Emergence Quantum: Tim Elite Bangun Masa Depan Kuantum
- Rita Puspita Sari
- •
- 31 Mei 2025 22.32 WIB

Ilustrasi Quantum Computing
Sebuah babak baru dalam pengembangan teknologi kuantum global resmi dimulai. Sekelompok peneliti yang sebelumnya menjadi bagian dari tim Microsoft Quantum di Universitas Sydney telah bersatu kembali untuk membentuk Emergence Quantum, perusahaan riset dan pengembangan (R&D) yang menjanjikan akan mengisi kekosongan penting dalam ekosistem teknologi kuantum.
Didirikan oleh para ilmuwan dan insinyur berpengalaman dalam komputasi kuantum, Emergence Quantum bertujuan untuk menghadirkan infrastruktur penting yang selama ini dianggap sebagai "mata rantai yang hilang" dalam mewujudkan potensi penuh teknologi kuantum, sebuah potensi yang digadang-gadang akan merevolusi banyak aspek kehidupan seperti penemuan obat, keamanan siber, hingga kecerdasan buatan (AI).
Perusahaan R&D Pertama yang Unik di Kelasnya
Emergence Quantum bukanlah perusahaan kuantum biasa. Berbasis di Universitas Sydney dan didukung oleh berbagai mitra penting termasuk program benchmark dari DARPA dan startup lokal Diraq, Emergence Quantum mengambil pendekatan berbeda dalam mengembangkan teknologi kuantum.
Alih-alih fokus hanya pada pengembangan qubit — komponen utama dalam komputer kuantum — Emergence Quantum menargetkan area yang lebih luas namun krusial: pengembangan sistem kontrol universal, elektronik cryogenic yang skalabel, serta komputasi klasik hemat energi yang mendukung sistem kuantum. Semua pengembangan ini dilakukan tanpa mengikat diri pada satu jenis qubit tertentu (qubit-agnostic), memungkinkan teknologi mereka digunakan oleh berbagai platform kuantum, termasuk qubit berbasis spin, fotonik, ion, dan superkonduktor.
Tim Spesialis dari Latar Belakang Terkemuka
Di balik Emergence Quantum berdiri tim beranggotakan 20 orang, yang sebelumnya terlibat dalam kolaborasi antara Microsoft dan Universitas Sydney dalam bidang kuantum selama hampir satu dekade. Dipimpin oleh Profesor David Reilly dan Dr. Thomas Ohki, mereka memiliki visi besar: menjembatani ilmu pengetahuan mendalam dari dunia akademis dengan kebutuhan industri yang berkembang pesat.
“Kami bukan perusahaan konsultan. Kami juga bukan vendor produk jadi. Kami adalah tim ‘operasi khusus’ teknologi kuantum, dibentuk untuk menyelesaikan tantangan tersulit di sektor ini,” jelas Dr. Ohki. Ia menekankan bahwa kekuatan Emergence Quantum terletak pada kolaborasi tim yang solid, keahlian teknis mendalam, dan pengalaman bertahun-tahun dalam membangun sistem kuantum nyata.
Kembali ke Australia, Bangun Masa Depan dari Sini
Langkah pembentukan Emergence Quantum dimulai ketika Microsoft Quantum mengonsolidasikan risetnya ke Amerika Serikat. Alih-alih ikut pindah, tim Reilly dan Ohki memilih bertahan di Australia, meyakini bahwa negeri kanguru tersebut merupakan tempat strategis untuk mengembangkan teknologi kuantum.
“Australia telah menjadi pemimpin global dalam teknologi kuantum selama lebih dari 20 tahun. Kami memilih tetap di sini karena ekosistem ilmiahnya luar biasa dan telah lama kami bangun bersama Universitas Sydney,” ujar Profesor Reilly.
Pendirian Emergence Quantum juga ditopang oleh investasi besar dari Universitas Sydney, termasuk dana AUD 150 juta untuk pembangunan laboratorium kuantum canggih di Sydney Nanoscience Hub. Ini menegaskan dukungan jangka panjang lembaga pendidikan terhadap transformasi teknologi yang kini memasuki fase komersialisasi.
Model R&D Baru: Fokus Solusi Nyata, Bukan Modal Ventura
Dalam era startup yang umumnya berlomba mendapatkan pendanaan dari investor ventura, Emergence Quantum mengambil jalur berbeda. Mereka tidak bergantung pada modal ventura di tahap awal, melainkan lebih memilih untuk membangun hubungan langsung dengan mitra industri dan pengguna akhir.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk tetap fokus pada pengembangan teknologi jangka panjang, tanpa tekanan dari siklus laporan keuangan kuartalan. Model ini mencerminkan pendekatan yang biasa digunakan oleh perusahaan riset swasta di Amerika Serikat, namun masih jarang diadopsi di Australia.
“Kami ingin membangun kapasitas teknologi secara nyata, bukan hanya mengejar valuasi tinggi atau pertumbuhan instan. Tujuan kami adalah menciptakan solusi yang berdampak dan relevan bagi industri,” tegas Reilly.
Menyambungkan Lapisan yang Terlupakan dalam Komputasi Kuantum
Dalam wawancara eksklusif, Profesor Reilly mengungkapkan bahwa banyak pengembangan dalam teknologi kuantum terlalu fokus pada qubit sebagai prosesor utama. Padahal, tantangan besar sesungguhnya justru berada pada lapisan tengah, yaitu bagian yang menghubungkan qubit dengan perangkat lunak dan aplikasi dunia nyata.
Emergence Quantum hadir untuk menjawab tantangan ini, dengan mengembangkan:
- Sistem kontrol kuantum universal
- Teknologi pembacaan sinyal kuantum
- Elektronik cryogenic yang mampu diskalakan
- Komputasi klasik efisien energi untuk pusat data masa depan
Dengan pendekatan qubit-agnostic, perusahaan ini membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dan fleksibel dengan berbagai pemain dalam industri kuantum.
Kekompakan Tim yang Tak Tergantikan
Salah satu keunggulan utama Emergence Quantum adalah kekompakan dan pengalaman kolektif timnya. Dr. Ohki menjelaskan bahwa membentuk tim yang mampu bekerja efektif dalam teknologi kuantum bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan waktu, pengalaman bersama, dan kepercayaan — sesuatu yang tidak bisa didapatkan hanya dengan merekrut individu baru.
“Kami membentuk ikatan kerja selama bertahun-tahun di Microsoft, dan itu memberikan kami keunggulan besar. Ini bukan tim yang bisa direplikasi begitu saja oleh perusahaan lain,” jelasnya.
Didukung Universitas dan Pemimpin Teknologi Australia
Emergence Quantum juga mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penting di dunia teknologi dan akademik Australia. David Thodey, mantan CEO Telstra dan Ketua CSIRO, yang kini menjabat sebagai Rektor Universitas Sydney, mengatakan bahwa kehadiran Emergence Quantum adalah contoh konkret bagaimana riset universitas bisa benar-benar menghasilkan solusi industri.
“Menjembatani ilmu dari universitas ke dunia nyata adalah tantangan besar. Tapi tim ini punya kapasitas, visi, dan pengalaman untuk benar-benar melakukannya,” ujar Thodey.
Sementara itu, Profesor Mark Scott, Wakil Rektor dan Presiden Universitas Sydney, menambahkan bahwa pihak universitas bangga menjadi bagian dari perjalanan Emergence Quantum. Menurutnya, ini adalah bukti bahwa investasi jangka panjang di bidang kuantum kini mulai membuahkan hasil dalam skala komersial.
Filosofi Nama “Emergence”: Bukan Sekadar Nama, Tapi Visi
Nama “Emergence” sendiri dipilih dengan penuh makna. Profesor Reilly menjelaskan bahwa nama ini mencerminkan dua hal penting:
- Momen penting dalam sejarah teknologi kuantum, di mana teknologi ini mulai “muncul” dan menghasilkan dampak nyata di luar laboratorium.
- Konsep dalam mekanika kuantum, di mana perilaku kompleks muncul dari interaksi kolektif berbagai komponen dasar — sebuah fenomena yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan melihat bagian-bagiannya secara terpisah.
“Itulah kami. Emergence bukan sekadar tim berisi orang-orang pintar. Kami adalah tim yang, jika digabungkan, menghasilkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada jumlah individu di dalamnya,” pungkas Reilly.
Menatap Masa Depan Kuantum dari Sydney
Emergence Quantum adalah manifestasi dari semangat baru dalam dunia teknologi kuantum. Dengan akar kuat dalam riset akademik, pengalaman industri yang mendalam, dan pendekatan kolaboratif yang adaptif, mereka siap menjawab tantangan terbesar dalam industri ini.
Di saat banyak perusahaan berlomba membangun qubit tercepat, Emergence Quantum justru fokus pada infrastruktur pendukung yang akan membuat semua itu bisa digunakan secara nyata.
Dan yang terpenting, mereka memulai semua itu dari Sydney, mengukuhkan posisi Australia sebagai salah satu pusat inovasi teknologi kuantum paling menjanjikan di dunia.