutuhkan?

Pertumbuhan data digital terutama dari sistem sensor, kendaraan, dan mesin industri meningkat pesat. Mulai dari baterai kendaraan listrik (EV), catatan mesin pabrik, telemetri kendaraan dari software-defined vehicles (SDV), hingga in-vehicle entertainment system (IVI), semuanya menghasilkan aliran data kontinu dalam jumlah besar.

Data-data ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat digunakan untuk:

  • personalisasi pengalaman pengguna,
  • penjadwalan perawatan mesin,
  • optimasi rantai logistik,
  • hingga predictive maintenance.

Namun, menyimpan data dalam jumlah raksasa tidaklah murah. Kebanyakan perusahaan hanya memerlukan sebagian kecil data dalam mode akses cepat (hot data), sedangkan data historis hanya sesekali diakses.

Di sinilah Bigtable tiered storage memainkan peran strategis.

 
Apa Itu Tiered Storage Bigtable?

Tiered storage adalah fitur baru yang memungkinkan Bigtable menyimpan data di dua tier berbeda dalam satu tabel yang sama:

  • Hot Storage (SSD): tempat penyimpanan berperforma tinggi untuk data yang sering diakses.
  • Infrequent Access Storage: penyimpanan berbiaya rendah untuk data historis atau yang jarang digunakan.

Perpindahan data dilakukan secara otomatis berdasarkan kebijakan usia yang ditentukan oleh pengguna. Data lama tidak dihapus, tetapi dipindahkan ke tier yang lebih murah sehingga tetap dapat digunakan ketika dibutuhkan.

Yang menarik, meski data dipisahkan oleh tier, pengguna tetap berinteraksi melalui antarmuka dan API Bigtable yang sama. Artinya, tidak ada perubahan pada arsitektur aplikasi atau beban migrasi data manual.

 
Cara Kerja Arsitektur Tiered Storage

Sebagai basis data NoSQL berperforma tinggi milik Google Cloud, Bigtable dirancang untuk menangani data terstruktur hingga tidak terstruktur, dengan kemampuan menyimpan dan mengolah data dalam skala petabyte.

Dengan tiered storage, arsitektur Bigtable kini memungkinkan:

  • penyimpanan volume data jauh lebih besar per node,
  • otomatisasi pemindahan data berdasarkan usia,
  • integrasi dengan autoscaling untuk menyesuaikan kapasitas secara elastis.

Data yang masuk akan disimpan di SSD (hot tier). Ketika usia data melampaui batas tertentu, misalnya 30 hari, Bigtable akan memindahkannya secara otomatis ke tier infrequent access.

Seluruh proses berlangsung tanpa downtime dan tanpa intervensi manual.

 
Lima Manfaat Utama Tiered Storage Bigtable

  1. Manajemen Data Terpadu
    Semua data, baik yang sering diakses maupun historis, disimpan dalam satu instance dan satu tabel Bigtable. Perusahaan tidak lagi perlu memindahkan data lama ke sistem arsip terpisah, sehingga beban operasional berkurang drastis.

  2. Otomatisasi Tiering Berbasis Usia
    Pengguna cukup menetapkan kebijakan, seperti “pindahkan data yang berusia lebih dari 30 hari”. Bigtable akan menangani seluruh proses pemindahan. Hal ini sangat membantu perusahaan yang diwajibkan menyimpan data bertahun-tahun untuk kepatuhan regulasi.

  3. Penghematan Biaya Hingga 85%
    Tier penyimpanan infrequent access diklaim dapat mengurangi biaya penyimpanan hingga 85% lebih murah dibandingkan SSD. Ini menjadi solusi ekonomis bagi perusahaan yang memiliki data historis raksasa tetapi jarang diakses.

  4. Kapasitas Penyimpanan yang Jauh Lebih Besar
    Node Bigtable yang mengaktifkan tiered storage kini memiliki kapasitas penyimpanan hingga 540% lebih besar dibanding node berbasis SSD saja. Artinya, Bigtable bisa menyimpan lebih banyak data tanpa menambah jumlah node secara signifikan.

  5. Akses Lancar untuk Analitik
    Meski data berada di storage tier yang berbeda, Bigtable tetap memungkinkan analisis data menggunakan Bigtable SQL. Organisasi juga dapat membuat logical views untuk memberikan akses ke data historis tanpa mengekspos keseluruhan tabel.

 
Contoh Kasus: Penggunaan di Industri Manufaktur

Industri manufaktur adalah salah satu sektor yang paling diuntungkan dari fitur ini. Sebuah pabrik modern dapat mengumpulkan data sensor setiap detik dari ratusan hingga ribuan mesin. Data ini penting untuk menganalisis performa mesin dan mendeteksi potensi gangguan.

Tantangan
Seluruh data sensor disimpan di SSD agar dapat diakses cepat. Namun, biaya penyimpanan menjadi sangat besar seiring waktu. Sebagian data lama tidak lagi diperlukan untuk proses real-time, tetapi masih wajib disimpan untuk analisis historis.

Solusi Menggunakan Tiered Storage
Dengan Bigtable tiered storage, pabrik dapat membuat kebijakan seperti:

  • 0–30 hari: Data berada di SSD untuk kebutuhan operasional.
  • >30 hari hingga 1 tahun: Data dipindahkan otomatis ke tier infrequent access.
  • >1 tahun: Data dihapus mengikuti kebijakan garbage collection (dapat disesuaikan hingga beberapa tahun sesuai regulasi).

Hasilnya:

  • Biaya penyimpanan menurun signifikan
  • Analisis historis tetap bisa dilakukan
  • Tidak perlu migrasi data manual

Semua proses berjalan otomatis berdasarkan kebijakan yang didefinisikan.

 
Contoh Implementasi Kebijakan Tiering

Untuk mengaktifkan tiered storage, Google Cloud menyediakan perintah sederhana melalui gcloud:

gcloud beta bigtable instances tables update MyExistingSensorDataTable \
 --instance=MyManufacturingInstance \
--tiered-storage-infrequent-access-older-than=30d

Dengan satu perintah tersebut, Bigtable akan mulai menempatkan data yang berusia lebih dari 30 hari ke tier infrequent access.

Perusahaan kemudian dapat:

  • memantau performa,
  • menyesuaikan batas usia sesuai kebutuhan,
  • serta membuat logical view untuk analisis data historis melalui Bigtable SQL.
     

Estimasi Potensi Penghematan Biaya

Jika diaplikasikan pada database NoSQL berukuran 500 TB, tiered storage dapat menghemat biaya penyimpanan dalam skala besar. Sebagian besar data historis dapat dipindahkan ke tier infrequent access, sehingga hanya data terbaru yang membutuhkan performa tinggi disimpan di SSD.

Ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menyimpan data lebih lama tanpa khawatir biaya yang membengkak.

 
Praktik Terbaik untuk Memaksimalkan Tiered Storage

Google Cloud memberikan beberapa rekomendasi agar hasil implementasi lebih optimal:

  1. Gunakan Timestamp pada Setiap Entri Data
    Pastikan setiap baris atau entri data memiliki timestamp yang jelas. Informasi waktu ini memudahkan Bigtable dalam mengelompokkan data berdasarkan usia, sehingga proses pemindahan otomatis ke lapisan penyimpanan yang lebih ekonomis dapat berjalan akurat tanpa memengaruhi performa.

     

  2. Terapkan Filter Timestamp saat Query
    Ketika menjalankan query, gunakan filter berdasarkan rentang waktu tertentu. Teknik ini membantu Anda langsung mengakses data yang relevan, terutama ketika bekerja dengan dataset besar. Selain mempercepat waktu respons, strategi ini juga mengurangi beban pemrosesan yang tidak perlu.

     

  3. Lakukan Pemantauan Performa Secara Rutin
    Meskipun Bigtable menyediakan otomasi dalam pemindahan data, monitoring tetap menjadi bagian penting. Pantau pola akses, latensi, dan penggunaan storage untuk mengidentifikasi potensi bottleneck sejak dini. Dengan evaluasi berkala, Anda dapat memastikan sistem tetap berjalan efisien dan stabil.

     

  4. Manfaatkan Fitur Autoscaling
    Tiered storage akan bekerja semakin optimal bila dipadukan dengan autoscaling. Bigtable dapat menambah atau mengurangi sumber daya secara otomatis sesuai kebutuhan real-time, sehingga performa tetap terjaga saat terjadi lonjakan traffic atau ketika terjadi penurunan beban kerja.

 
Bisnis Apa Saja yang Diuntungkan?

Fitur tiered storage di Bigtable memberikan manfaat besar bagi berbagai sektor yang mengandalkan data dalam jumlah besar. Berikut beberapa industri yang paling diuntungkan:

  1. Manufaktur
    Pabrik modern menghasilkan data sensor mesin setiap detik, mulai dari suhu, getaran, hingga status produksi. Data ini penting untuk memantau kualitas produk dan merencanakan perawatan mesin. Dengan tiered storage, data lama tetap bisa disimpan untuk analisis tanpa membebani biaya.

  2. Otomotif
    Industri otomotif terutama kendaraan listrik dan software-defined vehicles (SDV), menghasilkan telemetri kendaraan, status baterai, hingga data dari sistem hiburan (IVI). Bigtable memungkinkan produsen menyimpan data tersebut dalam jangka panjang dengan biaya lebih efisien.

  3. Internet of Things (IoT)
    Perangkat IoT seperti rumah pintar, sensor kota cerdas, kamera pengawasan, atau pemantauan lingkungan menghasilkan data terus-menerus. Tiered storage membantu mengelola data real-time dan historis dalam satu sistem tanpa perlu memindahkan data ke platform lain.

  4. Logistik & Supply Chain
    Perusahaan logistik memantau pergerakan armada, kondisi barang, serta rute pengiriman. Data ini penting untuk efisiensi operasional dan optimalisasi distribusi. Dengan tiered storage, data lama dapat disimpan untuk analisis tren tanpa membebani biaya penyimpanan.

  5. Energi
    Sektor energi digital seperti pembacaan meteran listrik, output panel surya, dan data jaringan energi cerdas (smart grid) membutuhkan penyimpanan besar untuk memantau konsumsi dan performa. Bigtable mampu menyimpan data tersebut dalam jumlah masif secara efisien.

Secara keseluruhan, industri-industri ini menghasilkan data time-series dalam volume besar setiap hari. Tiered storage membantu mereka menyimpan data lebih lama, tetap dapat diakses dengan cepat, dan yang terpenting—mengurangi biaya penyimpanan secara signifikan.

 
Kesimpulan: Cara Efisien Menyimpan Data Masa Depan

Bigtable tiered storage memberi fleksibilitas besar bagi perusahaan untuk menyimpan data dalam jumlah masif tanpa harus membayar biaya penyimpanan mahal seperti sebelumnya. Dengan integrasi penuh antara hot storage dan infrequent access storage, perusahaan dapat menjaga seluruh data tetap tersedia, baik untuk operasi harian maupun analisis jangka panjang.

Mulai dari mengurangi biaya hingga menyederhanakan manajemen data, fitur ini membuka peluang baru bagi bisnis di era data-driven.

Google Cloud memastikan bahwa organisasi dapat mulai menggunakan fitur ini hanya dengan satu langkah sederhana: aktifkan tiered storage pada tabel Bigtable Anda. Setelah itu, seluruh proses manajemen data berjalan otomatis — efisien, terukur, dan siap menghadapi pertumbuhan data masa depan.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait