Transaksi Lebih Aman, Google Play Siapkan Autentikasi Biometrik
- Rita Puspita Sari
- •
- 19 Apr 2024 11.17 WIB
Google Play Store, platform distribusi digital yang sangat populer untuk aplikasi dan konten digital, segera menghadirkan perubahan penting dalam proses pembelian. Saat ini, pengguna Play Store melakukan transaksi dengan menggunakan kata sandi Akun Google mereka. Namun, mulai sekarang, Google memberikan opsi tambahan kepada pengguna untuk menggunakan autentikasi biometrik, seperti sidik jari atau wajah, sebagai metode verifikasi pembelian.
Pengumuman ini menjadi sorotan utama di dunia teknologi, terutama bagi pengguna Android yang menggunakan Google Play Store sebagai platform utama untuk mengunduh aplikasi dan membeli konten digital. Dilansir dari Android Headlines dan detiKINET, pengembang OS Android telah memulai langkah-langkah untuk memperkenalkan autentikasi biometrik ini kepada pengguna melalui notifikasi email.
Dalam email yang dikirimkan oleh Google kepada pemilik perangkat Android, perusahaan ini menjelaskan secara rinci tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk mengimplementasikan autentikasi biometrik ini. Pengguna diingatkan bahwa mereka dapat mengatur sidik jari atau wajah mereka sebagai metode verifikasi pembelian di Google Play Store. Ini berarti setiap kali pengguna melakukan pembelian, mereka akan diminta untuk memverifikasi identitas mereka dengan menggunakan autentikasi biometrik.
"Di Google Play, Anda dapat mengatur biometrik (sidik jari atau wajah) sebagai metode verifikasi pembelian Anda pada perangkat seluler yang memiliki kemampuan biometrik. Jika Anda mengatur biometrik, artinya Anda akan diminta untuk memverifikasi bahwa itu adalah benar Anda dengan biometrik setiap melakukan pembelian melalui Google Play," isi email dari Google tersebut.
"Dalam beberapa minggu mendatang, akan ada perubahan dalam cara Anda mengonfirmasi pengaturan saat Anda memilih verifikasi biometrik. Untuk perangkat seluler, saat Anda diminta untuk mengkonfirmasi pengaturan ini, Anda akan menggunakan sidik jari atau wajah Anda, bukan kata sandi Akun Google Anda," tulis Google.
Menurut isi email dari Google, perubahan ini akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang. Google sendiri mengklaim bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna Play Store. Meskipun demikian, pengguna memiliki kebebasan untuk memilih apakah mereka ingin mengaktifkan autentikasi biometrik ini atau tidak, karena Google menyatakan bahwa penggunaan autentikasi biometrik bersifat sukarela.
Autentikasi biometrik sendiri bukanlah hal yang baru dalam ekosistem Android. Google telah menyediakan dukungan untuk autentikasi biometrik, seperti sidik jari atau wajah, selama sekitar 10 tahun. Namun, langkah ini dianggap sebagai penyederhanaan dan peningkatan kenyamanan dalam proses pembelian di Play Store.
Meskipun autentikasi biometrik memiliki keunggulan dalam hal kenyamanan, Google juga memberikan peringatan tentang potensi risiko. Pengguna yang mendaftarkan sidik jari mereka untuk autentikasi bisa memperoleh kenyamanan ekstra, tetapi juga harus menyadari risiko keamanan, terutama jika sidik jari tersebut digunakan oleh orang lain untuk mengotorisasi pembelian.
Oleh karena itu, sementara Google mendorong pengguna untuk mengaktifkan autentikasi biometrik untuk pembelian di Play Store, penting bagi pengguna untuk tetap waspada dan bijaksana dalam penggunaannya. Langkah-langkah pengamanan tambahan, seperti membatasi pendaftaran sidik jari untuk orang dewasa dan mematikan autentikasi biometrik pada perangkat yang digunakan oleh anak-anak, dapat membantu mengurangi risiko potensial yang terkait dengan autentikasi biometrik ini.
Dengan demikian, perubahan ini mencerminkan komitmen Google dalam meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna Play Store, sambil tetap memberikan fleksibilitas dalam pengaturan keamanan yang sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna. Langkah-langkah seperti ini juga memperkuat tren menuju teknologi yang lebih maju dan berorientasi pada pengguna, yang terus berkembang dalam ekosistem digital saat ini.