Industri 4.0 Dorong Keberlanjutan Sektor Manufaktur
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 10 Sep 2024 19.22 WIB
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa penerapan industri 4.0 memberikan dampak positif terhadap aspek sustainability di sektor manufaktur, terutama dalam hal peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya, pengurangan limbah, dan minimisasi dampak lingkungan. Menurut Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin, implementasi industri 4.0 memberikan peluang besar dalam memaksimalkan penggunaan energi dan material, serta mengurangi jejak lingkungan dari sektor manufaktur.
Andi menyampaikan hal ini pada pembukaan acara Indonesia 4.0 Conference and Expo 2024 di Jakarta. Di tahun keenam pelaksanaannya, acara ini mengusung tema "Together Towards the Sustainability" untuk mendalami lebih lanjut bagaimana teknologi industri 4.0 dapat mendukung aspek keberlanjutan, terutama di sektor manufaktur yang berorientasi pada penggunaan sumber daya yang efisien dan ramah lingkungan.
Ia menjelaskan bahwa jaringan penciptaan nilai dalam industri 4.0 yang terhubung secara cerdas memungkinkan terciptanya closed-loop product life cycle dan mendorong terjadinya simbiosis industri. Dengan pendekatan ini, aliran produk, material, energi, dan air dapat dikelola dengan lebih efisien sepanjang siklus hidup produk, serta meningkatkan koordinasi antar pabrik dan proses produksi.
Andi juga menekankan bahwa keberlanjutan dalam konteks industri 4.0 tidak hanya terbatas pada isu lingkungan, tetapi juga mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Model bisnis dalam industri 4.0 berpotensi untuk mengintegrasikan prinsip keberlanjutan sebagai elemen utama. Hal ini memungkinkan bisnis tidak hanya kompetitif dalam jangka panjang, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Di tingkat mikro, industri 4.0 memungkinkan pabrik dan proses produksi menjadi lebih adaptif, efisien, dan ramah lingkungan. Fokusnya adalah pada optimalisasi penggunaan sumber daya serta peningkatan kesejahteraan pekerja. Proses produksi yang lebih efisien dan terdesentralisasi juga memungkinkan pengalokasian sumber daya secara dinamis, menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan meminimalkan pemborosan.
Salah satu inisiatif yang diusung oleh Kemenperin adalah program lighthouse industri 4.0. Program ini bertujuan untuk memilih perusahaan yang dianggap mampu menjadi percontohan bagi industri lain dalam mengadopsi teknologi industri 4.0. Andi menjelaskan bahwa perusahaan yang terpilih sebagai lighthouse tidak hanya diukur dari penggunaan teknologi industri 4.0, tetapi juga dari dampak finansial, operasional, serta keberlanjutan yang dihasilkan.
Saat ini, terdapat 29 perusahaan di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai lighthouse industri 4.0 di sektor manufaktur. Perusahaan-perusahaan ini berperan sebagai contoh bagi industri lain dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul dari penerapan teknologi industri 4.0. Beberapa manfaat yang telah terlihat termasuk penurunan konsumsi energi, peningkatan efisiensi kerja, serta penurunan biaya operasional dan konsumsi bahan baku.
Sebagai contoh nyata, Andi menyebut tiga perusahaan, yakni PT Indolakto, PT Akebono dan PT Pupuk Kaltim, yang telah menunjukkan capaian positif dalam hal efisiensi lini produksi, efisiensi energi, dan penurunan biaya operasional melalui penerapan teknologi industri 4.0.
Acara Indonesia 4.0 Conference and Expo 2024 diharapkan dapat menjadi wadah sinergi dan kolaborasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem industri 4.0 di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup berbagai sektor seperti pemerintah, pelaku industri, start-up, akademisi, lembaga riset dan pengembangan (R&D), penyedia teknologi, konsultan, serta sektor keuangan. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses transformasi industri 4.0 dan membangun jejaring yang kuat guna mendukung keberlanjutan industri di masa depan.
Dengan sinergi yang terus terbangun, transformasi menuju industri 4.0 di Indonesia diharapkan semakin cepat dan memberikan dampak positif, tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan sosial.