Dari Tabung Vakum ke Qubit: Sejarah Honeywell Computing


Ilustrasi Honeywell’s Computing

Ilustrasi Honeywell’s Computing

Ketika mendengar nama Honeywell, kebanyakan orang langsung membayangkan perangkat rumah tangga seperti termostat atau pengatur suhu. Padahal, perusahaan ini memiliki sejarah panjang dan berpengaruh dalam dunia teknologi informasi. Dari menjadi pesaing serius IBM di era mainframe hingga kini menjadi salah satu pelopor di bidang Quantum Computing, perjalanan Honeywell mencerminkan evolusi dramatis teknologi dalam lebih dari tujuh dekade.

Artikel ini akan membahas transformasi luar biasa Honeywell dari produsen sistem mekanik menjadi kekuatan besar dalam industri komputer, sebelum akhirnya keluar dari sektor tersebut dan kembali untuk memimpin di bidang teknologi masa depan.

 

Langkah Awal: Era Mainframe dan Kemitraan Strategis (1955–1960)

Perjalanan Honeywell dalam dunia komputasi dimulai pada tahun 1955, ketika perusahaan ini bekerja sama dengan Raytheon membentuk perusahaan patungan bernama Datamatic Corporation. Tujuannya jelas: menantang dominasi IBM di pasar pemrosesan data elektronik.

Produk pertama mereka, DATAmatic 1000, diluncurkan pada 1957. Dengan berat 25 ton dan memakan ruang hingga 6000 kaki persegi, komputer ini menggunakan tabung vakum dan hanya bisa menjalankan 0,006 MIPS (juta instruksi per detik)—setara kalkulator saku zaman 70-an. Meski kinerjanya rendah, Honeywell berhasil menjual lebih dari 20 unit ke berbagai lembaga besar. Ini menjadi titik awal kehadiran Honeywell di dunia komputasi.

Pada tahun 1960, Honeywell mengambil alih seluruh saham Raytheon dalam Datamatic dan menjadikannya divisi Electronic Data Processing. Saat itulah mereka meluncurkan Honeywell 800, komputer berbasis transistor dengan performa 0,1 MIPS, 16 kali lebih cepat dari pendahulunya. Ini menunjukkan pendekatan Honeywell yang lebih ke arah peningkatan evolusioner ketimbang revolusi.

 

Menantang Raksasa: Era Liberator dan Serangan ke IBM (1963–1970)

Pada tahun 1963, Honeywell meluncurkan Honeywell 200 (H200) dan mengusung kampanye pemasaran agresif bertajuk "The Liberator". Komputer ini dirancang untuk menjadi pesaing langsung IBM 1401, komputer bisnis paling laris saat itu.

Keunggulan H200 terletak pada kompatibilitasnya. Dengan perangkat lunak penerjemah yang canggih, H200 bisa menjalankan program IBM 1401 tanpa perlu ditulis ulang. Kinerjanya bahkan dua hingga tiga kali lebih cepat, dan harganya bersaing. Strategi ini mengguncang dominasi IBM, dan mereka terpaksa meluncurkan System/360 lebih cepat dari jadwal untuk mencegah migrasi pelanggan ke Honeywell.

Langkah ini mengukuhkan reputasi Honeywell sebagai kompetitor serius di dunia komputer.

 

Minikomputer dan Inovasi: Merangkul Kebutuhan Pasar yang Beragam (1966–1975)

Honeywell menyadari bahwa tidak semua pengguna memerlukan mainframe besar. Karena itu, pada 1966, mereka mengakuisisi Computer Control Corporation (3C) dan memperoleh teknologi minikomputer.

Produk unggulan dari akuisisi ini adalah seri DDP-116, DDP-516, dan H316. Komputer ini digunakan untuk aplikasi real-time dan kontrol industri. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah ketika DDP-516 terpilih menjadi Interface Message Processor (IMP) untuk ARPANET, proyek yang kelak menjadi cikal bakal Internet.

Ketika bobot menjadi kendala, perangkat H316 menggantikan DDP-516. Uniknya, H316 juga menjadi bahan dari ide eksperimental bernama Kitchen Computer—komputer dapur yang ditawarkan toko mewah Neiman Marcus untuk ibu rumah tangga. Walaupun ide ini tidak pernah sukses secara penjualan, ini menjadi tonggak awal pemasaran komputer untuk rumah tangga.

 

Masa Keemasan: Akuisisi dan Pertumbuhan Mainframe (1970–1980)

Langkah besar Honeywell berikutnya adalah mengakuisisi divisi komputer General Electric (GE) pada tahun 1970. Akuisisi ini memperluas lini produk Honeywell dengan seri GE-600, yang kemudian dikenal sebagai Honeywell 6000 series.

Komputer 36-bit ini mampu menjalankan 1 MIPS, mendukung pemrosesan batch dan time-sharing, serta menggunakan sistem operasi canggih seperti GCOS (General Comprehensive Operating System) dan Multics (Multiplexed Information and Computing Service).

Multics adalah hasil kolaborasi antara GE, MIT, dan Bell Labs. Meskipun kurang sukses secara komersial, pengaruhnya sangat besar. Dari Multics, lahirlah ide-ide penting seperti:

  • Struktur file hierarkis
  • Dynamic linking
  • Model keamanan canggih

Bahkan, sistem operasi Unix yang populer hingga kini terinspirasi dari Multics.

Honeywell juga meluncurkan Level 6 series (DPS 6)—minikomputer 16-bit yang sukses secara global dengan lebih dari 50.000 unit terpasang. Produk ini digunakan di sektor industri, bisnis kecil, dan aplikasi tertanam.

 

Puncak dan Kemunduran: Antara Inovasi dan Tekanan Pasar (1975–1989)

Tahun 1979, Honeywell mencapai puncak inovasinya dengan meluncurkan DPS-8, yang menggunakan logika Current Mode Logic (CML) dan mencapai 1,7 MIPS. Seri selanjutnya, DPS-88, bahkan mampu menjalankan 4,0 MIPS—kenaikan 667 kali dari DATAmatic 1000 dalam waktu 25 tahun.

Namun sayangnya, meski unggul dari sisi teknologi, Honeywell kesulitan mengimbangi skala pasar dan produksi IBM. Munculnya mikroprosesor juga mulai mengguncang pasar minikomputer.

Honeywell pun termasuk dalam kelompok "Seven Dwarfs"—tujuh perusahaan komputer yang berusaha menyaingi “Snow White” alias IBM. Walaupun pendapatannya masih besar, biaya investasi untuk mempertahankan bisnis komputer terlalu tinggi.

 

Mundur dari Industri Komputer: Fokus ke Bisnis Inti (1986–1991)

Pada tahun 1986, Honeywell memutuskan untuk keluar dari industri komputer dan bergabung dengan perusahaan asal Prancis, Groupe Bull, serta perusahaan Jepang, NEC. Konsorsium ini dinamai Honeywell Bull. Namun, seiring berjalannya waktu, saham Honeywell di perusahaan tersebut makin kecil, dan pada tahun 1991, Honeywell benar-benar meninggalkan bisnis komputer.

Setelah itu, Honeywell kembali fokus ke lini bisnis utama mereka seperti:

  • Dirgantara (aerospace)
  • Otomasi industri
  • Sistem kontrol bangunan

Selama hampir tiga dekade, perusahaan ini tampak meninggalkan dunia komputasi sepenuhnya.

 

Kembali Memimpin Era Quantum Computing (2020–Kini)

Namun, Honeywell kembali mengejutkan dunia teknologi pada awal 2020-an ketika mereka mengumumkan keterlibatannya dalam Quantum Computing.

Dengan mendirikan Quantinuum yaitu hasil gabungan dari divisi kuantum Honeywell dan perusahaan perangkat lunak kuantum Cambridge Quantum, Honeywell menjadi pemain utama dalam bidang yang sangat futuristik ini.

Hanya dalam waktu empat tahun, mereka berhasil meningkatkan kinerja kuantum komputer hingga 8.192 kali lipat, jauh lebih cepat dari peningkatan 667 kali dalam 25 tahun era klasik. Ini menunjukkan potensi eksponensial dari teknologi kuantum.

Quantinuum saat ini menjadi salah satu perusahaan kuantum terdepan di dunia, dengan sistem kuantum berbasis trapped-ion yang mendukung stabilitas dan akurasi tinggi.


Jejak Inovasi Komputasi Honeywell: Dari Mainframe ke Kuantum

Dari era mainframe di tahun 1950-an hingga kini menjadi pelopor dalam pengembangan komputer kuantum berbasis ion trapped, Honeywell telah melintasi lintasan evolusi teknologi yang sangat signifikan.

 

Masa Kejayaan Komputasi Klasik Honeywell (1957–1990-an)

Pada era keemasan komputasi klasik, Honeywell menjadi salah satu pemain utama yang berkompetisi dengan raksasa teknologi seperti IBM dan General Electric. Perusahaan ini mengembangkan beragam sistem komputer mulai dari mainframe hingga minikomputer yang digunakan untuk kebutuhan bisnis, ilmiah, militer, hingga infrastruktur jaringan awal seperti ARPANET.

Berikut adalah beberapa sistem legendaris dari Honeywell dan kontribusinya:

  1. DATAmatic 1000 (1957–1963)

    • Tipe: Mainframe
    • Teknologi: Tabung vakum dengan kata 48-bit
    • Performa: 0,006 MIPS
    • Harga: Sekitar $1,5 juta

    Catatan: Merupakan komputer pertama hasil kerja sama dengan Raytheon. Walau terjual hanya sekitar 20 unit, produk ini menjadi titik awal Honeywell di industri komputasi berat.
  2. Honeywell 800/1800 (1960–1964)

    • Teknologi: Transistorisasi penuh
    • Performa: Hingga 0,15 MIPS

    Catatan: Menjadi tonggak transisi dari tabung vakum ke transistor, dan terbukti lebih efisien dan andal.
  3. Seri Honeywell 200 (1963–1970-an)

    • Tipe: Komputer bisnis berbasis karakter
    • Kelebihan: 2-3 kali lebih cepat dari IBM 1401
    • Julukan: “Liberator” karena mematahkan dominasi IBM dengan kompatibilitas software.
  4. Seri 16 (DDP-116 & DDP-516)

    • Tahun: 1965–1970-an
    • Jenis: Minikomputer 16-bit
    • Performa: 0,4–0,5 MIPS
    • Fungsi Penting: DDP-516 digunakan untuk perangkat IMP (Interface Message Processor) pada proyek ARPANET, cikal bakal internet.
  5. H8200 dan Honeywell 316 (1968–1980-an)
    Catatan Khusus: Honeywell 316 juga dikenal sebagai "Kitchen Computer", meskipun tidak pernah laku karena harganya $10 ribu—terlalu mahal untuk rumah tangga.

  6. Seri 6000 dan Level 66/68 (1970–1980-an)

    • Teknologi: IC 36-bit dengan memori virtual
    • Performa: Hingga 1,2 MIPS
    • Software: Menjalankan sistem operasi GCOS dan Multics, sistem yang menginspirasi UNIX.
  7. Level 6 / DPS 6 dan DPS-8/88 (1975–1990-an)

    • Kunci Keberhasilan: Produk paling laris dari Honeywell, dengan 50.000+ unit Level 6 yang terpasang.
    • DPS-88: Menjadi mainframe tercepat Honeywell dengan performa 4,0 MIPS dan pendingin air.

    Honeywell juga memperkenalkan teknologi memori virtual, paging, dan segmentasi yang menjadi fondasi arsitektur komputer modern. Sayangnya, pada akhir 1980-an, persaingan pasar dan perubahan strategi membuat Honeywell mengalihkan fokus dari bisnis komputer klasik ke sektor lain seperti otomasi dan sistem industri.

 

Kelahiran Kembali dalam Quantum Computing (2015–Sekarang)

Setelah beberapa dekade meninggalkan dunia komputer, Honeywell kembali dengan langkah mengejutkan: memasuki ranah Quantum Computing. Hal ini bermula dari riset sensor kuantum untuk navigasi di divisi dirgantara mereka pada awal 2010-an. Riset tersebut membuka peluang baru karena Honeywell sudah memiliki modal besar: pengalaman panjang dalam kontrol presisi, jam atom, dan manufaktur ultra-presisi.

Apa Itu Quantum Computing?
Berbeda dengan komputer klasik yang menggunakan bit (0 atau 1), komputer kuantum menggunakan qubit yang bisa berada dalam superposisi (0 dan 1 sekaligus). Ini memungkinkan komputer kuantum menyelesaikan masalah yang mustahil atau sangat lambat dipecahkan oleh komputer biasa.

Namun, qubit sangat rentan terhadap gangguan eksternal, sehingga butuh kontrol lingkungan yang sangat stabil dan presisi ekstrem—di sinilah Honeywell unggul.

Pendekatan Trapped-Ion Honeywell

Honeywell memilih teknologi qubit trapped-ion (trapped-ion) dibanding pendekatan lain seperti qubit superkonduktor yang digunakan oleh Google dan IBM. Pendekatan ini dianggap lebih menjanjikan karena:

  • Fidelitas tinggi (>99,9%): Operasi logika sangat akurat.
  • Waktu koherensi panjang (hingga menit): Qubit tetap stabil lebih lama.
  • Konektivitas penuh antar qubit: Semua qubit bisa saling terhubung langsung.

Cara Kerja Trapped-Ion
Ion bermuatan ditahan dalam perangkap elektromagnetik dalam ruang ultra-vakum, dan dikontrol menggunakan sinar laser. Teknologi ini memungkinkan kontrol yang sangat halus dan eksak, meskipun kecepatannya lebih lambat dibanding qubit superkonduktor.

 

Membandingkan Teknologi Qubit

Teknologi Pengguna Kelebihan Kekurangan
Qubit Superkonduktor IBM, Google Operasi cepat, pabrikasi massal Waktu koherensi pendek
Qubit trapped-ion Honeywell Fidelitas tinggi, konektivitas penuh Operasi lebih lambat
Qubit Topologis Microsoft Perlindungan kesalahan alami Masih teoritis
Qubit Fotonik PsiQuantum Operasi suhu ruang Operasi probabilistik
Qubit Atom Netral QuEra Fleksibel, potensi ribuan qubit Teknologi belum matang
Qubit Spin Silikon Intel Kompatibel dengan industri chip Butuh kontrol ekstrem

Honeywell, melalui unit bisnis kuantumnya yang kini bergabung menjadi Quantinuum, secara konsisten membuktikan keunggulan pendekatan trapped-ion. Mereka fokus bukan hanya pada banyaknya jumlah qubit, tapi juga pada kualitas dan ketepatan operasionalnya.

Keberhasilan dan Visi Honeywell
Pendekatan Honeywell menunjukkan bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas dalam Quantum Computing. Saat dunia bergerak dari era komputer kuantum NISQ (Noisy Intermediate-Scale Quantum) menuju komputer kuantum logis yang sudah dikoreksi kesalahan, model trapped-ion menjadi semakin relevan.

Quantinuum kini menjadi salah satu perusahaan kuantum dengan reputasi paling kuat di dunia. Mesin kuantum mereka digunakan untuk riset ilmiah, enkripsi masa depan, dan pengembangan algoritma kuantum yang siap menyelesaikan masalah-masalah besar dunia.


Supremasi Kuantum Honeywell melalui Seri H dan Quantinuum

Di tengah derasnya arus perkembangan teknologi informasi, satu bidang yang kini menjadi pusat perhatian dunia adalah Quantum Computing. Di sinilah nama Honeywell kembali bersinar terang. Dikenal sebagai pionir dalam teknologi kontrol dan otomasi, Honeywell mengejutkan dunia pada tahun 2020 ketika mengklaim telah membangun komputer kuantum paling kuat di dunia. Klaim itu bukan sekadar janji pemasaran; Honeywell menepatinya, dan sejak itu mereka terus mencetak rekor demi rekor lewat lini Sistem Seri H dan entitas baru bernama Quantinuum.

Awal Supremasi: Seri H dan Quantum Volume
Pada Maret 2020, Honeywell mengumumkan secara publik ambisinya dalam dunia Quantum Computing: membangun sistem dengan performa tertinggi dalam waktu tiga bulan. Janji tersebut bukan hanya ditepati, tapi juga menandai tonggak sejarah penting.

Model H0: Lebih Kecil, Tapi Lebih Kuat
Meskipun hanya menggunakan 6 qubit, Sistem H0 mampu mencapai Quantum Volume (QV) sebesar 64.
Ini dua kali lebih besar dari QV tertinggi milik IBM saat itu.

Apa itu Quantum Volume?
Quantum Volume adalah metrik komprehensif yang mengukur kemampuan riil sebuah komputer kuantum. Bukan sekadar menghitung jumlah qubit, tetapi juga memperhitungkan fidelitas (akurasi), konektivitas, dan stabilitas qubit. Artinya, semakin besar QV, semakin efisien dan andal komputer tersebut dalam menjalankan algoritma nyata.

Model H1 dan H1-2: Melonjak Eksponensial
Honeywell tidak berhenti di H0. Mereka meluncurkan Sistem H1 pada akhir 2020 dengan QV 128. Performa sistem ini terus meningkat:

  • Maret 2021: QV 512
  • Juli 2021: QV 1024
  • Akhir 2021: QV 2048
  • Tahun 2023: QV fantastis 524.288

Uniknya, sistem ini masih hanya menggunakan 12 qubit fisik. Rahasianya? Tingkat fidelitas luar biasa tinggi, mencapai:

  • 99,994% untuk operasi satu qubit
  • 99,81% untuk operasi dua qubit

Performa luar biasa ini membuktikan satu prinsip penting: kualitas lebih penting daripada kuantitas dalam Quantum Computing.

 

Quantinuum: Gabungan Kekuatan Perangkat Keras dan Lunak

Pada November 2021, Honeywell Quantum Solutions resmi bergabung dengan Cambridge Quantum Computing untuk membentuk perusahaan raksasa: Quantinuum. Ini bukan merger biasa, melainkan penggabungan keahlian perangkat keras dan perangkat lunak di bidang kuantum.

Mengapa Ini Penting?

  • Honeywell membawa teknologi fisik: perangkap ion, kontrol presisi, dan fidelitas tinggi.
  • Cambridge Quantum membawa kekuatan dalam algoritma kuantum, kriptografi kuantum, dan pengembangan perangkat lunak.

Penggabungan ini membuat Quantinuum menjadi perusahaan Quantum Computing paling lengkap di dunia, baik dari sisi fisik maupun logika perangkat lunak.

Terobosan Sistem H2 dan Anyon Non-Abelian
Puncak dari kolaborasi ini adalah peluncuran Sistem H2 pada tahun 2023:

  • Menggunakan desain “racetrack” yang inovatif.
  • Dimulai dengan 32 qubit, lalu ditingkatkan menjadi 56 qubit.
  • Mencapai Quantum Volume 1.048.576, level yang belum pernah dicapai sistem kuantum manapun sebelumnya.

Namun bukan hanya angka yang membuat H2 istimewa, melainkan keberhasilannya dalam menciptakan dan mengontrol anyon non-Abelian, partikel kuasi yang menjadi landasan Quantum Computing topologis.

Mengapa Anyon Penting?

  • Anyon non-Abelian memiliki sifat eksotik yang memungkinkan informasi kuantum “ditenun” secara topologis.
  • Ini membuat mereka secara alami tahan terhadap kesalahan, fitur yang sangat diidamkan dalam pengembangan komputer kuantum fault-tolerant.

 

Perjalanan dari NISQ ke Qubit Logis

Untuk memahami besarnya lompatan teknologi Quantinuum, kita perlu menyelami dua istilah penting dalam Quantum Computing: NISQ dan qubit logis.

Era NISQ: Terbatas dan Rapuh
NISQ adalah singkatan dari Noisy Intermediate-Scale Quantum, istilah yang merujuk pada komputer kuantum generasi awal dengan puluhan hingga ratusan qubit yang masih sangat rentan terhadap kesalahan:

  • Koherensi sangat singkat: Qubit hanya stabil selama mikrodetik.
  • Kesalahan tinggi: Setiap operasi bisa salah 0,1–1% masalah besar untuk perhitungan kompleks.
  • Skalabilitas terbatas: Menambah qubit justru memperbesar risiko noise.

Masa Depan: Qubit Logis
Qubit logis adalah hasil dari menyusun puluhan hingga ribuan qubit fisik menjadi satu unit fungsional yang dapat memperbaiki kesalahan secara mandiri:

  • Perlindungan terdistribusi seperti RAID di sistem penyimpanan.
  • Pemeriksaan kesalahan berkelanjutan tanpa menghancurkan informasi.
  • Koherensi panjang: dari mikrodetik menjadi jam atau bahkan hari.

Inilah yang membuat qubit logis menjadi masa depan nyata dari Quantum Computing praktis.

 

Quantinuum Sudah di Ambang Fault-Tolerance

Untuk menciptakan qubit logis, qubit fisik harus memiliki kesalahan di bawah 1%. Quantinuum telah melewati batas ini, dengan rekor fidelitas luar biasa:

  • 99,994% untuk satu qubit
  • 99,81% untuk dua qubit

Artinya, mereka berada di ambang menuju komputer kuantum fault-tolerant yang:

  • Bisa menjalankan algoritma real-world seperti pencarian obat dan desain material.
  • Bisa menjalankan operasi kompleks dengan jutaan perhitungan tanpa rusak.
  • Bisa diandalkan untuk aplikasi militer, keuangan, kriptografi, dan iklim.


Masa Depan: Helios dan Apollo

Quantinuum tidak berhenti pada H2. Mereka sudah menyiapkan dua proyek ambisius berikutnya:

  1. Helios (2025+)
    Target: 50+ qubit logis.
    Teknologi: trapped-ion generasi lanjutan.
    Tujuan: Sistem fault-tolerant pertama yang tersedia secara komersial via cloud.

  2. Apollo (2030)
    Target: 100+ qubit logis.
    Visi: Komputer kuantum universal dan fault-tolerant sepenuhnya.
    Dampak: Siap menyelesaikan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh komputer klasik, bahkan superkomputer sekalipun.

Tabel: Evolusi Sistem Kuantum Honeywell/Quantinuum

Sistem Tahun Qubit Fisik Quantum Volume Keynote
H0 2020–2021 6 64 Komputer trapped-ion komersial pertama
H1 2020–2023 10 128 → 1024 Peningkatan eksponensial, fidelitas tinggi
H1-2 2021–2023 12 2048 → 524.288 QV tertinggi dengan jumlah qubit minimal
H2 2023–Sekarang 32–56 1.048.576 Tunjukkan anyon non-Abelian, desain racetrack
Helios 2025+ 50+ logis Menuju fault-tolerance kuantum
Apollo 2030 100+ logis Quantum Computing fault-tolerant universal

 

Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Depan: Transformasi Komputasi Honeywell dari MIPS ke Qubit

Salah satu pelajaran paling menonjol dari sejarah Honeywell adalah kemajuan performa teknologi yang sangat drastis. Pada periode 1957 hingga 1982, perusahaan ini berhasil meningkatkan performa komputasi klasik mereka sebesar 667 kali lipat, dari 0,006 MIPS menjadi 4,0 MIPS. Saat itu, peningkatan dilakukan secara bertahap seiring kemajuan teknologi perangkat keras dan arsitektur sistem.

Namun, kemajuan paling mencengangkan terjadi dalam empat tahun terakhir di ranah Quantum Computing. Honeywell melalui anak perusahaannya, Quantinuum telah meningkatkan Quantum Volume (QV) sebesar 8.192 kali lipat, dari QV 64 di tahun 2020 menjadi QV 524.288 pada 2024. Ini mencerminkan sifat eksponensial dari Quantum Computing, yang menjanjikan lompatan besar dibandingkan perkembangan linear komputasi klasik.

Arsitektur Lebih Penting daripada Kekuatan Mentah
Keberhasilan Honeywell dalam dua era teknologi yang berbeda bukan semata-mata karena kekuatan perangkat keras, tetapi juga karena inovasi arsitektural. Pada era komputasi klasik, Honeywell membuat gebrakan dengan memperkenalkan memori virtual dan menciptakan sistem yang kompatibel dengan IBM—dua langkah strategis yang memperkuat posisinya di pasar.

Kini, di era kuantum, strategi yang sama diterapkan melalui pemilihan arsitektur qubit trapped-ion. Qubit ini memiliki konektivitas tinggi dan kualitas unggul, yang terbukti lebih efisien daripada menambah jumlah qubit secara agresif seperti yang dilakukan oleh beberapa pesaing mereka. Artinya, arsitektur cerdas lebih unggul dibanding sekadar ekspansi kuantitatif.

Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas
Filosofi "bangun lebih baik, bukan lebih besar" kembali dipegang teguh oleh Honeywell dalam pengembangan komputer kuantum. Ketika pesaingnya seperti IBM berlomba menambahkan ribuan qubit, Honeywell fokus pada kualitas dan kestabilan qubit.

Hasilnya mencengangkan. Dengan hanya 12 qubit berkualitas tinggi, sistem Honeywell mampu melampaui performa sistem kuantum pesaing yang memiliki lebih dari 50 qubit. Pendekatan ini sangat relevan dalam transisi dari sistem kuantum NISQ (Noisy Intermediate-Scale Quantum) ke qubit logis yang lebih stabil dan mampu melakukan koreksi kesalahan.

Pentingnya Membangun Ekosistem, Bukan Sekadar Mesin
Di masa lalu, salah satu kegagalan Honeywell di komputasi klasik adalah ketergantungan pada perangkat keras saja. Kini, mereka belajar dari sejarah dan membangun ekosistem kuantum yang terintegrasi melalui Quantinuum.

Ekosistem ini mencakup:

  • Perangkat keras (komputer kuantum)
  • Perangkat lunak
  • Algoritma kuantum
  • Aplikasi bisnis dan ilmiah

Pendekatan terintegrasi ini memungkinkan pengguna memanfaatkan potensi Quantum Computing tanpa perlu memahami kompleksitas teknologinya secara mendalam. Ini juga memperkuat posisi Honeywell sebagai penyedia solusi kuantum yang siap pakai, bukan hanya sekadar laboratorium penelitian.

 

Aplikasi Nyata Quantum Computing

Dengan qubit logis dan sistem fault-tolerant, berbagai aplikasi dunia nyata mulai terlihat jelas:

  • Penemuan obat: simulasi molekuler dan pelipatan protein secara akurat
  • Kriptografi: menjalankan algoritma Shor untuk memecahkan enkripsi RSA
  • Finansial: mengoptimalkan portofolio ribuan aset secara real-time
  • Simulasi iklim: model interaksi atmosfer secara menyeluruh

Sistem NISQ saat ini belum mampu menangani kompleksitas aplikasi tersebut. Namun, dengan kemajuan koreksi kesalahan, sistem kuantum seperti Helios dan Apollo akan menjawab kebutuhan ini.


Evolusi Biaya: Dari Super Mahal Menjadi Terjangkau

Transformasi besar lainnya yang tak kalah penting adalah dalam hal biaya komputasi.

  • Tahun 1957: DATAmatic 1000 membutuhkan satu gudang dan biayanya setara dengan membangun gedung.
  • Tahun 1969: Honeywell H316 bisa ditempatkan di atas meja dan jauh lebih murah dengan performa serupa.

Dalam 12 tahun, rasio harga terhadap performa meningkat 22.400 kali lipat, memungkinkan universitas, lembaga pemerintah, hingga individu memiliki akses ke teknologi tersebut.

Kini, sejarah kembali berulang dengan Quantum Computing:

  • Tidak perlu membeli perangkat keras
  • Akses melalui layanan cloud berlangganan
  • Bisa digunakan oleh startup, peneliti, bahkan industri dengan investasi minimal

 

Dampak Pasar & Inovasi Berkelanjutan

Beberapa tonggak penting Honeywell di pasar:

  • H200 “Liberator”: jadi pesaing serius bagi IBM
  • Seri 16: digunakan dalam ARPANET, pendahulu internet
  • Level 6/DPS 6: terjual lebih dari 50.000 unit

Kini, Quantinuum berdiri di garis depan teknologi kuantum dengan pendekatan trapped-ion, yang diakui sebagai salah satu teknologi qubit paling menjanjikan di dunia.


Evolusi Produk Komputasi Honeywell

Jenis Komputer Era Ciri Khas
Mainframe 1957–1990-an Untuk perusahaan besar dan pemerintah
Komputer bisnis 1963–1970-an Cocok untuk skala perusahaan menengah
Minikomputer 1965–1990-an Digunakan oleh departemen atau kampus
Sistem hybrid 1968–1970-an Gabungan pemrosesan kata dan karakter
Komputer kuantum 2020–sekarang Akses cloud, berbasis langganan

 

Kesimpulan: Perusahaan yang Menolak Tenggelam

Honeywell adalah satu-satunya perusahaan yang pernah meninggalkan dunia komputasi, lalu kembali dan langsung memimpin. Dari sistem dengan 0.006 MIPS menjadi pelopor teknologi kuantum dengan QV lebih dari satu juta, transformasi mereka sungguh luar biasa.

Mereka telah belajar bahwa:

  • Keunggulan teknis saja tidak cukup
  • Harus ada ekosistem, kesabaran modal, dan visi jangka panjang

Kini, Honeywell bukan hanya bagian dari sejarah komputasi, tapi juga masa depan komputasi itu sendiri. Dari tabung vakum ke sirkuit terpadu, dan kini menuju qubit logis, perjalanan panjang ini masih terus berlangsung dan dunia akan terus menyaksikan bagaimana Honeywell memimpin lompatan berikutnya.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait