Perplexity AI, Saingan Potensial Google di Dunia Mesin Pencari
- Rita Puspita Sari
- •
- 20 Mar 2024 11.05 WIB
Dalam era kecerdasan buatan yang semakin maju, muncul sebuah nama yang menarik perhatian: Perplexity AI. Startup ini mewakili perpaduan antara kecerdasan buatan dalam percakapan dan kemampuan penelusuran web yang canggih. Dengan modal baru sebesar 73,6 juta dolar AS yang didukung oleh investor terkemuka seperti Nvidia dan Jeff Bezos, Perplexity AI berbasis di San Francisco siap untuk menjadi pesaing serius bagi raksasa industri seperti Google. Dikutip dari Livemint, mari kita kupas lebih dalam tentang Perplexity AI dan mengapa ia menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi.
Perplexity AI: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Perplexity AI adalah sebuah mesin pencari yang memberikan pengguna kemampuan untuk mendapatkan jawaban langsung atas pertanyaan, disertai dengan sumber dan kutipan yang relevan. Salah satu keunggulan utama Perplexity AI adalah penggunaan beragam model bahasa besar (Large Language Model/LLM) termasuk model dari OpenAI dan Meta, Llama. Dengan model-model ini, Perplexity AI mampu merangkum informasi dengan efisien dan memberikan jawaban yang kontekstual sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dikutip dari Deepgram.com, Cara kerja Perplexity AI didasarkan pada pemahaman bahasa alami, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi secara langsung dalam percakapan. Sistem ini tidak hanya mengindeks konten internet, tetapi juga mengurutkannya berdasarkan tingkat relevansinya dengan pertanyaan yang diajukan. Dengan kemampuan memberikan jawaban kontekstual, Perplexity AI mampu menyesuaikan responnya sesuai dengan kebutuhan dan konteks pengguna, meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan teknologi ini.
Fitur Utama dan Keunggulan Perplexity AI
Perplexity AI memiliki beberapa fitur utama yang membedakannya dari mesin pencari lainnya. Pertama, Perplexity AI menggunakan antarmuka chatbot yang didukung oleh GPT-3.5 OpenAI, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan mesin pencari melalui percakapan. Fitur ini memungkinkan Perplexity AI untuk memberikan tanggapan yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan pengguna.
Selain itu, Perplexity AI juga menawarkan akun Pro yang memberikan akses kepada model AI yang lebih canggih seperti GPT-4. Akun Pro juga menyediakan fitur tambahan seperti desain bebas iklan yang memprioritaskan fokus pengguna, serta kutipan sumber untuk meningkatkan kepercayaan dan transparansi informasi yang disajikan.
Potensi Penerapan Perplexity AI di Berbagai Bidang
Perplexity AI memiliki potensi penerapan yang luas di berbagai bidang. Di bidang pendidikan, misalnya, Perplexity AI dapat membantu siswa dalam menavigasi database dan mencari informasi secara efisien. Di bidang jurnalistik, Perplexity AI dapat digunakan untuk memeriksa fakta dan memastikan keakuratan laporan berita. Selain itu, dalam pemasaran konten, Perplexity AI dapat membantu dalam validasi ide dan menyelaraskan strategi dengan tren yang sedang berlangsung.
Pendanaan dan Rencana Masa Depan Perplexity AI
Dengan pendanaan sebesar 73,6 juta dolar AS dari sejumlah investor ternama, termasuk Nvidia dan Jeff Bezos. Pendanaan ini dipimpin oleh IVP, yang memberikan penilaian nilai bagi perusahaan mencapai sekitar 520 juta dolar AS. Ini merupakan langkah besar bagi Perplexity AI setelah berhasil mengumpulkan 25,6 juta dolar AS pada putaran pendanaan sebelumnya tahun lalu. Melalui pendanaan ini, Perplexity AI berhasil melayani lebih dari 500 juta kueri pada tahun 2023 dengan biaya pemasaran yang minimal, menunjukkan pertumbuhan dan potensi yang kuat dalam industri mesin pencarian dan kecerdasan buatan.
Aravind Srinivas, CEO Perplexity, menyoroti keunggulan startup ini dalam fokus pada pengembangan dan optimalisasi berbagai model AI berperforma tinggi, yang berbeda dengan strategi mengandalkan satu model saja. Menurutnya, pendekatan ini memungkinkan Perplexity untuk menonjol di antara pesaingnya, bahkan menggeser persepsi terhadap kecanggihan teknologi yang dimiliki Google. Dia yakin bahwa Perplexity bukan hanya merupakan inovasi saat ini, tetapi juga merupakan generasi berikutnya dan masa depan dalam dunia kecerdasan buatan.
Saat ini, perusahaan telah berhasil mempekerjakan 38 orang, dan mereka bertujuan untuk meningkatkan jumlah timnya menjadi sekitar 60 orang pada akhir tahun ini, menunjukkan komitmen mereka dalam mengembangkan teknologi yang lebih maju dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Saham
Perplexity AI, mencatat pencapaian luar biasa dengan mendapatkan 45 juta kunjungan pada bulan Desember lalu. Menurut laporan dari Sameweb menunjukkan bahwa kunjungan ini berada dalam rentang hingga 2,2 juta per hari ketika layanan pencarian tersedia pada bulan tersebut.
Meskipun mengalami pertumbuhan yang pesat, Perplexity AI masih menghadapi tantangan dalam menghasilkan keuntungan yang substansial, dengan pendapatan tahunan yang masih berada dalam jutaan satu digit. Hal ini terutama disebabkan oleh dominasi pangsa pasar Google yang mencapai 90% dalam industri pencarian online.
Tantangan dan Integrasi Perplexity AI
Meskipun memiliki potensi besar, Perplexity AI juga dihadapkan pada beberapa tantangan, terutama dalam menghadapi dominasi Google di pasar pencarian online. Namun, dengan integrasi yang canggih seperti dukungan ekstensi Chrome dan integrasi dengan klien email, Perplexity AI terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dan menarik lebih banyak pengguna.
Dengan segala potensi dan tantangan yang dihadapinya, Perplexity AI menjadi salah satu pemain yang patut diperhitungkan di dunia mesin pencari dan kecerdasan buatan secara keseluruhan. Dengan terus mengembangkan teknologinya dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna, Perplexity AI berpotensi menjadi saingan serius bagi raksasa industri seperti Google dalam waktu yang tidak terlalu lama.