Waspada! LunaSpy, Malware Menyamar Jadi Antivirus di Android
- Rita Puspita Sari
- •
- 20 jam yang lalu

Ilustrasi Malware LunaSpy
Di era digital saat ini, perangkat pintar seperti smartphone bukan hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menyimpan berbagai data penting mulai dari percakapan pribadi, password, hingga informasi keuangan. Kondisi ini menjadikan ponsel sebagai target empuk bagi para pelaku kejahatan siber. Salah satu ancaman terbaru yang terdeteksi adalah kemunculan LunaSpy, sebuah spyware berbahaya yang menyamar sebagai aplikasi antivirus.
Temuan ini diungkapkan oleh Kaspersky, perusahaan keamanan siber global. Mereka menemukan bahwa LunaSpy sudah aktif beroperasi sejak Februari 2025 dan menyebar melalui aplikasi layanan pengiriman pesan serta platform percakapan. Celakanya, spyware ini dengan cerdik membungkus dirinya seolah-olah sebagai software keamanan tambahan, padahal justru menjadi ancaman besar bagi para penggunanya.
Modus Penipuan: Menyamar Sebagai Antivirus
Cara kerja LunaSpy dimulai dengan membujuk calon korban untuk mengunduh aplikasi berbahaya. Para pelaku biasanya memanfaatkan akun layanan pesan instan yang sudah diretas atau menggunakan identitas palsu untuk menghubungi target. Lebih lanjut, sejumlah kanal Telegram juga digunakan sebagai sarana distribusi spyware ini.
Yang membuat LunaSpy sulit dikenali adalah strategi penyamarannya. Aplikasi ini mengklaim bisa memberikan “lapisan keamanan tambahan” pada perangkat Android. Banyak pengguna yang tertipu karena percaya aplikasi ini adalah antivirus sahih. Padahal, begitu diinstal, aplikasi akan segera menampilkan peringatan palsu mengenai adanya ancaman siber di ponsel korban.
Peringatan palsu ini dirancang untuk menakut-nakuti pengguna agar menginstal perangkat lunak tambahan. Sayangnya, perangkat lunak tersebut bukan solusi, melainkan justru spyware lain yang memperluas kendali LunaSpy atas perangkat korban.
Fitur Berbahaya LunaSpy
Menurut peneliti Kaspersky, LunaSpy terus berevolusi dan semakin berbahaya. Versi terbaru dari spyware ini bahkan mampu mencuri password yang tersimpan di browser maupun aplikasi pengiriman pesan. Selain itu, LunaSpy juga memiliki berbagai fitur berbahaya lain, di antaranya:
- Merekam audio melalui mikrofon ponsel.
- Mengakses kamera untuk merekam video.
- Membaca pesan teks, catatan, dan daftar kontak.
- Melacak lokasi pengguna secara real time.
- Merekam seluruh aktivitas layar smartphone.
Dengan berbagai kemampuan ini, pelaku dapat memata-matai korban secara menyeluruh. Mulai dari data pribadi, informasi pekerjaan, hingga aktivitas sehari-hari bisa dieksploitasi tanpa disadari.
Ancaman Serius Bagi Pengguna Android
Kehadiran LunaSpy menunjukkan bagaimana ancaman siber semakin canggih dan menipu. Pengguna yang awam teknologi sering kali tidak curiga ketika melihat aplikasi yang mengaku sebagai antivirus. Padahal, salah satu prinsip utama keamanan digital adalah tidak menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya.
“Spyware semacam LunaSpy adalah pengingat bagi kita semua bahwa ancaman siber bisa menyaru dengan sangat meyakinkan,” ungkap peneliti Kaspersky dalam laporannya.
Lebih lanjut, ancaman semacam ini tidak hanya berpotensi merugikan individu secara pribadi, tetapi juga bisa berdampak luas. Misalnya, jika perangkat yang terinfeksi digunakan untuk bekerja, data perusahaan pun bisa terekspos ke tangan penyerang.
Cara Mencegah Serangan LunaSpy
Untuk melindungi diri dari ancaman seperti LunaSpy, para ahli keamanan menyarankan beberapa langkah berikut:
- Unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play Store. Hindari menginstal file APK dari pihak ketiga yang tidak jelas sumbernya.
- Waspadai tawaran aplikasi keamanan palsu. Jika suatu aplikasi menjanjikan perlindungan luar biasa tanpa referensi jelas, sebaiknya curigai.
- Gunakan antivirus terpercaya. Pilih produk keamanan yang sudah diakui secara global dan rutin diperbarui.
- Perhatikan izin aplikasi. Jika aplikasi meminta akses berlebihan seperti kamera, mikrofon, atau lokasi, padahal tidak relevan dengan fungsinya, sebaiknya jangan diinstal.
- Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi. Update rutin biasanya menyertakan patch keamanan penting.
- Waspadai pesan mencurigakan. Jangan sembarangan mengklik tautan atau mengunduh file dari pengirim yang tidak dikenal.
Kasus LunaSpy ini menjadi peringatan keras bagi pengguna Android agar selalu berhati-hati dalam memilih dan menginstal aplikasi. Alih-alih melindungi perangkat, aplikasi palsu yang menyamar sebagai antivirus justru bisa menjadi pintu masuk bagi para penjahat siber untuk mencuri data sensitif.
Dengan meningkatnya ancaman siber yang semakin canggih, kesadaran dan kehati-hatian pengguna adalah pertahanan pertama yang paling efektif. Jadi, sebelum menginstal aplikasi apapun di smartphone, pastikan sumbernya tepercaya agar tidak menjadi korban spyware berbahaya seperti LunaSpy.