UGM Ciptakan Fitovare: Inovasi IoT untuk Pemeliharaan Anggrek


Industri Pertanian

Industri Pertanian

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan inovasi baru dalam dunia florikultura dengan mengembangkan perangkat pemeliharaan bunga anggrek berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Perangkat yang dinamakan Fitovare ini dikembangkan oleh tim mahasiswa UGM untuk mempermudah pecinta anggrek, khususnya mereka yang tinggal di perkotaan, dalam merawat tanaman tersebut di lingkungan dalam ruangan.

Ketua tim mahasiswa UGM, Muhammad Ridwan Adyatama, menjelaskan bahwa pengembangan Fitovare didorong oleh tingginya minat terhadap bunga anggrek di kota-kota besar. Namun, banyak penggemar tanaman ini mengalami kesulitan dalam perawatannya, terutama ketika harus menyesuaikan kebutuhan tanaman dengan kondisi indoor yang seringkali tidak ideal.

"Pencinta tanaman anggrek di daerah perkotaan masih sering kesulitan dengan perawatan anggrek. Maka kami merintis dan mengembangkan Fitovare sebagai inovasi smart urban gardening di Indonesia," ungkap Ridwan.

Tingginya Potensi Anggrek di Indonesia

Indonesia, yang dikenal sebagai rumah bagi beragam jenis anggrek, memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas ini. Berdasarkan data dari Portal Informasi Indonesia tahun 2019, terdapat sekitar 5.000 spesies anggrek di Indonesia, di mana 500 di antaranya merupakan spesies bernilai komersial tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa anggrek adalah komoditas florikultura yang memiliki prospek ekonomi menjanjikan.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri, permintaan terhadap bunga anggrek cukup tinggi. Pada tahun 2022, produksi anggrek di DIY mencapai 66.684 pot. Angka ini menunjukkan bahwa anggrek merupakan salah satu tanaman hias favorit yang terus diminati oleh masyarakat.

Fitovare: Teknologi yang Mempermudah Pemeliharaan Anggrek

Dalam pengembangannya, Fitovare dirancang untuk mempermudah para pecinta anggrek dalam memantau dan merawat tanaman mereka, terutama ketika ditempatkan di dalam ruangan. Ridwan menjelaskan bahwa perangkat ini dilengkapi dengan teknologi IoT yang memungkinkan pengguna untuk memantau kondisi suhu dan kelembaban di sekitar tanaman secara real-time melalui telepon pintar.

"Kit yang kami kembangkan dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT) agar pengguna dapat secara langsung memantau suhu dan kelembaban sekitar tanaman anggrek melalui telefon pintar," ujar Ridwan.

Lebih lanjut, Ridwan menambahkan bahwa perangkat ini juga mampu mendeteksi perubahan warna tanaman, serta mengatur waktu penyiraman secara otomatis. Dengan fitur-fitur tersebut, diharapkan perangkat ini dapat memberikan kemudahan dalam merawat tanaman anggrek, terutama bagi mereka yang sibuk atau tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan perawatan intensif.

Fitovare dikembangkan dengan media tanam yang dapat ditempatkan di dalam ruangan, serta dilengkapi teknologi autorepair dan konsep desain relief national heritage, yang menambahkan nilai estetika pada perangkat ini. Tim pengembang berharap bahwa inovasi ini tidak hanya berguna bagi pemeliharaan anggrek, tetapi juga memberikan kesan artistik bagi para pengguna.

Kolaborasi Mahasiswa Lintas Fakultas

Perangkat Fitovare merupakan hasil kolaborasi dari mahasiswa lintas disiplin ilmu di UGM. Selain Ridwan Adyatama dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM, tim ini juga terdiri dari Faradila Azzahra Destriyanti (Kedokteran Hewan UGM), Fayza Najma Athiya (Kedokteran Hewan UGM), Arundina Wijaya (Teknologi Pertanian UGM), dan Keffa Auna Rasyidina (Akuntansi UGM). Kolaborasi lintas bidang ini memungkinkan pengembangan perangkat yang tidak hanya fungsional dari segi teknologi, tetapi juga diperhitungkan secara estetis dan ekonomis.

Pengembangan Berkelanjutan

Meskipun Fitovare sudah diluncurkan, tim pengembang menyatakan bahwa mereka masih terus melakukan optimasi terhadap perangkat ini, baik dari segi desain maupun kualitas media tanam. Menurut Ridwan, mereka saat ini sedang menguji keberhasilan jangka panjang dari perangkat tersebut guna memastikan bahwa produk yang mereka kembangkan benar-benar memberikan manfaat dan kepuasan bagi pengguna.

"Kami sedang menguji keberhasilan kit ini secara jangka panjang untuk menjamin bahwa kit kami benar-benar memberikan kepuasan bagi pengguna," tutur Fayza Najma, salah satu anggota tim.

Inovasi ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi bagi para pencinta anggrek di perkotaan, tetapi juga mendukung tren smart urban gardening di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya tanaman hias dalam menciptakan lingkungan yang asri di perkotaan, Fitovare bisa menjadi produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Potensi Pengembangan Lebih Lanjut

Ke depan, tim pengembang berencana untuk terus mengembangkan produk ini dan memperluas jangkauan pemasarannya. Mereka juga berharap agar inovasi ini dapat mendorong penggunaan teknologi IoT dalam bidang pertanian dan florikultura, yang akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, inovasi seperti Fitovare berpotensi untuk membantu Indonesia memperkuat posisi dalam pasar florikultura global. Selain itu, teknologi ini juga dapat berkontribusi pada upaya pelestarian spesies anggrek asli Indonesia, yang merupakan salah satu kekayaan alam yang perlu dijaga kelestariannya.

Inovasi Fitovare dari mahasiswa UGM ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi canggih, seperti IoT, dapat diintegrasikan dengan dunia pertanian dan florikultura. Dengan inovasi ini, diharapkan pemeliharaan anggrek dan tanaman hias lainnya menjadi lebih mudah, terjangkau, dan efisien, sehingga masyarakat perkotaan dapat terus menikmati keindahan alam di tengah kesibukan mereka.


Bagikan artikel ini

Video Terkait