Strategi Komdigi Lindungi Anak dari Ancaman Digital
- Rita Puspita Sari
- •
- 10 jam yang lalu
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap perlindungan anak-anak dari berbagai ancaman di ruang digital. Sebagai langkah konkret, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menyusun aturan khusus untuk melindungi anak-anak dari bahaya di dunia maya, sambil mempersiapkan regulasi lebih kuat yang melibatkan DPR.
“Presiden sangat mendukung inisiatif perlindungan anak di ranah digital. Arahan beliau jelas, perlindungan ini harus dipelajari secara mendalam dan dilaksanakan dengan tepat,” ujar Meutya Hafid dalam keterangan kepada media, Selasa, 14 Januari 2025, seperti dilansir dari Headline News Metro TV.
Langkah Awal: Aturan Sementara
Sebagai langkah awal, Komdigi akan mengeluarkan aturan sementara yang menjadi dasar perlindungan anak-anak di ruang digital. Meutya menjelaskan, peraturan tersebut dirancang untuk menjembatani kebutuhan perlindungan mendesak, sembari mengkaji lebih dalam kebutuhan regulasi permanen.
“Sambil menjembatani aturan yang lebih kuat, pemerintah akan terlebih dahulu mengeluarkan peraturan sementara. Nantinya, kami akan berkoordinasi dengan DPR untuk menyusun undang-undang khusus yang memberikan perlindungan lebih menyeluruh bagi anak-anak,” tambahnya.
Menurut Meutya, aturan ini tidak hanya fokus pada pengawasan konten berbahaya, tetapi juga mencakup edukasi kepada anak-anak dan orang tua tentang risiko di dunia maya. Aturan tersebut diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi generasi muda.
Kolaborasi dengan DPR
Selain mengeluarkan peraturan sementara, Komdigi berencana melibatkan DPR dalam proses legislasi. Undang-undang yang akan dirumuskan nantinya bertujuan untuk memberikan perlindungan yang komprehensif, termasuk pengaturan tentang keamanan data anak-anak, pengawasan platform digital, dan sanksi bagi pelanggaran yang berpotensi membahayakan anak.
“Ini bukan hanya tugas kementerian, tetapi juga memerlukan sinergi dengan berbagai pihak. Kami mengundang para profesional, pekerja seni, dan akademisi untuk memberikan perspektif yang lebih luas. Undang-undang ini harus melibatkan semua pihak demi menciptakan perlindungan terbaik,” jelas Meutya.
Dukungan Transformasi Digital
Selain fokus pada perlindungan anak, Komdigi juga mendukung transformasi digital di berbagai sektor. Presiden Prabowo menaruh perhatian besar pada digitalisasi layanan publik, yang diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi.
“Kami mendorong pengembangan e-government untuk mendukung pelayanan publik yang lebih transparan. Digitalisasi ini sejalan dengan arahan Presiden agar layanan publik lebih mudah diakses dan akuntabel,” ujar Meutya.
Transformasi digital ini juga menjadi bagian dari strategi Komdigi untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat dan inklusif. Dengan langkah ini, diharapkan ruang digital di Indonesia tidak hanya aman, tetapi juga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat.
Tantangan dan Harapan
Meutya mengakui bahwa perlindungan anak di ruang digital bukanlah tugas yang mudah. Ancaman seperti konten negatif, cyberbullying, dan eksploitasi anak menjadi tantangan utama yang harus diatasi. Namun, ia optimis dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, ruang digital yang aman untuk anak-anak dapat diwujudkan.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak dapat tumbuh di lingkungan digital yang positif dan mendukung. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Ke depan, Meutya berharap regulasi yang dirumuskan dapat menjadi landasan kuat untuk melindungi anak-anak dari ancaman dunia maya. Ia juga mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk turut berperan aktif dalam menciptakan ruang digital yang sehat.
Dengan langkah-langkah konkret ini, Komdigi optimis mampu menghadirkan perlindungan yang dibutuhkan anak-anak di era digital. Dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto menjadi modal utama untuk merealisasikan visi ini, menjadikan Indonesia sebagai contoh negara yang peduli terhadap keselamatan anak-anak di ruang digital.