BSSN Resmikan Tim Tanggap Siber Sektor Kesehatan Nasional
- Rita Puspita Sari
- •
- 12 jam yang lalu

Ilustrasi Keamanan Data di Sektor Kesehatan
Dalam upaya memperkuat ketahanan dan respons terhadap ancaman siber di sektor kesehatan, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) secara resmi mengukuhkan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk Sektor Kesehatan. Pengukuhan ini menjadi bagian dari agenda Pengukuhan Bersama 43 TTIS/CSIRT yang berlangsung pada tanggal 22 Juli 2025.
Sektor Kesehatan Jadi Prioritas Penguatan Siber
Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang sangat vital dan rentan terhadap serangan siber. Dalam era digitalisasi layanan kesehatan, sistem informasi rumah sakit, data pasien, hingga aplikasi BPJS Kesehatan menjadi target empuk bagi pelaku kejahatan siber. Melihat kondisi tersebut, BSSN menggandeng berbagai instansi di sektor kesehatan untuk membentuk satu wadah koordinatif yang mampu menghadapi dan merespons insiden siber dengan cepat dan tepat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/542/2025, terbentuklah Health Sector CSIRT yang terdiri dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Kesehatan, dan BPJS Kesehatan, serta difasilitasi oleh BSSN.
43 Tim Tanggap Insiden Siber Diresmikan
Dalam kegiatan pengukuhan yang berlangsung meriah dan sarat makna tersebut, BSSN meresmikan 43 Tim Tanggap Insiden Siber baru yang terdiri atas:
- 3 TTIS sektoral, termasuk dari sektor kesehatan,
- 10 TTIS dari instansi Pemerintah Pusat,
- 24 TTIS dari Pemerintah Daerah, dan
- 6 TTIS dari sektor Pembangunan Manusia.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan kapasitas tanggap darurat siber di berbagai sektor strategis, termasuk kesehatan, pendidikan, sosial, dan layanan publik lainnya.
Peran Strategis BPOM dalam Health CSIRT
BPOM sendiri bukanlah pemain baru dalam dunia ketahanan siber. TTIS BPOM telah terdaftar resmi di BSSN sejak tahun 2021, dan selama ini telah aktif membangun sistem pengamanan data dan informasi digital di lingkungannya. Dengan masuknya BPOM dalam struktur CSIRT Sektor Kesehatan, diharapkan akan tercipta sinergi lintas lembaga dalam upaya penguatan sistem pertahanan siber di ranah kesehatan.
Langkah ini juga dinilai penting mengingat data kesehatan, termasuk informasi pasien dan sistem distribusi obat, sangat sensitif dan berdampak besar apabila jatuh ke tangan yang salah.
Harapan ke Depan
Dengan pengukuhan Health Sector CSIRT, Indonesia selangkah lebih maju dalam menghadapi tantangan digital di sektor kesehatan. BSSN berharap langkah ini menjadi pemicu untuk:
- Meningkatkan integritas sistem informasi kesehatan nasional,
- Menekan potensi kebocoran data pribadi pasien,
- Dan membangun budaya keamanan siber di seluruh level pemerintahan dan layanan publik.
Sektor kesehatan bukan hanya urusan pelayanan medis, tetapi juga menyangkut perlindungan data dan keamanan sistem digital yang menopang layanan tersebut. Oleh karena itu, pembentukan tim-tim tanggap insiden seperti ini menjadi langkah strategis yang tak bisa ditunda.
Dengan semakin seringnya ancaman dan serangan siber yang menargetkan sistem vital, pembentukan dan pengukuhan CSIRT Sektor Kesehatan menjadi tonggak penting dalam memperkuat benteng pertahanan siber Indonesia, khususnya dalam menjaga layanan publik yang bersinggungan langsung dengan masyarakat luas.