3 Kebiasaan Buruk yang Bisa Membahayakan Keamanan Data Pribadi


3 Kebiasaan buruk yang bisa membahayakan keamanan data pribadi

3 Kebiasaan Buruk yang Membahayakan Keamanan Data Pribadi

Di era digital yang serba canggih ini, hampir semua aktivitas dilakukan secara online—mulai dari belanja, belajar, bekerja, hingga transaksi keuangan. Namun, di balik segala kemudahan itu, ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian banyak orang: keamanan data pribadi.

Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan sepele saat berselancar di dunia maya bisa menjadi celah yang dimanfaatkan oleh hacker untuk mencuri data pribadi. Data seperti email, kata sandi, hingga nomor rekening bisa jadi target empuk jika kamu tidak berhati-hati.

Berikut ini tiga kebiasaan buruk yang sering dilakukan dan berpotensi mengancam privasi serta keamanan datamu di dunia digital:

  1. Menggunakan Wi-Fi Publik Tanpa Proteksi
    Wi-Fi gratis di tempat umum memang menggoda. Tapi koneksi terbuka tanpa password itu rentan disusupi hacker. Mereka bisa menyadap aktivitasmu, termasuk mengakses data sensitif seperti login akun, email, bahkan data perbankan.

    Solusi:

    • Selalu gunakan antivirus yang aktif dan ter-update untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan di perangkatmu.
    • Gunakan VPN (Virtual Private Network) saat terhubung ke Wi-Fi publik. VPN akan mengenkripsi koneksi internetmu, sehingga hacker tidak bisa membaca data yang dikirimkan atau diterima.
    • Hindari mengakses situs penting seperti internet banking atau email pribadi saat menggunakan Wi-Fi umum.
  2. Menggunakan Password yang Sama untuk Semua Akun
    Ini adalah kesalahan klasik yang masih banyak dilakukan. Kalau satu akun diretas, semua akun lain yang pakai password yang sama bisa langsung diakses. Ini dikenal sebagai serangan “credential stuffing.”

    Solusi:

    • Buat kata sandi yang berbeda dan kuat untuk setiap akun. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol
    • Gunakan password manager untuk menyimpan dan mengelola semua kata sandi dengan aman.
    • Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA) seperti Google Authenticator atau kode OTP yang dikirim ke nomor HP untuk menambah lapisan keamanan.
  3. Berbagi Terlalu Banyak Informasi di Media Sosial
    Posting foto boarding pass, check-in hotel, lokasi terkini, bahkan ulang tahun keluarga bisa memberikan informasi pribadi yang bisa dimanfaatkan untuk phishing atau rekayasa sosial.

    Solusi:

    • Hati-hati dalam membagikan informasi pribadi di media sosial, terutama yang berkaitan dengan identitas, lokasi, dan aktivitas harian.
    • Ubah pengaturan privasi akunmu agar hanya orang-orang terpercaya yang bisa melihat informasi pribadi.
    • Jangan sembarangan menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal, karena bisa jadi itu adalah akun palsu yang dibuat untuk mengumpulkan informasi tentangmu.

 

Kenapa Perlindungan Data Pribadi Itu Penting?

Di dunia digital, data pribadi adalah aset berharga. Begitu informasi penting bocor ke tangan yang salah, dampaknya bisa sangat serius:

  • Pencurian identitas, di mana data pribadimu digunakan untuk mendaftar layanan atau pinjaman secara ilegal.
  • Kerugian finansial, akibat akun bank atau dompet digital disalahgunakan.
  • Peretasan akun, termasuk email, media sosial, dan akun kerja.
  • Penyalahgunaan data, seperti dijual di dark web atau digunakan untuk tujuan penipuan.

Maka dari itu, penting untuk memiliki kebiasaan digital yang aman dan memastikan semua perangkat serta akunmu terlindungi dengan baik.

Jangan tunggu sampai kejadian. Cek kembali kebiasaan onlinemu dan pastikan sudah aman. 

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait