Efisiensi Energi: Smart Office IoT Karya Mahasiswa UII


Internet of Things 4

Internet of Things

Inovasi teknologi terus berkembang pesat, dan salah satu terobosan terbaru yang dihasilkan oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta adalah integrasi teknologi Internet of Things (IoT) dalam sistem monitoring smart office. Inovasi ini bertujuan untuk memantau dan menganalisis konsumsi listrik di lingkungan perkantoran guna meningkatkan efisiensi energi dan menghemat biaya operasional perusahaan.

Zikri Wahyuzi, mahasiswa Program Studi Informatika Program Magister dengan konsentrasi Sains Data, memimpin penelitian ini. Dalam penelitiannya, Zikri mengungkapkan pentingnya sistem monitoring yang canggih di era transformasi digital saat ini. "Perusahaan di seluruh dunia sedang berlomba-lomba untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka, salah satunya melalui pengurangan konsumsi listrik di gedung perkantoran. Di sinilah peran smart office berbasis IoT menjadi sangat penting," ungkap Zikri.

Penerapan IoT dalam Smart Office

Sistem monitoring yang dikembangkan oleh Zikri dan timnya menggunakan sensor-sensor IoT yang tertanam di dalam gedung kantor untuk mengumpulkan data terkait konsumsi listrik serta kondisi internal dan eksternal bangunan. Data ini kemudian diekstraksi dan diolah lebih lanjut melalui proses yang mencakup pre-processing, exploratory data analysis dan feature engineering. Melalui pendekatan ini, tren konsumsi listrik harian dapat dianalisis secara mendalam, memungkinkan identifikasi pola-pola tertentu yang bisa dioptimalkan untuk efisiensi energi.

Perbandingan Arsitektur GRU dan BiGRU

Salah satu komponen kunci dari sistem ini adalah model prediksi yang dibangun menggunakan dua arsitektur deep learning, yaitu Gated Recurrent Unit (GRU) dan Bidirectional Gated Recurrent Unit (BiGRU). Zikri menyebutkan bahwa model BiGRU menunjukkan performa yang lebih baik dalam memprediksi konsumsi listrik dibandingkan dengan GRU. "Meskipun BiGRU memiliki kompleksitas yang lebih tinggi, model ini mampu memberikan prediksi yang lebih akurat dengan mempertimbangkan informasi dari kedua arah dalam urutan data," jelas Zikri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BiGRU memiliki nilai Mean Squared Error (MSE), Root Mean Squared Error (RMSE) dan Mean Absolute Error (MAE) yang lebih rendah dibandingkan dengan GRU, serta nilai R² yang lebih tinggi. Dalam pengujian, model BiGRU menghasilkan MAE sebesar 0,0188, sedangkan GRU memiliki MAE sebesar 0,0231. Selisih total konsumsi listrik harian antara prediksi dan data aktual juga lebih kecil pada BiGRU, yaitu 11,76 kWh, dibandingkan dengan GRU yang memiliki selisih sebesar 23,68 kWh.

"Walaupun waktu pelatihan BiGRU lebih lama, model ini tetap menjadi pilihan terbaik berkat keakuratan prediksinya yang lebih tinggi," tambah Zikri. Kompleksitas tambahan dari BiGRU yang mampu mempertimbangkan informasi dari kedua arah dalam urutan data memberikan keuntungan signifikan dalam menangkap konteks temporal secara lebih menyeluruh.

Manfaat bagi Perusahaan

Implementasi sistem monitoring berbasis IoT ini menawarkan banyak manfaat bagi perusahaan, terutama dalam hal efisiensi energi dan penghematan biaya operasional. Dengan data prediksi yang lebih akurat, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam mengelola konsumsi listrik. Misalnya, perusahaan dapat melakukan optimalisasi penggunaan energi atau mengidentifikasi area-area yang membutuhkan efisiensi tambahan.

Dalam konteks yang lebih luas, penerapan teknologi ini juga berkontribusi pada upaya perusahaan dalam mencapai target keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan mengurangi konsumsi listrik, perusahaan tidak hanya menghemat biaya tetapi juga mengurangi jejak karbon, yang sejalan dengan tren global menuju praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.

Penghargaan dan Pengakuan

Ketua Program Studi Informatika Program Magister UII, Ir. Irving Vitra Paputungan, S.T., M.Sc., Ph.D., memberikan apresiasi tinggi atas capaian Zikri Wahyuzi. "Prestasi akademis Zikri dengan masa studi satu tahun sembilan bulan 18 hari dan IPK 3.96 bukan hanya mencerminkan dedikasi dan kerja kerasnya, tetapi juga menunjukkan kecemerlangan intelektual yang mengesankan," kata Irving.

Irving juga menambahkan bahwa dengan pencapaian ini, Zikri telah membuktikan dirinya sebagai salah satu talenta terbaik di bidangnya. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi awal dari berbagai pencapaian gemilang di masa depan, tidak hanya bagi Zikri tetapi juga bagi dunia akademis dan industri teknologi di Indonesia.

Secara keseluruhan, inovasi yang dihasilkan oleh Zikri Wahyuzi ini tidak hanya menunjukkan potensi besar dari penerapan IoT dalam dunia perkantoran, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Penelitian ini menjadi bukti nyata bahwa dengan integrasi teknologi yang tepat, efisiensi energi dan keberlanjutan dapat dicapai, membawa manfaat besar bagi perusahaan dan lingkungan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait